Sssstttt jangan keras2....orang denger ntar...


--- In [EMAIL PROTECTED], "amartien" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> "mereka pikir anggota JIL kali...tapi terlepas anggota JIL atau 
bukan , kok bego amat sih mau dikirim kesana? pemerintahkan sudah 
larang jangan ke Irak, apalagi kerjanya buat perusahaan 
kafirun!..lengkap sudah."
> 
> Wah ......... saya rasa di milis ini juga banyak nyang kerja utk 
perusahaan kafirun.  So what?  Emangnya segala yg berbau 'kafirun' 
nggak boleh?  Kalau begitu anda ngapain pakai internet?  Kan itu 
hasil pemikirannya orang2/perusahaan kafirun?
> 
> 
> 
> 
>  --- On Fri 10/01, taufik orangkaya < [EMAIL PROTECTED] > wrote:
> From: taufik orangkaya [mailto: [EMAIL PROTECTED]
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Date: Fri, 1 Oct 2004 08:06:48 -0700 (PDT)
> Subject: Re: [ppiindia] Kok warga RI ikut2 disandra?
> 
> mereka pikir anggota JIL kali...tapi terlepas anggota JIL atau 
bukan , kok bego amat sih mau dikirim kesana? pemerintahkan sudah 
larang jangan ke Irak, apalagi kerjanya buat perusahaan 
kafirun!..lengkap sudah.<br><br>Danardono HADINOTO 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:<br>Mungkin para penyandra ingin menuntut 
agar pasukan RI ditarik dari Aceh? atau supaya dikirim ke Iraq? 
Mungkin mereka gak tahu Indonesia itu dimana?<br><br>2 Perempuan 
Indonesia Disandera di Irak <br><br>Doha, Kamis - Dua perempuan warga 
negara Indonesia, Kamis (30/9), dilaporkan menjadi korban 
penyanderaan kelompok bersenjata di Irak. Menteri Luar Negeri Hassan 
Wirajuda membenarkan adanya peristiwa tersebut. Kedua perempuan itu 
dalam rekaman video yang disampaikan kepada stasiun televisi Al-
Jazeera, Qatar, dengan berbahasa Indonesia mengaku bernama Rosidah 
binti Anam dan Rafikan binti Anim. Belum ada tuntutan menyangkut 
penyanderaan mereka.<br><br>Menteri Luar Negeri (Menlu) kepada Kompas 
mengatakan, RI mendesak siapa pun pihak yang menculik dua perempuan 
Indonesia itu segera membebaskan mereka. Alasannya, kata Hassan, 
Indonesia tidak terlibat apa pun dengan pihak pendudukan di Irak yang 
dipimpin Amerika Serikat (AS). Indonesia juga tidak mengirim pasukan 
ke Irak. Bahkan, RI mengutuk invasi AS ke Irak.<br><br>Menurut 
Hassan, Indonesia akan mencari jalur atau kontak dengan pihak ketiga, 
terutama Qatar, yang mungkin memahami dan tahu keberadaan dua sandera 
warga negara Indonesia (WNI) itu.<br><br>Departemen Luar Negeri 
(Deplu), lanjutnya, juga sudah meminta langsung kepada semua 
perwakilan RI di sekitar Teluk untuk mengurus masalah penyanderaan 
itu, seperti Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Qatar, di 
Dubai, dan lainnya di sekitar Teluk.<br><br>Bahkan, kata Hassani, 
KBRI Qatar langsung mendatangi kantor televisi Al-Jazeera yang 
menginformasikan pertama kali tentang penyanderaan 
itu.<br><br>Menurut Menlu, KBRI Qatar bahkan diberi kesempatan oleh 
pihak Al-Jazeera untuk mendengarkan kembali dialog antara penculik 
dan sandera Indonesia. Pada rekaman gambar Al-Jazeera itu terlihat 
dan terdengar dialog dilakukan dalam bahasa Indonesia.<br><br>Hal itu 
diketahui ketika penculik menanyakan, "Nama saudari siapa?" Lalu dua 
wanita yang menjadi sandera itu mengatakan bernama Rosidah binti Anam 
dan Rafikan binti Anim.<br><br>Hassan mengatakan, kedua WNI itu 
sebelumnya mengaku bekerja di perusahaan elektronik di Irak. Namun, 
tidak tertutup kemungkinan kedua perempuan itu adalah pembantu rumah 
tangga di Irak.<br><br>Hassan mempertanyakan kepentingan penculik 
menyandera kedua orang tersebut karena RI tidak terlibat invasi ke 
Irak. "Kita berharap telah terjadi aksi penculikan yang salah karena 
kita tidak punya kepentingan dengan invasi ke Irak," kata Hassan 
lagi.<br><br>Dia kembali mengingatkan agar seluruh WNI tidak masuk 
atau berada di Irak. Kepada WNI yang sekarang sudah berada di Irak, 
Pemerintah RI mengimbau agar segera keluar dari negeri itu. "Karena 
penyanderaan ini menunjukkan bahwa situasi keamanan di Irak belum 
terjamin."<br><br>Bersama warga Lebanon<br><br>Direktur Perlindungan 
WNI dan Badan Hukum Indonesia Deplu Ferry Adamhar menambahkan, belum 
diketahui kapan pastinya kedua WNI itu diculik, dan dari mana mereka 
diculik. Namun, dari video yang dikirimkan ke Al-Jazeera disebutkan 
bahwa kedua WNI itu disandera bersama dua warga Lebanon dan enam 
warga Irak.<br><br>Ferry menambahkan, seorang staf lokal KBRI di Irak 
yang kebetulan sedang berada di Amman pun segera ditugaskan untuk 
berangkat ke Irak melalui jalan darat.<br><br>Para penyandera 
menamakan dirinya Tentara Islam di Irak. Kelompok ini hingga kini 
masih menyandera dua wartawan Perancis, Christian Chesnot dan Georges 
Malbrunot.<br><br>Sejauh pengamatan Kompas yang mengunjungi Irak Juli 
lalu, hanya ada 12 WNI di Irak yang terdiri dari sembilan mahasiswa, 
dua mantan pegawai staf lokal KBRI Baghdad, dan seorang putra 
mahasiswa Indonesia yang menikah dengan wanita Irak. Memang ada desas-
desus di Baghdad bahwa terdapat 40 tenaga kerja wanita (TKW) asal 
Indonesia di Irak, tetapi belum ada konfirmasi tentang 
> 
> _______________________________________________
> No banners. No pop-ups. No kidding.
> Make My Way your home on the Web - http://www.myway.com





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke