Dear Mr. Johannes,

Wah saya kagum juga, literature anda kuat juga, saya malah kegalapan
berusaha mengingat sources dan para pengarangnya. Saya belajar banyak nih.
Terima kasih.
BTW, mari kita lanjutkan diskusinya;

>Switzerland atau Austria?

:) Is it Austria? Mungkin anda benar. BTW, saya baca tulisan Mas Irwan,
ternyata Austria ya.  What is wrong with my memory?


>Di saat ini memang US merupakan sebuah hegemon, tapi bukan fully dominated
>everything. Lain halnya waktu cold war, dimana dunia memang merupakan
>dwipolar. Sekarang Eropa masih bisa menentang politik >ekonomi US. China
>sendiri bisa snub US. Russia masih bisa berteriak >bahwa Bill Clinton lupa
>bahwa Russia merupakan negara nuklir, dan >India-Pakistan tak menghiraukan
>US dan mentes bom nuklir mereka.
>Economically, US is a dominant player and the economic prowess influence
>the political situation. However, should the US economics >begin to
>experience its  downturn, then all hell will break loose. >Remember the
>lesson of the  Great Depression where there was no power >strong enough to
>dominate the  world; and then the world only  >constitute' of Europe.
>(Thank goodness for Greenspan... :-)  )
>The problem with US now is that it still unable to define its position in
>this new paradigm. It has TONS of carrots but the stick >is not reliable.

:) It is reality, as a posivitist would say.  The US is now in the big year
of economy. Although it is not unexpected to many.  That is why Greenspan
announced the need to slow down.  About the US' position in the new world
order as far as I am concern is real; the most firm survival in the shaking
economic order.  We may have different opinions here.


>Pada masa Nixon, mereka menyadari posisi US sudah lemah sekali di Vietnam.
>Mereka justru menginginkan policy 'Honorable withdrawal.'  >Kissinger
>mengebom Laos dengan alasan untuk menghentikan jalur >Vietcong ke Vietnam
>Selatan sehingga US bisa mundur dari Vietnam >Selatan.

:) You can name any policy as polite you like, but the outcome is the
measurement. Deaths are the answer to his policy.  I am sorry to say that.
You may want to consider other sources rather than Kissinger's own writings.
  Documents on human rights, country reports (Vietnam, Laos, Cambodia), and
hearings in Congress showed that the first command to kill civilians in Indo
China come from Kissinger.  I do not think that his 'honorable withdrawal'
is an excuse. I defenitely disagree with this idea of justification.


>Ekonomi memang merupakan faktor terpenting pada abad baru ini. Tapi saya
>terus terang tetap menyatakan bahwa state itself remains very important
>factor and player in international relations.

:) I agree with you. Logically, states are the place where  economic
activities happen. States should be strong of course in order to survive.
But their strenghts should not rely on political power prestige, rather
economic prestige.

>>:) Salah satu buku yang menguatkan implikasi policy Kissinger adalah
>>NuclearBom and Foreign Policy.
>Karangan siapa? Apakah anda yakin bahwa Kissinger membaca buku itu sewaktu
>menjalankan politik luar negeri dia?

:) Nuclear Bom and Foreign Policy karangan Henry Kissinger.

>Boleh tanya di buku mana anda mendapatkan sarannya seperti itu?
>Kalau saya membaca 'Kissinger's Transcript,' lebih terlihat sikap
>orang-orang yang cold blooded dan calculated bukan orang marah atau >gila.
>Ide MAD sudah ada jauh sebelum jaman Kissinger-Nixon dan sudah beredar di
>kalangan political scientist yang mempelajari implikasi >bom nuklir kepada
>hubungan internasional.

:) Mudah-mudahan kita berbicara tentang MAD pada level yang sama.  MAD yang
saya maksud, literaly means upset, jengkel, marah, blow out, etc. Kalau buku
yang mana menulis itu, saya belum tahu, yang pasti ada pada
document-document tertulis pada Senate Hearings on Foreign affairs and
international relations. Lihat pada government documents: Hearings in
Congress, tahun 1970an.


