Terima kasih atas komentarnya.
Ada seorang Rekan yang berkata, bahwa PAN adalah
Partai yang baru berusia beberapa bulan saja, maka
perolehan suaranya pada posisi ke-5 adalah suatu
prestasi tersendiri. Bagaimana dengan PKB ?

Mungkin ada yang tahu berapa usia Partai ini ?


Salam,
bRidWaN


At 12:38 PM 6/18/99 MST, yuni windarti wrote:
>
>Anda benar bung Ridwan, kita tidak bisa pungkiri bahwa umat Islam Indonesia
>sendiri ada pemisahan secara tidak formal tetapi cukup kuat mengakar ditengah
>tengah masyarakat, yakni NU dan Muhammadiyah.
>
>Kita tahu bahwa AR adalah pimpinan Muhammadiyah. Ini sudah saya baca
>sebelumnya, bahwa butuh waktu bagi AR untuk dapat diterima kalangan NU, yang
>notabene, kebanyakan dari kalangan bawah dan pedesaan, sedangkan
Muhammadiyah,
>sejak dulu terkenal "hanya" untuk golongan menengah keatas. Meskipun
>sebenarnya perbedaan antara Muhammadiyah dan NU bukanlah perbedaan yang benar
>benar prinsip, namun namanya masyarakat, mereka sangat fanatik dengan
>kelompoknya masing masing.  Hal ini dapat dilihat dimasyarakat, seperti
>misalnya di satu daerah ada dua masjid, yang satu masjid NU yang lainnya
>mewakili Muhammadiyah, orang NU pergi ke masjidnya NU orang Muhammadiyah pun
>demikian, mereka tidak mau menginjak masjidnya NU.
>
>Selama AR belum bia meleburkan diri, atau merebut hati kalangan NU sulit bagi
>dia untuk memperoleh jumlah suara yang diharapkan.  Kita tidak bisa
>menyalahkan AR karena AR dianggap tidak memasyarakat, tetapi karena memang
>kondisi dari sononya sudah demikian. Untuk itulah kita sebenarnya membutuhkan
>tokoh Islam yang mampu menjembatani keduanya, tetapi tampaknya saat ini belum
>muncul.
>
>Sedangkan dari PK, saya anggap sebagai suatu angin baru, jawaban bagi problem
>perbedaan Muhammadiyah dan NU. Namun kemunculannya terlalu tiba tiba, dan
>masih sangat baru ditengah masyarakat, butuh waktu bagi PK untuk dapat
menyatu
>dengan masyarakat khususnya masyarakat pedesaan dan masyarakat kelas bawah.
>Selama ini nama PK masih terbatas dikalangan mahasiwa, perlu kerja keras
untuk
>dapat merebut hati kalangan bawah. Dan yang penting mereka tidak berprilaku
>terlalu ekslusif sebagai muslim yang benar, harus fleksibel mengikuti arus
>keinginan masyarakat, tetapi juga menjaga diri agar tidak terbawa arus atau
>"menjual agama" untuk menarik permahatian masyarakat, artinya kita berusaha
>mencari sela agar masyarakat mengenal konsep kita tetapi jangan sampai
>mengorbankan syariat agama.
>
>Salam
>Yuni


>bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>At 10:14 AM 6/18/99 +0700, Nasrullah Idris wrote:
>>Yw: Saya bukan simpatisan partai manapun; tapi
>>    memang benar, dulunya saya memperkirakan PAN
>>    jauh lebih solid daripada Golkar. Ternyata
>>    perkiraan saya keliru. Dan salah satu asumsi
>>    yg sekarang saya sadari salah total adalah:
>>    ternyata Indonesia itu jauh lebih luas dari
>>    yg saya perkirakan.

>>=============================
>>Tetapi mengapa prosentase PAN terbesar justru terjadi di Sumatera Barat ?
>>Malah saya sering mendengar bahwa banyak orang Minang di Jakarta memilih
>>PAN.
>>Mungkin bisa dianalisa dengan pendekatan antropologi dan sosiologi?
>>
>>Salam,
>>Nasrullah Idris
>>-----------------------------------------

>Apakah mungkin ada hubungannya dengan kekuatan
>Muhammdiyah di Sumatera Barat ???

Reply via email to