Kalo menurut saya ukuran jumlah mentri tidak terlalu perlu dikhawatirkan.

justru kemampuan/capabilitas mentri ini mesti benar2 pada posisinya.
jangan sampe kayak orde baru dulu, ahli kimia fisika tapi jadi mentri transportasi.
seperti2 itulah.

abis dulu kebanyakan jabatan mentri emang dikasih-kasih aja sih.

faran
--

On Thu, 21 Oct 1999 19:42:31   Yusuf-Wibisono wrote:
>...
>
>>Menurut prediksi saya, tokoh PDI Kwik Kian Gie dan Sabam Sirait
>>akan masuk dalam susunan kabinet.
>>
>>Salam,
>>Nasrullah Idris
>
>Yw: Mumpung Gus Presiden belum mengambil keputusan-keputusan,
>    numpang saya usul sedikit. Mudah-mudahan sampai ke
>    Gus Presiden yg baru saja dilantik:
>
>1.  Jumlah mentri di kabinet, jangan mengekor orde baru,
>    terlalu banyak; dan juga nggak imbang. Contoh kata,
>    Departemen Sosial, sama depdagri, ukuran dan nilai
>    strategisnya jauh beda, tapi sama-sama dimentrikan.
>    Kenapa kok nggak jadi Departemen Kesejahteraan aja
>    (yg merangkum BKKBN, Depkes, Depsos, dsb. yg related);
>    dan seterusnya departemen lain. Ya, hitung-hitung
>    konsolidasi dan penghematan cost. Kita tahu sendiri,
>    biaya seorang mentri itu 'lumayan'. Dan kerugian yg
>    lain, anak SD jadi lebih gampang ngapalin kalo
>    jumlah mentrinya cuma dikit. ;-)
>
>2.  Gaji PNS/TNI/Polri, khususnya yg menengah ke bawah,
>    ya direformasi tidak ada salahnya (dinaikin barang
>    100-200% gitu ;-). Jangan mengekor orba. Saya bukan pns
>    (dan apalagi Tni/Polri), tapi ya, kalo ngeliat mereka
>    yg ngenes begitu (gajinya), nelangsa juga.
>
>    Kalo Gus Presiden bilang: 'Bagaimana pun Habibie adalah
>    saudara kita juga...' logisnya itu juga bermakna: 'Bagaimanapun
>    para prajurit kecil yg di jalanan dilempari batu (padahal
>    sekedar menjalankan tugas dinas), itu juga adalah saudara kita
>    juga...' (yg perlu bukan sekedar disambangi, tapi ya gajinya
>    dibikin 'pantas' nggak underpaid kayak sekarang).
>
>    Juga ini sekalian nagih janji (yg terlontar via PKB),
>    dulu PKB bilang, nggak mau sistem 'gaji karaoke'
>    (gaji kecil, tapi tipnya/sabetannya gede)... yg jelas-
>    jelas memang sistem nggak bener. Kalo kita tafsirkan
>    ajaran: "Bayarlah upah mereka (pegawaimu) sebelum
>    keringatnya mengering" ini tentunya jelas sekali bukan
>    di bayar secara kurang (underpaid), tapi dibayar secara
>    cukup.
>
>Udah dulu deh, dua saja cukup nggak usah banyak-banyak.
>Ini pun kalo diterima udah sukur banget (karena public
>services/layanan masyarakat insya Allah saya bayangkan bisa
>jadi lebih baik). Rakyat juga yg senang ujung-ujungnya.
>
>Salam,
>Yusuf.
>


DC Email!
free email for the community - http://www.DCemail.com

Reply via email to