Mbak Yuni yang merasa serba-tahu,

Yang namanya peluru entah namanya peluru plastik entah peluru karet, kalau
ditembakkan dengan jarak dekat, apalagi kalau kena leher, ya bisa mati.
Waktu yang di Semanggi dulu para serdadu menggunakan peluru karet. Nyatanya
banyak yang tewas. Kecuali peluru yang digunakan adalah peluru dari
pistol-pitolan mainan anak-anak.

Pernah mendengar istilah bom plastik (dikenal dengan nama C4). Apakah itu
memang plastik? Bahasa Inggrisnya "plastic bomb" yang artinya bukan bom dari
plastik, tapi bom yang liat/alot. Bom ini bisa dicual-cuil dan dibentuk
sesuka pengguna. Kalau meledak ya sama saja, satu gedung bisa runtuh kalau
dipasang 10 kg.

Mbok ya banyak baca, gitu, biar nggak asal ngomentar.

Wassalam,
Efron

-----Original Message-----
From:   Yuni Wilcox [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Friday, 02 July, 1999 22:18 PM
To:     [EMAIL PROTECTED]
Subject:        Re: [Re: Berduka kembali]

Saya nggak habis pikir, hanya segitu tingkat kemanusiaan sebagian orang
Indonesia. ada aja yang lebih memntingkan harta dibanding nyawa seseorang.
(mengenai orang KPU yang nggak mau minjamin mobil untuk angkut korban ke
RS).

Satu hal lagi, suruh tuh polisi beli gas air mata dan peluru karet jangan
peluru beneran digunakan terus menerus.

Kayaknya nyawa orang murah amat, mentang mentang Indonesia penduduknya
berjubel.

Yuni

Kirim email ke