>FDR-Truman memerintahkan pengeboman Hiroshima dan Kobe yang akhirnya
>berubah menjadi Nagasaki. Di sana, ratusan ribu penduduk sipil lenyap tanpa
>bekas. Tokyo menjadi lautan api. Belum lagi kota-kota di >Jerman. Kembali
>ke premise diatas, semua tindakan pengeboman dengan >mudah  akan bisa
>dicari penjelasannya. Truman mengebom Jepang dengan >alasan untuk
>menghentikan perang.

:) Saya kira kita sedang mixing time analysis. Pemboman Hiroshima dan
Nagasaki terjadi pada perang dunia ke dua. Dan tragedi itu menjadi mark
berakhirnya PD II. Sementara keterlibatan Kissinger setelah PD II, atau era
Cold War.  Mungkin bom di Hiro-naga yang terhebat, tetapi jumlahnya dan
hebatnya yang tidak kalah terjadi di Cold War. Ironisnya, pada saat
orang-orang berkampanye untuk mengakhiri perang.

>Lagipula keputusan membom target diambil setelah
>diskusi dan persetujuan presiden dan secretary of defense.

:) Iya, dalam foreign policy US, keputusan itu disebut 'bureaucratic
politics' (Allison)yang menyatakan bahwa policy luar negeri adalah policy
yang dikeluarkan oleh NSC yang terdiri dari President, Wapres, Defense, CIA,
Secretary of State, and sometimes Sec. of Treasury.  However, Kissinger
happens to be the 'cruel' one.


>Saya rasa mungkin anda perlu juga membaca 'Year of Renewal'-nya Kissinger
>untuk mendapat pandangan dari sisi dia. Human rights abuses >memang tak
>bisa ditoleransi. Itu benar. Tapi pemerintahan Chili >sendiri sebetulnya
>bukan demokrat. Alende sendiri banyak dikecam >karena menginginkan
>pemerintahan seperti Fidel Castronya Cuba. In >fact, dibawah Pinochet,
>pertumbuhan ekonomi Chile meningkat pesat.

:) Are you sure with your statement? No comment from here :)

>Tapi di sini memang pertanyaannya apakah the end justifies the means?
>Soalnya kalau dbilang juga, ex-presiden Suharto terus terang >saja
>diktator, tapi dibawah dia ekonomi Indonesia meningkat pesat. >Ini memang
>dilema yang sangat menarik untuk political scientists.

:) Yap, Suharto patut diberi kredit untuk economic developmentnya. Sayang
sekali monopolistic and capitalistic berkembang pesat di luar jangkaun dan
meninggalkan orang-orang miskin di belakang. In addition to that, he
utilized militery power for his economic policy dan mengizinkan korupsi. Ini
mungkin yang menjadikan dia tak popular sebagai leader. Otherwise, he should
have been OK.

>Menariknya, Kissinger memperoleh Nobel Peace Prize karena usahanya dalam
>membantu perdamaian di Timur Tengah antara Mesir-Israel.

:)  Aneh juga...

>Academic waktu itu lebih banyak dipenuhi kaum liberal dan 'doves.' Otomatis
>realpolitics mendapat tanggapan dingin dari mereka. Apalagi >presiden waktu
>itu adalah Republican Richard Nixon. Saya terus terang >yakin kalau waktu
>itu presidennya masih demokrat dan melakukan >politik yang sama, mereka tak
>akan dikecam. Maaf kalau saya terkesan >skeptik, tapi terus terang saya
>memang skeptik kepada objectivity >dari academic establishment waktu itu.

