--- rm_danardono <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
> Mas Rahardjo: 
> 
> Ehm. Ppiindia ini kan tempatnya mahasiswa
> kebanyakannya. Tentu harapan Mbah Soel dan kita yang
> sudah terlanjur jadi pegawai negeri ini, maksud kita
> dengan mengungkapkan kebobrokan birokrasi ini adalah
> agar yang muda-muda bersemangat untuk memperbaiki.
> Bukan untuk dicontoh dan dikembang biakkan, lho....
> 
> Kalau kita perhatikan, mas, struktur di-negara2 maju
> di Uni Europa, 
> maka kita lihat suatu lapisan kelas menengah yang
> tebal sekali (bukan 
> konglo atau koruptor), yang terdiri dari pengusaha2
> menengah/kecil: 
> tukang roti, tukang kayu, plummers, perusahaan2
> kulit, toko2, 
> perusahaan meubel, dll. Mereka yang menyumbangkan
> porsi terbesar dari 
> pajak, lapangan kerja, juga - inikhas Europa -
> lapangan pendidikan 
> (internship, 3 tahun, mulai 15 tahun sampai 18
> tahun).
> 
> Jarang yang mendambakan menjadi pegawai negeri,
> anggauta tentara atau 
> polisi. Dengan demikian, beban negara agak
> proportional, tidak 
> menjadi pemberi nafkah for the nation.
> 
> Birokrasi disorot terus menerus baik dalam media
> atau oleh lembaga 
> kontrol negara. pelayanan yang tak memuaskan
> langsung disumpah 
> serapah, atau di media cetak atau di TV. Juga adanya
> trend 
> membandingkan diri dengan perusahaan2 jasa swasta
> (misalnya jawatan 
> kereta api atau angkutan umum, pos dan telkom,
> perusahaan listerik, 
> dll).
> 
> Mungkin kita dapat mengarahkan generasi muda, untuk
> mandiri, menjadi 
> wiraswasta (consultant, perusahaan jasa, kantor
> arsitektur, dll) 
> ketimbang menunggu karir sebagai pegawai negeri.
> 
> Salam
> 
> RM D Hadinoto

Setuju.  Sayangnya di ppi-india ini belum pernah saya
katakan begitu.  Tapi di kehidupan nyata, pada anak
saya yang semata wayang, dan kepada keponakan saya
dengan tegas saya katakan: kalau mau hebat jangan jadi
pegawai negeri, termasuk jangan jadi diplomat.
Sekolahlah yang baik, kalau anda bisa kerja sendiri
sebagai professional (dokter, insinyur, akuntan) itu
tandanya anda hebat.  Atau diterima di swasta.

Kemarin dulu, kepada mahasiswa2 dari Pune yang datang
kesini untuk nyoblos di pilpres, saya katakan: kunci
sukses adalah menekuni karier yang kita suka.
Contohnya:  Iwan Tirta adalah SH cukup brillian, tapi
memilih membatik yang dia suka dan tidak jadi
berangkat ke Harvard padahal sudah dapat beasiswa buat
kesana.  Kak Seto memilih menggeluti dunia anak-anak,
tak dinyana sekarang dia punya TK unggulan di beberapa
tempat, dan jadi milyarder padahal bukan itu tujuannya
semula.

Sistem kita memang beda jauh dari sistem Perancis dan
Jerman dimana yang dihargai bukan orang bergelar
melulu.  Disana, tukang ahli upahnya bisa jauh lebih
tinggi dari Herr Doctor, betul nggak?  Sama-sama
lulusan sekolah tinggi, yang lebih dihargai adalah
sekolah tinggi khusus.  Lulusan les grands ecoles
lebih dihargai dari lulusan l'universite, bukan
begitu?  

