Ah, siapa bilang mesti menuruti apa-apa yang menjadi acuan dari bidang
ekuin. Pernyataan ini agak menjebak. Maksudnya jadi Menkeu adalah
sub-menteri gitu?

Lagipula kalau sudah pakai bahasa Inggris lalu menjadi bangsa/orang beradab?
Barangkali Bung Ridwan ada latar belakang dari kesimpulan ini?

'--------------------
>From: bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: Kurangnya koordinasi, Menkeu & Menko Ekuin
>Date: Thu, 4 Nov 1999 05:35:17 +0700
>
>Menkeu bukan hanya harus bisa bekerja sama dengan
>Menko Ekuin, tapi harus mengikuti apa-apa yang
>menjadi acuan dari bidang Ekuin didalam kabinet
>ber-Garansi ini.
>
>Jadi sebaiknya bila ada hal2 yang aneh, lapor-lah
>pada Menko atau Presiden. Jangan kemana-mana...
>Nanti salah kaprah deh. Masa ada Dubes dibilang
>tidak beradab. Padahal kita tidak tahu persis,
>apa yang dikemukakan oleh sang Dubes itu. Kan
>ngomong-nya dalam bahsa Inggeris ya ?
>
>Salam,
>bRidWaN
>
>At 03:13 AM 11/2/99 EST, Irwan Ariston Napitupulu wrote:
> >Terima kasih atas diskusinya.
> >Akhirnya Gus Dur memberikan klarifikasi atas adanya
> >perbedaan ini setelah sebelumnya beberapa pengamat
> >juga menyayangkan terjadinya perbedaan informasi
> >antara Menko Ekuin dan Menkeu.
> >Mudah2an, Menkeu dilain kesempatan bisa lebih
> >bekerja sama dengan dengan Menko Ekuin.
> >
> >http://www.detik.com/berita/199911/19991102-1207.htm
> >
> >
> >jabat erat,
> >Irwan Ariston Napitupulu
> >
> >

______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

Kirim email ke