Assalamu'alaikum.w.w.

  ... Kito sambuang nan kupatang baliak....

Yang kedua Musibatul bala.
Musibah berupa cobaan Allah swt.

Dalam Qur-an dikatakan,
"walanabluwan nakum bis syai im minal khaufi wal ju’
wan naqsihim minal amwaali wal anfusi wats tsamaaraat.
Wabasyiris shaabiriin."
"Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu dengan 
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurang harta, jiwa dan
buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada 
orang-orang yang sabar".

Khawatir sekali, kita ini mesti khawatir, bukan 
khawatir mati, khawatir mati... mati juga, tak
khawatir
 mati... mati juga.  Yang penting kita mati dalam 
suasana yang beriman dan siap-siap amalan, mati dalam 
Islam. 
Khawatir bermakna bersiap, karena kita akan dicoba... 
Dengan ketakutan, walju’ kelaparan...kekurangan harta 
dan jiwa...(banyak yang mati seperti di Aceh).

Bersiap-siap dengan amalan untuk mati. Ziarah orang
mati jangan seperti ayam,...kalau ayam ... hmm
Dia kena aku tidak kena,.. jangan begitu. Mestilah 
dipikir, giliran dia sudah sampai,.. aku bila 
agak-agaknya. 
   Kadang-kadang orang kita ini terlalu baik terhadap 
orang mati, tidak pandang bulu. Dido'akan, ada tahlil 
arwah. Coba lihat dalam do'a mereka ...
Allahumaghfirlil muslimiina wal muslimaat.
Wal mukminiina wal mukminaat.
Al ahya iminhum wal amwaat.. Yang hidup atau yang 
sudah mati.
Di sembahyangkan jenazahnya…
Kemudian pak imam pula....
"Apa kita sebut pada ini mayaat ?"
Orang-orang menjawab, "Baiiiik..".
Aiii kalau tak sembahyang gimana ?,.. disebut baik 
juga ?.
Kalau yang mati itu tidak pernah sembahyang, kesurau
tidak pernah ke mesjid tidak pernah, menentang Islam
pula, kita katakan baik juga ?.
Kalau kita katakan baik, kita munafiq.
Lain kali jangan bicara,.. diam-diam saja.

Kita mau menyuruh dia masuk surga ?. 
Kita menyuruh,.. waktu dia hiduppun di tak mau masuk 
surga.
Dia sembahyang tidak, puasa tidak, menghantam Islam
pula, menghina Nabi,.. kita suruh juga masuk surga, 
kenapa ?. Dia sendiri tidak ingin masuk surga. 
Kenduri tiga hari tiga malam menyuruh dia masuk surga,
untuk apa ?.
Wong dia sendiri tidak mau. Nggak perlu... 

Aiii kemana pula merayaunya ini.
..Kita balik- balik,.. Itu musibatul bala.
Kekurang harta, Harta ada tidak digunakan untuk
kebajikan,.... Atau nilai uang sudah jatuh.
Dulu satu rupiah, satu dolar,.. sekarang 9000 rupiah
lebih, baru satu dolar. 
Uang ada tapi tidak bernilai, tidak mempunyai kuasa
membeli... Siapa yang salah ?.
Salah kita lah.
 Wal anfus,... dan kematian.
Kalau melihat orang mati hendaklah dibayangkan bahwa 
kita akan mati seperti orang itu, giliran saja belum 
sampai. Stand by lah, artinya menung-menungkan
sedikit.
 Dari muda sampai sekarang. Sama atau tidak amalan 
kita ?, apakah ada kemajuan yang telah dicapai?, atau 
malah mundur ?. 

Itu musibatul bala, sebagai cobaan.
Dari segi psikologisnya, kalau kita terkena bala 
bencana, tidak ada hal-hal yang perlu kita perhatikan
melainkan redha dengan qadha dan qadar Allah swt. Ini 
yang paling mahal sekali. Kita harus menyadari 
kesalahan kita, Oleh sebab itu kita ini,... jangan 
lawan Allah swt. patuh saja lah. 
   Yang ketiga musibatut tarbiyah.
Musibah sebagai pendidikan. 
Maksudnya, supaya sadar dari kesalahan-kesalahan, 
sudah ada bala... aa sadarlah.
Ingat-ingat kesalahan kita...
Coba tuan-tuan bayangkan.
Setiap hari kita mintak dalam al-fatihah.
"Ihdinas shiratal mustaqiiim, shiraathal ladzii na
an'amta 'alaihim, ghairil maghdu bi 'alaihim, walaadh
dhaaaliiin".
Tiap-tiap hari kita minta jalan yang lurus, 17 kali, 
jalan yang Engkau beri nikmat atas mereka
(minan Nabiiyiin, was shidiqiin, was syuhadaaa, was 
shaalihin).
Ghairil maghdu bi 'alaihim, bukan jalan orong-orang 
yang Engkau murkai,.. maksudnya Yahudi lah. 
Walaaadh dhaaaliiin, dan bukan pula jalan yang sesat,
.... Maksudnya Nashaara, kristian,

Tiap hari kita minta, kami mau jalan yang lurus, bukan

jalan yahudi dan bukan jalan kristen. Jalan yahudi 
tidak mau, jalan kristen tidak mau. Tapi bila 
menyambut malam tahun baru,.... Aaaa.
Tadi sembayang  maghrib, sembayang ‘isya meminta. Ndak

mau jalan kristen ndak mau jalan yahudi. Malam tahuan
 baru,... kegembiraan kita melebihi orang-orang itu.
Apa jadi nya kita agak-agak ?.
Apa yang mau dijawab di Padang mahsyar nanti ?.
Ndak terpikir akan datang bala ?.
Tsunami, bala Allah ta’ala, tapi mereka tak mau 
disebut bala Allah...

Nah ini Musibatut tarbiyah.
Kita yang tua-tua ni geleng-geleng kepala melihat
perangai yang muda.
Sakiit,.. 
Tapi kadang-kadang kita elok pula sakit...
Elok pula sakit,.. sekali-sekali demam...
Ingat Allah, .. kalau sehat ?, menyebut nama Allah 
pun susah.
Coba tuan-tuan pergi ke rumah sakit…
Lihat orang sakit... mengucap…
Allaaah…. Allaaaah….. Allaaaah.... aaa  nak mampus la
tu.
Tapi kalau sehat,... menari-nari melompat-lompat dia.
Menyanyi ke sana kemari, berdansa. Sudah tua-tua.
Coba lihat acara di TV.. dulu pernah dari masa ke
masa.
Alaaa.. sudah gahat-gahat..sudah mau mati besok..
..eee berdansa, entah dengan isteri entah tidak tu.., 
awak nan sakali-sakali mancaliak TV.. alaaah, malu 
awak…
Astaghfirullaaah. Lah gaek-gaek indak pai ka musajik 
nyo doh.. alaaa.
Ka jadi aaa nagari. Ndak ka tibo juo bala.

Itu musibah, lawan dari musibah adalah nikmat.

Nikamt ada tiga juga...
Yang pertama Nikmatul jaza'

...aaa lah panjangpula... beresok pula kita sambung..

Wabillahil hidayah wat taufiq

Wassalam

St. Sinaro


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

_____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Kirim email ke