Himbauan penghentian mempertontonkan pusar kaum wanita 
itu mungkin upaya SBY menghargai kaum wanita karena ibu
yang melahirkannya, yang amat dihormatinya dari kaum tsb.

Sejak menjabat Kepala Negara mungkin juga ingin mengangkat
harkat dan martabat kaum ibunya itu dari kenistaan akibat
exploitasi atas kaum ibunya yang wanita atas nama kebebasan
berekspresi ataupun keindahan seni..

Mungkin juga logika yang mendasari himbauan itu ibarat
ikan peda dengan ikan kalengan..semua orang bisa saja
membolak-balik ikan peda hingga rusak tanpa keharusan
untuk jadi membeli dengan mengatas-namakan kebebasan 
memilih pembeli dimana pembeli merupakan raja

Berbeda dengan ikan kalengan yang berani menjamin mutunya
dengan menuliskan expired date isi dari kemasannya. Kemasan
bisa dibolak-balik untuk mencari tulisan expired date tanpa
merusak isi kemasan. mungkin bila kemasannya jatuh dan penyok
maka orang tersebut akan diwajibkan membeli (bila ketahuan)
hanya karena merusak kemasan tanpa merusak isinya.

Semoga saja himbauan tersebut dapat meningkat menjadi peraturan
pemerintah yang melindungi kaum ibu kita, kaum ibu tetangga kita
kaum ibu semua warga negara yang SBY pimpin termasuk yang baca

mungkin ga ya yang mengecam itu karena sumber penghidupannya
dari kegiatan yang dihimbau untuk dihentikan????????????????
baik langsung atau tidak langsung gitu lho.. ^_^

waLlahu alam, mari kita tanyakan pada yang mau nanggapi..^_^


-----Original Message-----
From: Iman Abdurrahman [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, December 24, 2004 10:53 AM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: Re: [ppiindia] Gadis Arivia: “Pusar SBY Memang Tidak Menarik
Untuk Dipertontonkan”




bukan persoalan buka atau tidak dibuka, keliatan pusar atau tidak keliatan
tapi mungkin persoalan imajinasi. imajinasi 'ngeres'  atau imajinasi
'buka-bukaan' dalam kultur kita yang punya persoalan.
pusar dan sejengkal di atas/ bawah pusar yang selalu di salahkan. Bukan
pikiran tentang pusar-nya yang coba kita telusuri. Memahami pikiran yang
melatar belakangi imajinasi tentang pusar, maka akan ketemu dengan
berbagai macam kultur dan ideologi. mungkin dengan begitu kita bisa lebih
lapang dada. 
Pendapatku pagi ini lebih baik tersenyum dan berimajinasi tentang pusar
yang lain.
salam hangat + salam kenal
Iman A

Ging <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Bukan cuma Gadis Arivia yang berpendapat begitu. Banyak sekalian yang
lainnya. Juga saya.
Dan bahkan kendati Satrio benar (tapi pasti tidak benar karena dia
mengatakan "sudah pasti") kalangan agama, pengamat media, kaum ibu, orang
tua, itu tak berarti ucapan SBY benar.

Pandangan SBY didasari oleh pikiran kaum llelaki yang merasa menjadi
penentu hidup perempuan dan orang tua yang merasa jadi penentu hidup
anak-anak: patriarki. bahwa kalau ada perkosaan, itu dosa perempuan karena
menyingkapkan bajunya, dan pemerkosanya melakukan itu hanya karena tergoda
setan. (Padahal banyak perkosaan juga dilakukan terhadap kalangan yang
bajunya tak terbuka di bagian pusar. Bahkan di Afghanistan, perkosaan juga
tgerjadi pada perempuan yang bajunya tak terbuka di bagian mata sekalipun.

Apakah moral bangsa dan kemuliaan perempuan ditentukan dari seberapa
banyak mereka memakai baju terbuka?
Hm. Buka statistik deh, soal itu.
Baju seperti itu bertentangan dengan budaya bangsa? 
Ha ha! Pergilah ke kampung, dan lihat bagaimana perempuan cuma memakai
kutang --lebih-lebih lagi hingga 15 tahun lalu. mandi di pancuran bahkan
di sungai bersama lelaki --saya pernah mengalaminya dan keder sendiri. Dan
apakah mereka mempromosikan budaya luar?
Justru pandangan yang menajiskan pakaian yang memperlihatkan pusar itu
didasari budaya luar: Arab, Timur Tengah. KArena di timur, bahkan payudara
terbuka, hal yang biasa.

Dewasalah.