Salam,
RM
> 
> 
> 
> 
> 
> --- In [EMAIL PROTECTED], rahardjo mustadjab
> <[EMAIL PROTECTED]> 
> wrote:
> >  --- mBah Soeloyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
> > 
> > > Yaah, itu kalau gov-nya tetap seperti sekarang
> atau
> > > yang dulu. 
> > > 
> > > Maka dari itu, mumpung GOV-nya bakalan baru,
> apalagi
> > > (meski ada protes, ada pujian, ada macem-macem)
> > > presidennya
> > > pernah kuliah program khusus di IPB... ehehehe. 
> > > 
> > > Memang sudah banyak fakta bahwa GOV ya begitu
> itu.
> > > Jangankan
> > > gov, lha para WARAK (wakil rakyat) gimana? WOng
> > > mreka
> > > juga sudah jadi angguta JK (Jama'ah
> Korupsiyah...)
> > > 
> > > Ideal memang rakyat langsung digerakkan. Tapi
> rakyat
> > > kerja sendiri juga membuat pesimis. Parnah ada
> > > proyek
> > > cukup berhasil, pelaksananya (aku yakin) bersih
> wong
> > > sahabat dekat yang sama-sama kere.... hehehe,
> toh
> > > tak bisa menarik rakyat. Karena komoditasnya
> bukan
> > > makanan pokok atau bahan yang lumrah dikonsumsi
> > > di daerah pelaksana proyek.
> > > 
> > > Bagi saya asal ada kemauan politik, lalu
> dilakukan
> > > efisiensi... misalnya berani membubarkan
> MENRISTEK
> > > dan BBPT... hehehe, membubarkan Bappenas yang
> malah
> > > kebanyakan jadi penilai Proposal berimbalan.....
> > > terus menghindarkan "dumpyuk" (overlap)
> pekerjaan
> > > dan wewenang orang-orang LITBANG dan PENYUL....
> > > berbaik-baik dengan LSM-LSM hijau (maksudnya
> > > yang bergerak untuk KLH dan pengentasan petani
> > > dari kemiskinan ke yang layak) saya masih punya
> > > harapan besar pada negeri saya untuk bisa
> bangkit.
> > > 
> > > Jadi harus menyeluruh. 
> > > (Wong sekarang ini para peneliti itu tiap tahun
> > > seperti sedang main sayembara.... hehehe...
> bikin
> > > proposal, lalu diadu di Bappenas kek BPPT kek, 
> > > DRN kek, Dikti Kek... lalu dapat dana... lalu
> melak-
> > > sanakannya.... lalu potong-potongan hahahaha.
> > 
> > Menurut saya, Mbah Soel, birokrasi harus
> mengadakan
> > revolusi internal dulu.  Para menteri memelototi
> unit
> > irjen dulu.  Tindak tegas inspektur dan auditor
> yang
> > menerima amplop, oleh-oleh, dan dibayari hotelnya
> oleh
> > unit yang diperiksa.  Menkeu juga menindak tegas
> > Dirjen Anggaran dan aparatnya yang memotong proyek
> > fisik/nonfisik.  Bappenas idem ditto.  BPPT apa
> perlu
> > dibubarkan, ya, itu kan tempatnya orang
> disekolahkan
> > mahal-mahal lalu dapat Dip. Ing, Ph.D. lalu
> dolanan
> > (main-main) akhirnya main politik.
> >  
> > > Coba dana-dana utangan itu langsung
> > > diimplementasikan
> > > ke p[ertanian, kehutanan atau perikanan....
> > > barangkali
> > > sudah berdiri puluhan pabrik kilang sawit,
> pabrik
> > > gula
> > > baru, dan PABRIK BERAS NASIONAL..... hehe, ini
> yang
> > > saya angan-angankan sejak masalah Ketahanan
> Pangan
> > > Mengemuka, sementara Pak Kwik Kian Gie malah
> mimpi
> > > memborong saham BCA.... yang kalau tak salah
> > > itungannya
> > > nilai yang diimpikan Pak Kwik itu setara dengan
> > > pangan manusia Indonesia selama 1 tahun
> penuh....!
> > > Yang kalau dijadikan PABRIK BERAS NASIONAL di
> > > sentra-
> > > sentra padi, akan menjamin negeri ini tidak
> bakalan
> > > impor, malah ekspor PRODUK OLAHAN BERAS... dari
> > > "rice brand" sampai "Arak Putih".... saking
> melim-
> > > pahnya beras yang diproduksi. Saking bosennya
> rakyat
> > > Indonesia makan nasi, bubur, rempeyek dan
> lain-lain.
> > > 
> > > Tapi?
> > > Yaaa, itu semua hanya otak-atik angka-angka
> > > menakjubkan
> > > yang beredar di media masa tetapi menjadi kancah
> > > bancakan dan manipulasi. Sedih.
> >  
> > > --mbabsoel--
> >  
> > Ehm.  Ppiindia ini kan tempatnya mahasiswa
> > kebanyakannya.  Tentu harapan Mbah Soel dan kita
> yang
> > sudah terlanjur jadi pegawai negeri ini, maksud
> kita
> > dengan mengungkapkan kebobrokan birokrasi ini
> adalah
> > agar yang muda-muda bersemangat untuk memperbaiki.
> 
> > Bukan untuk dicontoh dan dikembang biakkan, lho.
> > 
> > Salam,
> > RM
> >  
> >  
> >   
> >  
> >   
> > 
> > 
> >     
> >     
> >             
> >
>
___________________________________________________________ALL-NEW
> 
> Yahoo! Messenger - all new features - even more fun!
>  
> 
=== message truncated === 


        
        
                
___________________________________________________________ALL-NEW Yahoo! Messenger - 
all new features - even more fun!  http://uk.messenger.yahoo.com


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke