Prediksi saya, pak Harto akan membereskan masalah TIME ini di Indonesia
dulu. Tujuannya ada beberapa, diantaranya :
1. Untuk "uji-coba" apakah pengadilan, media masa dan masyarakat
mendukung gugatan ini.
2. Untuk memperbaiki rapot keluarga pak Harto, jadi diharapkan para
pihak di Indonesia akan lebih bersimpati kepada pak Harto dan keluarga.

Nah, kalau nanti gugatan di pengadilan Indonesia ini dimenangkan oleh
pak Harto (dan tentu saja sudah mempunyai keputusan hukum yang tetap),
ya selanjutnya tinggal meneruskan masalah ini di luar negeri.
Bisa ke USA dulu atau ke Hongkong, mana yang lebih bagus prospek
menangnya. Ya kayak main kartu domino lah..ngga' usah yang susah-susah,
yang gampang dulu dijalani....yang susah nanti-nanti dulu.

Kalaupun tidak diteruskan ke luar negeri ya sudah lumayan, paling tidak
sudah bisa membuktikan bahwa dalam hal pemberitaan ini TIME bertindak
tidak sebagaimana mestinya media masa dan akibatnya merugikan pihak
yang diberitakannya, alias TIME hanya mau untung sendiri dengan
mengorbankan pihak yang diberitakan.

Sebagai tambahan, kebiasaan di Indonesia itu selalu menyebutkan
seperti "sumber berita telah dihubungi tetapi menolak untuk memberikan
keterangan", seingat saya hal ini tidak ada di TIME, mungkin juga
karena majalah seperti TIME tidak lazim melakukan hal seperti itu. Biar
nanti pengadilan yang memutuskan mana yang seharusnya dilakukan, asal
semua pertimbangannya disebutkan oleh pengadilan itu (jadi tidak berat
sebelah).

Salam,
Dody

--- Dody Ruliawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Dari pengalaman saya selama ini bergaul dengan para
> pengacara,
> kesimpulannya memang di dunia mereka banyak "godaan"
> dan tentu saja
> mereka itu tidak semuanya "suci"; tapi mengenai
> rekayasa ini kok saya
> nilai terlalu jauh alias diluar kontrol mereka, tapi
> kalau mereka hanya
> sorak-sorak bergembira saja ya saya kira itu
> wajar-wajar saja.
> Bagaimanapun juga pengacara ini kan butuh uang, dan
> kalau ada perkara
> besar ya bilang saja alhamdulillah, toh penyebab
> masalah itu bukan
> pengacara.
>
> Buat kita-kita yang tidak terlibat masalah ya syukur
> karena kita jadi
> bisa melihat bahwa kadang-kadang saat kita tertimpa
> musibah malah ada
> yang "memanfaatkan" kita.
>
> Khusus buat mbak Yuni (dan mas Syamil) mohon maaf
> kalau tidak berkenan
> disebut-sebut dalam contoh. Maunya sih contoh dari
> saya / keluarga saya
> sendiri, tapi nantinya kurang "berbobot" karena
> membela keluarga
> sendiri itu kadang-kadang menjadi "kewajiban" bagi
> sebagian orang; lain
> kalau membela atau mendukung orang lain, biasanya
> niatnya murni karena
> tidak ada kepentingan (yang besar dan langsung)
> untuk diri sendiri /
> conflict of interest.
>
> Salam,
> Dody
>
> --- Irwan Ariston Napitupulu <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> > In a message dated 7/6/99 12:46:29 PM Eastern
> > Daylight Time,
> > [EMAIL PROTECTED] writes:
> >
> > > Jangan-jangan ini kasus ini dan sebagian besar
> > kasus-kasus lain yang
> > >  lagi marak di Indonesia saat ini adalah
> rakayasa
> > dan ulah para 'lawyer'
> > >  untuk cari duit. Lihat saja, mereka jadi laku
> > keras saat ini.
> > >  Di Amerika sendiri, joke-joke tentang 'lawyer'
> > ini sangatlah terkenal,
> > >  sampai-sampai ada joke yang mengatakan bahwa
> > 'lawyer' adalah warga
> > >  Amerika yang paling pandai, dan merekalah
> > nantinya yang akan menghuni
> > >  neraka.
> > >
> > >  Salam,
> > >  Budi
> >
> > Irwan:
> > Biarin aja deh, toh itung2 pemerataan
> > pendapatan...:)
> > Masak selama ini cuma dokter, akuntan, insinyur
> > aja yg bisa "nyari duit", sudah saatnya SH berubah
> > dari
> > Susah Hidup menjadi Senang Hidup....:)
> >
> >
> > >  Dody Ruliawan wrote:
> > >  >
> > >  > Terlepas dari "benar - salahnya Soeharto
> waktu
> > memerintah RI", dalam
> > >  > hal gugatan ke TIME ini saya dukung Soeharto
> > untuk menggugat TIME.
> > >  >
> > >  > Ternyata TIME juga bisa "teledor" melakukan
> > peliputan sepihak saja.
> > >  > Kenapa ya tidak suka meliput dari semua
> pihak,
> > paling tidak ceritanya
> > >  > kan jadi panjang dan pembaca juga bisa
> mengerti
> > versi atau jalan
> > >  > pikiran masing-masing pihak yang diberitakan
> ?
> >
> > Irwan:
> > Lho, bukankah TIME sudah pernah bilang bahwa
> > pihaknya sudah
> > mencoba mengkonfirmasi beritanya atau temuannya ke
> > pihak
> > Soeharto, tapi waktu itu pihaknya Soeharto ngga
> > nanggapi.
> > Pas udah rame, baru dah ribut2...hehehehe
> > Nah, kalau begini salah siapa dong?....:)
> >
> > Gue mah mending mereka tarung di meja pengadilan.
> > Tapi mbok ya kalau Soeharto berani, jangan cuma
> > daftarin
> > di pengadilan kandang sendiri, mbok ya coba itu
> > daftarin
> > di pengadilan internasional kalau memang jantan
> dan
> > memang
> > yakin ngga salah...hehehehe. Gue pengen tahu,
> berani
> > ngga
> > tuh Soeharto bawa perkaranya ke pengadilan
> > internasional.
> > Kalau cuma di kandang sendiri doang mah, ah
> > kecil....:)
> >
> > jabat erat,
> > Irwan Ariston Napitupulu
> >
>
> _________________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Get your free @yahoo.com address at
> http://mail.yahoo.com
>

_________________________________________________________
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com

Kirim email ke