-----Original message-----
From: Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED]
Date: Thu, 23 Dec 2004 18:20:28 +0700
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: Re: [ppiindia] Gadis Arivia: “Pusar SBY Memang Tidak Menarik
Untuk Dipertontonkan”

> 
> SBY bicara begitu pasti dengan asumsi, tidak
> mempertontonkan pusar perempuan di televisi adalah
> sikap menghargai dan menghormati perempuan. Apalagi,
> bagi banyak kalangan Islam, mempertunjukkan pusar sama
> saja dengan membuka aurat wanita.
> 
> Ucapan SBY sudah pasti didukung para rohaniwan, MUI,
> dan banyak kalangan ibu-ibu dan orangtua, pengamat
> media, dsb...
> 
> Tapi, oleh Gadis Arivia, ucapan SBY itu malah dicap
> melecehkan perempuan!!!!!
> 
> Mungkin saya harus tanya Boni, mantan redaktur Jurnal
> Perempuan, untuk menjelaskan ini...he..he..he... 
> 
> Rio
> 
> 
> --- Eko Bambang Subiyantoro 
> wrote:
> 
> > 
> >
> http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-267%7CX
> > Kamis, 23 Desember 2004
> > Gadis Arivia: “Pusar SBY Memang Tidak Menarik Untuk
> > Dipertontonkan”
> > Jurnalis : Eko Bambang S
> > Jurnalperempuan.com-Jakarta. Perintah presiden
> > Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menghentikan
> > tayangan yang lebih menonjolkan pusar perempuan
> > beberapa waktu yang lalu nampaknya mengundang
> > kritik. Pernyataan SBY tersebut dinilai tidak
> > memiliki perspektif perempuan dan melakukan proses
> > dehumanisasi perempuan. 
> > 
> > Kritik tersebut seperti yang dilontarkan oleh Gadis
> > Arivia, Board Of Director Yayasan Jurnal Perempuan.
> > Pusar SBY memang tidak terlalu menarik untuk di
> > pertontonkan, namun SBY jangan seenaknya melarang
> > tampilnya pusar perempuan,” ujar Gadis. Menurut
> > Gadis, “pernyataan SBY ini mengandung dehumanisasi
> > perempuan, justru menurut saya dia harus
> > dipersoalkan karena pernyataanya mengandung
> > pelecehan seksual. Mengapa tali pusar yang
> > dipermasalahkan, mengapa tidak laki-laki yang
> > kencing ditengah jalan yang kelihatan penisnya,
> > kenapa SBY tidak mempermasalahkan penis yang
> > diperlihatkan ketika membuat air kecil,” Kata Gadis
> > yang merasa sensitivitas gendernya sangat terusik. 
> > 
> > Menurut Gadis, sebelum SBY berkomentar soal
> > pornografi dan tali pusar, maka sebaiknya SBY
> > membaca terlebih dahulu Jurnal Perempuan edisi 38
> > ini, karena didalam edisi ini dihalaman 22
> > disebutkan pendapat Catharine MacKinnon yang
> > menyatakan bahwa pornografi adalah sebuah grafis
> > yang secara eksplisit memiliki tujuan
> > mensubordinasikan perempuan melalui gambar, atau
> > kata-kata dan termasuk dehumanisasi perempuan
> > sebagai objek seksual, benda-benda, komoditi,
> > penikmat penderitaan, sasaran penghinaan atau
> > perkosaan; dengan jalan diikat, disayat, dimutilasi
> > atau bentuk-bentuk penyiksaan fisik. Atau juga
> > menempatkannya atau menggambarkannya sebagai sasaran
> > pemuas seksual atau perbudakan. Demikian juga dengan
> > grafis yang menunjukkan perempuan dipenetrasi dengan
> > menggunakan benda atau hewan, direpresentasikan
> > secara biadab dalam skenario, cedera, penyiksaan,
> > dipertunjukkan secara seronok atau tak berdaya,
> > berdarah-darah, tersiksa atau disakiti dalam konteks
> > yang membuat kondisi-kondisi seksual (tertentu). 
> > 
> > Bagi Gadis, pusar perempuan bukanlah hal yang
> > penting untuk dipermasalahkan. “Saya juga mempunyai
> > anak perempuan dan saya disini sebagai ibu. Se
> > liberal-liberalnya saya kalau kita mempunyai anak
> > perempuan, selalu saja kita mempunyai nilai-nilai
> > ideal yang menurut kita ingin kita paksakan kepada
> > anak perempuan kita. Nah itu juga suatu latihan bagi
> > saya untuk menghormati anak saya untuk memilih
> > pakaian yang dia senangi. Saya tahu dia akan
> > berangkat remaja. Saya kira semua orang tua
> > mempunyai kegelisahan tersebut. Tetapi kita harus
> > menyikapinya dengan tidak berlaku otoriter atau
> > represif seperti yang dilakukan SBY,” ujar Gadis. 
> > 
> > Gadis tidak setuju ketika pilihan-pilihan bebas
> > setiap manusia harus dibatasi. Misalnya agar anak
> > perempuan tidak mempertontonkan pusarnya maka dia
> > diberikan baju-baju yang semuanya panjang-panjang
> > dan tidak membolehkan dia memakai baju-baju yang
> > minim atau sedikit terbuka. “Saya kira kalau saya
> > mendidik Anissa anak saya seperti itu, saya kira dia
> > tidak akan menjadi seseorang yang mempunyai
> > kepribadian yang bebas. Dia tidak akan mempunyai
> > spirit kebebasan tersebut. Bagi saya tetapi ketika
