Assalamualaikum WW
Alah lamo Ambo indak badiskusi di Palanta ko, sajak ado 'maaf' makhluk
kontroversi yang banamo Wady tu masuak jadi tagarak hati. Yang saya salut
dari dia mungkin rasa humornya yang cukup tinggi dan suka banyak tanya yang
kadang-kadang menyerempet ke hal-hal yang sensitif. Saya masih berpikiran
positif kedia, asal dia sungguh-sungguh hendak bertanya. Bukankah Petunjuk
Allah mengatakan dalam AL Quran bahwa:
"Ajaklah manusia kejalan Tuhanmu dengan dengan penuh hikmah dan cara yang
paling baik..."
dan juga
"Janganlah kamu berdebat denga Ahli Kitab melainkan dengan cara yang paling
yang baik dan benar.." Maaf saya lupa ayatnya dimana.

Jadi dengan kesabaran dan ilmu pengetahuan lah dalam menghadapi orang-orang
seperti Wady ini. Ya mudah-mudahan Tuhan Allah masih berkenan memberikan
Petunjuk kepada dia. Karena seorang manusia tdk mampu memberikan petunjuk
kepada yang lain kalau bukan orang itu sendiri yang mau mencarinya dengan
sungguh-sungguh dan mau menerimanya dan Allah berkenan. Bahkan seorang Pak
Ustad sekalipun tdk bisa mengajak anaknya  kalau Allah tdk berkenan.

Firman Allah  "Sesungguhnya kamu tdk mampu memberikan pentunjuk bagi siapa
yang kamu kasihi, tetapi Allahlah yang memberikan petunjuk bagi siapa yang
di kehendaki-Nya"

Mungkin yang dimaksud dengan pertanyaan Wady itu tentang Surat Al Fatihah
yang diragukanya itu adalah bagaimana 'Asbabun Nuzul' Surat tersebut dan
penjelasan tafsirnya. Mungkin Sanak Ahmad Ridha dan Sanak Rahima dapat
memberikan sharing pengetahuannya disini.

Terima kasih sebelumnya
Wassalam
dari Manado
Marven


-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Ahmad Ridha
Sent: Thursday, September 16, 2004 2:43 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Fw: [Urangawak] Himbauan untukangkat
kakidimilis"urang awak"


Sutan Sinaro wrote:

> Assalamu'alaikum.w.w.

wa 'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh,

>  Kito terlarang atau diharamkan untuk duduk bersama
> dengan orang-orang yang memperolok-olok-kan agama.
> Manuruik ambo, walaupun dalam bentuk mailing list.
> Ayat ko jaleh tertera dalam Al-Qur'an, tapi ambo lupo
> dima lataknyo. Ancak tanyo dik Rahima, atau mak Sutan
> Lembang Alam atau sia sajo nan hapa dima latak ayat
> ko.

Mohon maaf kok lancang ambo mambaleh dahulu. Dari terjemahan al-Qur'an
nan ado di ambo

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman (yang artinya):

"Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Al Qur'an bahwa
apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan
(oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka,
sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya
(kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka.
Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan
orang-orang kafir di dalam Jahanam," (QS. an-Nisaa' 4:140)

Dalam terjemah ringkasan Tafsir Ibnu Katsir (Jilid 1, hal. 820-821)
dikatakan:

"Maksudnya, jika kamu melakukan pelanggaran yang telah disampaikan
kepadamu, rela untuk duduk dengan mereka, dan kamu mengakui
keberadaannya, berarti kamu adalah teman mereka dalam kekafiran."

Dalam sebuah hadits dikatakan:
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah
duduk pada hidangan yang diedarkan padanya khamar."

"Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami,
maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang
lain. Dan jika setan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka
janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang lalim itu sesudah teringat
(akan larangan itu).

Dan tidak ada pertanggungjawaban sedikit pun atas orang-orang yang
bertakwa terhadap dosa mereka; akan tetapi (kewajiban mereka ialah)
mengingatkan agar mereka bertakwa.

Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai
main-main dan senda-gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia.
Peringatkanlah (mereka) dengan Al Qur'an itu agar masing-masing diri
tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. Tidak
akan ada baginya pelindung dan tidak (pula) pemberi syafa'at selain
daripada Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusan pun,
niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang
yang dijerumuskan ke dalam neraka, disebabkan perbuatan mereka sendiri.
Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab
yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu.

Katakanlah: "Apakah kita akan menyeru selain daripada Allah, sesuatu
yang tidak dapat mendatangkan kemanfaatan kepada kita dan tidak (pula)
mendatangkan kemudaratan kepada kita dan (apakah) kita akan dikembalikan
ke belakang, sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang
yang telah disesatkan oleh setan di pesawangan yang menakutkan; dalam
keadaan bingung, dia mempunyai kawan-kawan yang memanggilnya kepada
jalan yang lurus (dengan mengatakan): "Marilah ikuti kami". Katakanlah:
"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah (yang sebenarnya) petunjuk; dan kita
disuruh agar menyerahkan diri kepada Tuhan semesta alam,
" (QS. al-An'aam 6:68-71)

Dalam terjemah ringkasan Tafsir Ibnu Katsir (Jilid 2, hal. 230-231)
dikatakan:
"...yang dimaksud oleh ayat ini ialah setiap individu muslim bahwa ia
tidak boleh bergaul dengan orang-orang yang mendustakan dan mengubah
ayat-ayat Allah serta menafsirkannya bukan menurut yang seharusnya. Jika
salah seorang muslimbergaul dengan mereka karena lupa, "maka janganlah
kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat."

"Ayat ini ialah yang diisyaratkan dalam firman Allah ta'ala (an-Nisaa'
4:140). Yakni, jika kamu bergaul dengan mereka maka seolah-olah kamu
telah mengakui mereka sehingga kamu pun sama dengan mereka sebagao orang
yang memperolok-olokkan ayat Allah."

"Yakni, tugas orang yang bertakwa ialah memperingatkan orang-orang yang
memperolok-olokkan Al-Qur'an agar tatkala mereka melihat kaum muslimin
menjauhi mereka, maka mereka tidak meneruskan ejekan dan olok-olok
terhadap Al-Qur'an".

"Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu
setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka
membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang
indah-indah untuk menipu (manusia). Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya
mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang
mereka ada-adakan." (QS. al-An'aam 6:112)

"Hanya milik Allah asmaulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan
menyebut asmaaulhusna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyim pang
dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan
mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (QS.
al-A'raaf 7:180)

Mohon maaf jika ada yang salah. Semoga ada manfaatnya.

Allahu a'lam wa billahit taufiq.

--
Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamim
(l. 1400 H/1980 M)

____________________________________________________

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________


____________________________________________________

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Kirim email ke