>Bung Rosadi,

Bung Andrew,


>Kasus Theo dan Adi di milist ini sepertinya sudah menjurus kearah
>Ketegangan antar sesama umat Kristen dan Islam anggota permias@

Ketegangan sebenarnya tidak perlu terjadi, kalau kita saling mawas diri
dan TIDAK berat sebelah (Adil) dalam melihat suatu masalah. Anda pasti
tau dong bedanya antara ucapan bp. Adi Sasono dengan ucapan bp. Theo
syafei..., yang terakhir ini kan JELAS ngajakin berantem namanya..!!!
Heran saya, kalo ada tokoh atau ormas yang berbau Islam, cacian dan
hujatan di Milis ini LUAR BIASA hebatnya.., sementara jika ada tokoh
nasionalis yang KEBETULAN beragama non Islam.., jangankan dihujat...,
dikritik saja pun TIDAK. Anda kan tau bagaimana saya mengkritik bp.
Theo(yang kebetulan beragama Nasrani)..., apa ada kata-kata kasar..?
kalopun beliau saya bilang "bodoh dan fasik"(dengan tanda kutip loh),
itu hanya karena ucapan yang dia lakukan(belum dibantah oleh yang
bersangkutan). Beliau saya anggap bodoh karena Tidak ada
pengetahuan(asal omong aja)tentang Islam dan gerakan Islam/ormas
Islam.., sehingga Al-Qur-an lah dikatakan sebagai kitab tipis dsb, dan
umat Islam lah yang dibilang tidak punya nilai sejarah dan malahan mau
mendirikan negara Islam..,ini kan sudah keterlaluan. ANda tau yang
paling rugi dari ucapan bp. theo ini sebenarnya adlah umat kristen
sendiri. Masih untung jika ucapan/transkrip ucapan ini didengarkan oleh
orang seperti saya(yang menganggap bp. theo tidak mewakili kristen)..,
tapi bagaimana dampaknya bagi umat Islam lainnya yang masih awam tentang
Islam..., yang hanya mengandalkan semangat membela agama saja..., apa
tidak mungkin nantinya akan ada kerusuhan lagi.., dan akan sangat
mungkin yang terkena adalah umat kristen. Dan kalau sudah begini
mulailah lagi berkembang opini kalo umat kristen ditindas di Indonesia.
Sampai kapan sih kita mau berpikir jernih melihat persoalan dan
menunjukkan sikap adil kita pada semua orang..?
Saya yakin anggota Milis ini adalah orang-orang terpelajar..yang
seharusnya tidak "berstandar ganda" dalam menilai suatu masalah.
Yang salah katakan salah dong.., sementara yang benar katakan juga
benar(tanpa melihat agama,status,dsb). Anda kan tau dalam kasus Bp. Adi
Sasono saya TIDAK membela beliau(kenal aja nggak..), saya cuma
mengatakan bahwa kita jangan terburu-buru mengatkan beliau rasis kalo
TIDAK ADA bukti(kalo ada bukti.., terserah deh mau bilang doi apaan).
Sementara dalam kasu bp. Theo(yang saya pandang sebagai seorang
nasionalis "keblinger" ketimbang umat kristen), bukti-bukti sudah
jelas(diberikan oleh aktivis gereja lagi) dan tidak dibantah oleh yang
bersangkutan.


>Kok sepertinya kita di permias@ ini semakin Mengelompok, antara
penghujat Adi Sasono dan pendukung, serta penghujat Theo Syafei dan
pendukung.

Bp. Theo tidak dihujat.., hanya dikatakan "bodoh dan fasik"(dengan tanda
kutip lagi), karena akibat perbuatannya bisa menimbulkan pertumpahan
darah yang sangat tidak perlu.



>Seperti kata Gus Dur, bahwa Theo hanya ingin menunjukan bahwa Umat
Islam mayoritas tidak menginginkan negera islam.
>Tetapi kejujuran Theo hanya bisa kita buktikan setelah Theo membantah
>keterlibatannya, yang saat ini belum dilakukan beliau, seperti kata
anda

Kenapa anda selalu memakai Gus Dur sebagai referensi.., memangnya beliau
itu nabi apa...? Gus Dur itu hanya orang biasa dan kadangkala suka
salah..wong mbak Tutut aja pernah dikatakan calon pemimpin Indonesia
masa depan...:)Malahan terakhir ini beliau mengajak mantan Presiden
Soeharto untuk mengadakan dialog nasional..., Gila nggak..??

Saya juga sebenarnya berharap bp.Theo  segera membantah hasil rekaman
ceramahnya itu, agar situasi tidak bertambah buruk. Dan kalopun dia
tidak membantah, minimal minta maaf lah sama umat Islam.., saya yakin
banget Umat Islam akan memaafkannya dan melupakan kejadian tersebut.

>Tunggu, memang di Dilli siapa yang dibantai lagi nih?
>Yang katolik atau yang muslim?

Andrew..andrew.., kamu ini nanya apa ngelawak sih..? Ya jelas dong yang
dibantai di Dili itu orang Katolik.., memangnya ada apa umat Islam yang
dibantai disana(kalo diusir dan dibakar rumahnya memang pernah
ada).Makanya saya ambil contoh peristiwa Dili, karena Saya TIDAK ADA
maksud mengangkat kasus bp.Theo sebagai kasus Islam vs Kristen.


>Bung, kalau mau bilang antek-antek orde baru, saya dan bung juga bisa
>termasuk dalam kategori tsb. Saya dan anda pernah kan menikmati
>Hasil-hasil orde baru, semua orang bisa berubah, semua orang bisa
>bertobat.

Andrew tolong bedakan antara antek dan bagian dari Orba. kita semua
memang adalah bagian dari ORBA.., tapi TIDAK semua orang itu antek
Orba(pendukung Orba). Hanya orang-orang yang tetap menginginkan Status
Quo dengan cara-cara yang tidak terpuji saja yang bisa kita sebut antek
Orba..(apakah anda begitu...?).
Semua orang memang bisa berubah dan bisa bertobat. Kita tentu harus mau
memafkan orang yang telah bertobat. Tapi dalam kasus Bp. Theo..,
Jangnkan bertobat(setelah membantai rakyat DILI), minta maaf dan
mengakui hasil ceramahnya yang heboh itu saja dia TIDAK MAU..!!!
Apakah ini yang dinamakan bertobat..?????


>Bung, saya bisa menerima nasehat anda dan saya juga mengharapkan anda
>bisa juga menerima nasehat saya. Sabar bung.....
>dalam hidup ada Take and Give, harus ada yg memberi dan menerima....

Tentu saya akan sangat bisa menerima nasehat anda dan rkan-rekan yang
lainnya, asalkan nasehat tersebut nasehat yang "tepat pada sasaran".
kalau nasehatnya "melenceng".., ya saya harus pikir-pikir dulu dong.:)
Tentang sabar.., saya berusaha untuk selalu sabar..apalagi sekarang saya
sedang berpuasa. Anda kan lihat dan baca sendiri komentar-komentar saya
selama ini(termasuk soal bp.Theo), apa ada yang diluar batas
kesopanan(indikator bagi saya dalam melihat kesabaran seseorang di Milis
ini).., wong menyebut nama Theo Syafei saja saya masih mengunakan kata
"bp"(Bapak).???

Saya pasti akan mau menerima nasehat atau saran anda dan rekan yang
lainnya.., nggak usah diragukan deh...:)


>Andrew Pattiwael

Mohamad Rosadi
Virginia






______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

Kirim email ke