:) I am sorry, you make the argument simplistic.  Some academics are very
conservatives, that's why Kissinger was not kicked out from APSA. Academia
mungkin the 'doves' tetapi mereka adalah source of information in the policy
process, specially in the beginning of 1960s when US politician realized
strongly that they needed academias' advice for policy process and policy
execution. Well...

>The Great Debate:
>"We discuss tonight domistic issues, but I would not want.... any
>implication to be given that this does not involve directly our >struggle
>with Mr. Khrushchev for survival...." Disini Kennedy >memperlihatkan posisi
>dia sebagai 'Cold  War Warrior.'
>Kalau anda lihat tapenya lagi, itu ucapan Kennedy verbatim.
>Tentang Taiwan, di the third debate, Kennedy dibabat Nixon tentang isu
>Taiwan. Kennedy menyatakan "I challenge you tonight to deny the
>administration has sent at least several missions to persuade Chiang Kai
>Shek to withdraw  from (Quemoy and Matsu).
>Untuk keterangan lebih lanjut, anda saya sarankan juga membaca 'Kennedy and
>Nixon' by Christopher Matthews Chapter 11.
>Tahun 1961 Kennedy mengirimkan 16000 American military 'Advisers' ke
>Vietnam. (McNamara: In Retrospect)

:) The Great Debate by Krauss (did I spell it right)? Setahu saya,
statement-statement Kennedy lebih banyak pada domestic issues, sebagai
political directions of Democrat. Pada saat yang sama, dia tidak mengabaikan
issue foreign policy, khususnya SU sebab rakyat US alergy communism . I
might not pay attention too much on this. Buku Christopher tidak terlalu
lengkap in detail di banding Krauss -- tentang Kennedy, karena Krauss adalah
penulis naskah pidato debate Kennedy. Tentang militer ke Vietnam, setahu
saya hanya 8000 orang. I do not know kalau saya salah info. Tolong di
benarkan.
Tentang Taiwan, hingga hari ini, the US tidak mengakui keberadaan negara
itu. Tulisan di World Politics, bulan December, 1999 "The three NOs policy
of Clinton." Merinci bahwa Clinton tidak menganggap Taiwan sebagai entity
yang independent dari the main land China.
Personally, I am dissappointed by Clinton's policy.  Just because China is
more to the US benefit, the US government dares to abandon Taiwan.

>Ide pertama Peace Corps sebetulnya dari Hubert Humphrey tahun 1957.
>Tapi let's face it: waktu itu memang pusat perhatian dunia masih terutama
>tentang Eropa-USSR. Asia hanya merupakan 'blip' dan itupun >tentang domino
>theory. Kissinger sendiri berasal dari Jerman dan >tentunya Jerman yang
>tahun 1930-an lebih mengorientasikan dirinya ke >arah Eropa. Waktu PD II
>selesai juga,fokus perhatian lebih banyak ke >Berlin Crisis, Eastern
>Europe, Perang Korea, dan 'Who Lost China?'

:) Mungkin ide itu ada pada Humphrey, tetapi aplikasi policy itu dimulai
oleh Kennedy. I couldn't agree more.

>Saya rasa dia memang lebih banyak mengambil 'realpolitics.' Tapi saya rasa
>ini bagian ini lebih banyak tentang apakah dia >melakukan/tidak dan tak ada
>basisnya lebih lanjut untuk >diperdebatkan. Soalnya ini mengenai pribadi
>seseorang, dan yang >paling baik untuk ditanya adalah dirinya secara
>langsung.

:) Dia mengambil realpolitics, of course karena ide realismnya. Anda betul,
ketika seseorang menjadi stateman, sangat sulit membedakan ideology mereka
dengan personality. Tetapi biasanya, personality mencerminkan ideology atau
sebaliknya.

>A very interesting discussion. I really hope to hear from you soon.

:) I agree, waiting for your answer.  How about if we compare and contrast
Kissinger and Thatcher.  Dua manusia besi.

salam,

ida
>YS

______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

Kirim email ke