> > anak saya memilih baju yang ingin ia pakai, dan dia
> > telah memutuskan untuk memakai baju tersebut, saya
> > sebagai ibu, orang yang dekat dengan dia, sebagai
> > teman yang dekat dengan dia saya hanya bisa
> > menerimanya, dan saya berharap memang itu
> > keinginannya, memilih baju seperti itu,” kata Gadis.
> > Ditambahkan, “Saya harus bisa memahami karena dia
> > hidup dalam jaman yang berbeda dengan saya, dia
> > mempunyai spirit yang berbeda dengan saya, dan saya
> > harus menghormati itu dan saya ingin juga dia dengan
> > anaknya menghormati itu kelak, dan saya yakin anak
> > kita itu jauh lebih cerdas dari kita, jauh lebih
> > bijaksana dari kita biarkabnlah dia hidup sebebas
> > dia, memilih terbaik bagi dia selama dia tidak
> > melanggar hak orang lain, “ jelas Gadis. 
> > 
> > Gadis akan menolak pornografi jika pornografi itu
> > pada akhirnya membangkitkan kekerasan terhadap
> > perempuan, membangkitkan dehumanisasi perempuan,
> > tetapi kalau ciuman, membangkitkan gairah seksual
> > apa itu melanggar hak. Gadis lebih peduli
> > membicarakan masalah pornografi ini pada aspek
> > perlindungan hukum bagi perempuan. “kalau kita
> > bicara pornografi, saya justru cenderung bicara
> > perempuan yang memerankan aksi-aksi porno itu karena
> > kebanyakan tidak dilindungi hukum, itu suatu
> > pekerjaan yang tidak dilindungi hukum. Mereka banyak
> > mengalami kekerasan, tidak dibayar sesuai dengan
> > upah dan seringkali dilecehkan oleh sutradara.
> > Justru saya lebih setuju berbicara tentang hak-hak
> > perempuan itu. Sama seperti kalau kita bicara
> > prostitusi, saya tidak setuju melarang mereka,
> > memojokkan mereka, atau menilai moralitas mereka,
> > tetapi saya lebih setuju bahwa mereka ini adalah
> > sosok pekerja yang sangat rentan yang tidak
> > dilindungi hukum, yang ujung-ujungnya selalu akan
> > ditraficking. Dengan memfokuskan pembahasan seperti
> > itu, kita lebih produktif dalam menyikapi masalah
> > pornografi,” ujar Gadis. 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor
> > --------------------~--> 
> > $4.98 domain names from Yahoo!. Register anything.
> >
> http://us.click.yahoo.com/Q7_YsB/neXJAA/yQLSAA/BRUplB/TM
> >
> --------------------------------------------------------------------~->
> > 
> > 
> >
>
***************************************************************************
> > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat
> > Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in
> > Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
> >
>
***************************************************************************
> >
>
__________________________________________________________________________
> > Mohon Perhatian:
> > 
> > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA
> > (kecuali sbg otokritik)
> > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg
> > akan dikomentari.
> > 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
> > 4. Posting: ppiindia@yahoogroups.com
> > 5. Satu email perhari:
> > [EMAIL PROTECTED]
> > 6. No-email/web only:
> > [EMAIL PROTECTED]
> > 7. kembali menerima email:
> > [EMAIL PROTECTED]
> > 
> > Yahoo! Groups Links
> > 
> > 
> > [EMAIL PROTECTED]
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> 
> 
> 
> 
> __________________________________ 
> Do you Yahoo!? 
> Read only the mail you want - Yahoo! Mail SpamGuard. 
> http://promotions.yahoo.com/new_mail 
> 
> 
> 
>
***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
>
***************************************************************************
>
__________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
> 4. Posting: ppiindia@yahoogroups.com
> 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
> 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: ppiindia@yahoogroups.com
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links









---------------------------------
  Yahoo! Messenger - Communicate instantly..."Ping" your friends today!
Download Messenger Now

[Non-text portions of this message have been removed]







***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: ppiindia@yahoogroups.com
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links



 






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
$4.98 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/Q7_YsB/neXJAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: ppiindia@yahoogroups.com
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke