Saya suka melihat tulisan bung Budi dan bung Igg, paling
tidak memang itulah yang kini juga dipikirkan oleh
sebahagian masyarakat kita yang sudah mulai 'melek' politik.

Mengenai Amien Rais, saya rasa itu adalah Pencapaian Maksimal
yang bisa diperoleh beliau untuk menjadi 'Orang Nomor Satu'.
Dan saya setuju dengan kepiawian beliau ini.
Meskipun memang adalah lebih baik kalau beliau menjadi Ketua
DPR ketimbang MPR, karena di-DPR beliau bisa 'setiap hari'
membahas dan mengontrol kegiatan Pemerintah nantinya.

Siapapun yang kelak terpilih menjadi Presiden kita harapkan
dapat diterima oleh Masyarakat dalam dan luar Negeri.
Kenapa Luar Negeri ? Karena saat ini keadaan memaksa kita
untuk juga bergantung kepada kucuran dana-nya. Apa boleh buat.

Semoga semua berjalan dengan baik. Amin.


Salam,
bRidWaN

At 02:59 PM 10/4/99 -0400, Igg Adiwijaya wrote:
>Kalo saya boleh nebak apa yang ada di benak orang Golkar
>(ini masih nebak lho ...).
>Kalo menurut saya terpilihnya Amien Rais sebagai ketua MPR
>sangat menunjukan ke pintaran Golkar dalam berpolitik.
>
>1. Kalo menurut saya (juga banyak rekan yang lainnya), Amien Rais
>   pantasnya jadi ketua DPR dimana dia bisa langsung (kalo diperlukan)
>   jadi opposisi pemerintah yang akan datang akan setiap UU yang akan
>   dibuat pemerintah nantinya.
>   Sekarang jadi ketua MPR, kontribusi dia akan jadi opposisi pemerintah
>   sangat kecil sekali. MPR sidang cuman 4 tahun sekali.
>   Sepertinya emang Golkar berniat sepak-terjangnya Amien Rais dikecilkan
>   nanti nya.
>   Ini juga akan menguntungkan GOLKAR atau PDIP yang bakal pegang
>   pemerintahan nantinya.
>
>2. Sepertinya target utama Golkar adalah kursi presiden.
>   Nah sekarang Amien Rais berhutang sama Golkar. Sepertinya yang
>   diharapkan Golkar dari Amien Rais + poros tengah,
>   bukan support di DPR, tetapi
>   di CAPRES. Saya nggak yakin apakah pada menit-menit terakhir
>   Habibie masih akan di calonkan jadi CAPRES oleh Golkar. Serasanya akan
>   ada kejutan CAPRES dari Golkar.
>   Jika ini benar (masih tebak-tebakan lho ...) Golkar akan mencalonkan
>   /vote-for orang yang tidak kuat beroposisi untuk jadi ketua DPR. Tidak
>   jadi masalah apakah orang tersebut datang dari Golkar atau Poros
>   tengah.
>   Bila Golkar mensupport orang dari poros tengah untuk jadi ketua DPR,
>   maka CAPRES hampir mutlak ada di tangan Golkar nantinya.
>
>Jadi saya rasa Amien Rais secara tidak sadar telah di kurangi posisinya
>secara lunak oleh Golkar dari percaturan politik nantinya.
>
>igg
>
>
>
>On Mon, 4 Oct 1999, Budi Haryanto wrote:
>
>> Rekan yth.,
>>
>> Dengan terpilihnya Amien Rais (AR) sebagai ketua MPR, bagaimanapun ini
>> menunjukkan kepiawaiannya dalam bermain-main dengan politik. Lihat saja,
>> dengan hanya bermodalkan suara yang dipunyai PAN saja dia masih bisa
>> memperoleh dukungan jauh lebih banyak suara dari luar partainya. Dan
>> sekarang Golkar merasa si AR hutang budi dan tentu akan membalas budi
>> nantinya.
>>
>> Dugaan saya, pada saatnya nanti Golkar akan merasa kecewa kepada AR,
>> karena, lagi-lagi didukung oleh kepiawaiannya dalam berpolitik, AR akan
>> hanya 'sedikit' mendukung Golkar dalam pemilihan ketua DPR, yang
>> kelihatannya tidak akan dimenangkan oleh Golkar. Si AR sendiri juga nggak
>> suka kalau ketua DPR diberikan ke Golkar (asumsi saya lho....).
>>
>> Lalu, sudah barang tentu koalisi Golkar dan poros tengah akan berantakan
>> setelah gagalnya Golkar di posisi puncak DPR, dan ini yang memang
>> diharapkan oleh AR. Karena, pada pemilihan presiden nantinya, si AR tidak
>> perlu lagi merasa hutang budi kepada Golkar untuk mengegolkan Habibie yang
>> tidak disukainya.
>>
>> Itulah politisi.
>> Sementara itu, Faisal Basri, sekjennya di PAN, masih terlalu lugu dan polos
>> dengan permainan politik tingkat tinggi si AR ini. Namun, dalam suatu
>> organisasi, manusia seperti Faisal Basri ini sangat diperlukan untuk
>> penyeimbang.
>>
>> Salam,
>> Budi
>>
>
>

Reply via email to