In a message dated 5/27/99 2:22:04 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

> Masalah yang diangkat kan bisa mempengaruhi opini publik, dimana seolah-olah
>  usaha yang dilakukan sekelompok warga negara yang sedang berusaha membangun
>  ekonomi kerakyatan dipersalahkan.

Irwan:
Lho, anda ini gimana toh bung Eko. Yang dipermasalahkan
itu bukan karena mereka usaha mereka membangun ekonomi
kerakyatan. Yang dipermasalahkan itu karena mereka
menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan individu atau pun
kelompok sendiri. Itu yg dipermasalahkan.

Coba deh anda pikirin, apa bener tuh caranya nyalurin
Kredit Usaha Tani (KUT) kepada rakyat kecil dengan
"ancaman" harus masuk jadi PDR? Kalau ngga mau masuk
yg ngga dapat kredit. Trus lagi, kalau nanti pas pemilu
milih/menangin PDR, maka kredit tersebut boleh ngga
dilunasi. Nah, kalau yg beginian anda bilang ngga apa2,
ya mau apa lagi. Saya mah hanya bisa ngelus dada saja.
Wong kita lagi coba sama2 beresin dan bangun kembali
tanah air kita yg lagi porak poranda, eh yg beginian
dibilang ngga apa. Tobat deh gue....:)

Eko:
>  Lha..fasilitas negara itu memang sudah seharusnya  digunakan untuk
>  kepentingan rakyat, siapapun yang berkuasa nantinya ya..harus kayak gitu,

Irwan:
Itu dia seharusnya. Saya setuju dengan anda bahwa fasilitas
negara itu harus digunakan untuk kepentingan rakyat dan bukan
untuk kepentingan pribadi, kelompok, atau partai politik tertentu saja.
Kalau anda teliti kembali forwardan2 yg saya kirimin ke milis ini
seputar PDR (dan juga Golkar), mereka itu menyalahi apa yg anda
ucapkan di atas.

Sekian saja dari saya bung Eko.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu

Kirim email ke