Mohon Inforamsi Bung Adri dan Bung Hadeer,
apakah Partai Keadilan ini adalah sebuah
partai yang dipimpin oleh seorang pejabat
dari BPPT-nya Pak Habibie, dan mempunyai
pengikut yang berumur rata2 dibawah 40 tahun-an ??

Terima kasih.


At 03:44 05/01/99 +0700, Adri Amiruddin wrote:
: From: Mohammad Rosadi <[EMAIL PROTECTED]>
: To: [EMAIL PROTECTED]
: Subject: Re: PARTAI KEADILAN
: Date: 07 Januari 1999 8:10
:
: Assalamualaikum Wr.Wb

Wassalamualaikum Wr.Wb.

: Bung hadeer,alvian,dan andri....,

Bung Rosadi Yth.

Ma'af jika penjelasan anda paragrafnya saya potong-potong. Semoga tidak mengaburkan maksudnya. Biar bagaimana pun saya berterima kasih karena anda beri sedikit penjelasan tentang PK.

: Dalam Ceramah tarawehnya, Mas Anis
: ini mengingatkan kepada para jamaah yang hadir malam itu untuk selalu
: "bersiap diri" dalam menghadapi kematian, karena dalam ajaran Islam,
: AKHIR kehidupan adalah yang PALING PENTING. Jika seseorang meninggal
: dalam keadaan beriman kepada ALLAH(walaupun selama hidupnya banyak
: berbuat dosa), maka beruntunglah dia. Sebaliknya walaupun seseorang itu
: selama hidupnya banyak beramal, namun akhir hidupnya dipenuhi dengan
: perbuatan dosa, maka celakalah orang tersebut.

Saya sedih dan bingung mendengar bagian penjelasan ini. Apakah Allah memperhitungkan amal ibadah seseorang hanya pada akhir hayatnya saja. Lalu untuk apa timbangan pahala dan dosa di Padang Mashar nanti. Kalau benar demikian boleh dong saya sementara berfikiran bahwa betapa tidak adilnya Sang Pencipta. Jangan-jangan penafsirannya yang salah. Tapi biarkanlah kebenaran 100% tentang isi Al-Qur'an ada di tangan Allah Swt.

Targetnya untuk pemilu ini tidak muluk-muluk, yaitu
: dapat memberikan pendidikan politik kepada rakyat.

Ini baru target, bukan program partai itu dalam berbangsa dan bernegara.

Partai ini tidak mau
: memberikan janji-janji kosong dihadapan rakyat, karena menurut
: sekjen-nya, setiap janji yang diucapkan harus dipenuhi, dan kalo tidak
: dipenuhi akan dipetanggungjawabkan dihadapan ALLAH kelak.

Ini baru janji. Belum dilaksanakan. Tampaknya harus menunggu sampai 6 bulan setelah pemilu. Baru bisa dibuktikan tepat atau tidaknya janji tersebut. Pertanggungjawaban partai kan tidak melulu kepada Allah, kelak. Tapi kan harus kepada rakyat dan masa pengikutnya. Kalau tidak demikian, mohon dikoreksi.

Kemudian, saya ingin sedikit cerita. Kalau salah mohon dikoreksi.

Setahu saya PK ini anggotanya memang orang-orang muda dari kalangan kampus dan pasca mahasiswa. Kalau tidak salah ingat, mereka sudah bergerak sejak tahun 1989. Di salah satu kampus di bilangan Rawamangun dulu itu ada kelompok Islam yang terus bergerak membangun kelompok. Ciri-cirinya, kaum lelaku berpenampilan rapi, tidak memakai celana jeans, jarang menggunakan kaos atau T-Shirt, sering berjenggot. Kaum wanita berjilbab.

Mereka ini sering berkumpul, berceramah dan berdiskusi dalam jumlah terbatas. Isinya saya tidak tahu. Tapi yang dapat saya rasakan, mereka tidak mau berhubungan dengan orang selain dari kalangan sendiri. Paling tidak sedikit membatasi diri.

Saat ini, di banyak kampus mereka punya banyak pengikut. Namun cara-caranya kadang-kadang bersifat menantang orang lain. Ini juga terjadi di Kampus bilangan rawamangun tersebut. Ketika satu kelompok (kalau tidak salah Famred) sedang melakukan orasi untuk mengumpulkan masa untuk aksi HAM di Bundaran HI, tiba-tiba muncul sekelompok mahasiswa lain dari lembaga formal yang membuat orasi persis bersebelahan dengan kelompok famred, dengan menggunakan pengeras suara yang lebih kuat. Hal ini membuat saya jadi bertanya-tanya: koq mahasiswa caranya begitu sich!

Baiknya saya pertegas, itu terjadi di IKIP Jakarta yang pengikut Partai Keadilannya lumayan banyak. Saat ini mereka menguasai sebagian besar struktur organisasi mahasiswa formal. Mulai dari tingkat jurusan sampai tingkat institut. di IKIP Jakarta namanya BEMIJ (Badan Eksekutif Mahasiswa IKIP Jakarta) dengan ketua diberinama "Presiden Mahasiswa IKIP Jakarta. Menurut tanggapan dari kelompok oposan lembaga formal, cara kerja mereka ini dengan prinsip: yang penting menang dalam jumlah suara, tidak penting dalam kualitas pemikiran.

Maaf terlalu panjang. Tapi sebagai bahan diskusi, mohon ditanggapi. Agar kita bisa tahu lebih jauh tentang partai satu ini. Sekedar informasi, dari dulu (ketika pertama memilih) sampai saat ini saya tidak memilih partai manapun alias GOLPUT.

Salam
adri amiruddin

Reply via email to