Filsafat ???. Ketika masih di sekolah menengah (tentunya masih era Orba), saya 
paling benci pelajaran Filsafat Pancasila. Mata pelajaran itu kemudian dikenal 
dengan PMP yang kesemuanya merupakan siasat busuk guna mempertahankan 
kekuasaan. Saya kira bangsa Indonesia lebih memerlukan pemimpin yang ikhlas 
tanpa pretensi dan kehendak memperkaya diri dan keluarganya. 
FB     
      

"sangkakala ." <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

To: [EMAIL PROTECTED] ;
ekonomi-nasional@yahoogroups.com ;
proletar@yahoogroups.com ;
[EMAIL PROTECTED] ;
[EMAIL PROTECTED] ;
ppiindia@yahoogroups.com

Cc: [EMAIL PROTECTED] ;
filsafat@yahoogroups.com



Apa yg kurang dari Bangsa sebesar Indonesia?

Dilihat dari segi jumlah penduduk adalah yg terbesar
ke 4 di jagad jonggring saloka. Dilirikdari potensi
alam , duh luar biasa berlimpah ruah… flora-fauna
dikabarkan adalah yg no 2 tebesar di bumi, sumber daya
mineral jangan ditanya, siap didaya gunakan, sebutlah
besi, timah, nikel, batu bara, aspal, seng, tembaga,
dan Minyak gas bumi ada tersedia. Potensi laut dgn
luas yg dari samudera hindia hingga pasifik
menjanjikan sekali.

Tanah bumi Indonesia tergolong subur, apa saja
ditanam jadi, Palawija hingga tanaman holtikultura
bermekaran jadi potensi siap panen… Iklim memberi
harapan, wilayah tropis sep kita dgn curah hujan
hampir tiap waktu, tanpa selingan salju dan dingin
menjanjikan sekali bagi tumbuh kembangnya aneka
hayati… Alam penuh dgn pegunungan, lekuk liku dan
lembah juga pantai nyiur melambai mempesona siap
dipotensikan jadi pariwisata bertaraf international.

Sosial Budaya penuh aneka ragam manusia, eksotis dan
kaya seni budaya. Penduduk aneka rupa dri kuning,
coklat , hitam hingga putih bak pualam ….Posisi amat
strategis dipersimpangan dunia dan bisa menentukan
kelancaran transportasi jagad…Bisa dikatakan Indonesia
kita adalah untaian zambrud Khatulistiwa.. tiada dua
dan nyata. 

Tapi realitas kita mengherankan semua … Kenyataan
berkata sebaliknya

Negeri indah, kaya , strategis dan beraneka rupa
adalah negeri para maling, wilayah konflik bersenjata,
rawan gesekan antar Suku,Agama,Ras,Antar Golongan,
penuh gerakan diam-diam bersenjata( teroris). Tempat
suburnya koruptor leluasa meraup uang negara,
kriminalitas menjadi-jadi, pornografi, kelaparan,
inflasi dan manipulasi, sekaligus daerah penyelundupan
paling menjanjikan di dunia…

Peristiwa di nusantara jadi berita dunia. 
Bukan karena kekaguman atau daerah percontohan global,
tapi selaku breaking News dan Headline media-media
Internasional semacam CNN, Reuters, NHK dan AFP bagi
berbagai bencana oleh-oleh Yang Kuasa bagi bangsa
akibat kelancangan pelanggaran hukum Ilahi dan
peristiwa konflik sipil yg belum reda hingga sekarang.

Pasti ada yg kurang dgn kita? Apa coba…

Seorang Tan malaka si Revolusioner Sosialist bapak
pendiri bangsa pernah berkata; 
BANGSA INI KEKURANGAN WELTANSCHAUUNG

Apa itu weltanschauung? … 
Yaitu Pandangan dunia, sikap pikir, cara berfikir,
pola pikir dan sistem berfikir atau tepatnya FILSAFAT
BERFIKIR yg dapat membawa orang kearah enlightening
atau pencerahan hidup, cahaya realitas dan pemahaman
yg membawa kearah PEMBARUAN PERADABAN( RENAISSANCE)

Era Renaissance ini yg sedang dinanti-nanti oleh
bangsa kita juga bangsa-bangsa dunia ke 3 yg
terkebelakang. Era dimana banyak muncul
pemikiran-pemikiran segar dan brillian, karya-karya
kreatif Inovatif, dan kemakmuran. Rakyat cukup sandang
pangan, kehidupan tentram dan bangkitnya Religiusitas
keagamaan.

Di Indonesia tepatnya dalam budaya jawa, keyakinan ini
diiringi sebuah mitos tentang kedatangan seorang ratu
Adil yg digelari SATRIO PININGIT dimana kondisi
kemunculannya didahului dgn situasi chaos era
Kalabendhu( era kekacauan dan Kelaparan). Demikian
Ronggowarsito bernubuat dalam Serat kalatidha yg
dibikinnya tahun 1860.. Era yg ditandai dgn Kekisruhan
Politik, Ekonomi, Sosial, Agama dan budaya ini akan
diakhiri dgn kedatangan seorang Mesias ala Jawa yaitu
Ratu Adil..

Ironis sekali, di era Millenium modern abad ke 21
ini, kenapa kita masih berpatokan pada personality
dibanding sistem hidup? Kenapa kita masih meyakini
bahwa kemelut akan diselamatkan dgn kedatangan seorang
mesiah, seorang yg ditunggu-tunggu kedatangannya? 

Buat apa kita ditempa dgn pendidikan, sistem education
juga pembelajaran Politik jika masih meyakini akan
sebuah MITOS yg tidak jelas valid atau tidaknya,
Disini yg berbicara hanyalah hukum Probability(
kemungkinan).. Mungkin jelas-jelas beda dgn pasti… Dan
hal-hal yg mungkin ini yg diyakini sedalam-dalamnya
oleh sebagian dari elemen bangsa, termasuk juga para
petinggi negara… ironis!!!

Padahal ada sarana yg lebih valid untuk mencapai
kemakmuran berkeadilan, ada sistem yg lebih memberi
harapan untuk kebangkitan kejayaan, ada cara untuk
meraih impian dibanding hanya sebuah sikap menunggu
kedatangan seorang Tokoh Kharismatis yg entah kapan
akan muncul…

Maka relevanlah apa yg dikatakan Tan Malaka, bahwa
bangsa ini butuh WELTANSCHAUUNG perlu PENCERAHAN
BERFIKIR atau FILSAFAT BERFIKIR YG MUMPUNI….

Eropa yg padam diera pertengahan abad, bangkit
mengejar ketertinggalan dari Timur dgn dimulainya era
Filsafat.. Ditandai dgn munculnya filsafat Empirik di
abad ke 15 di Inggris dgn kemunculan John Locke
beserta David Hume dan dimulailah era Industrialisasi
di Inggris, lalu muncullah di abad ke 17 Rene
Descartes si Prancis dgn gagasan rasional lewat
Filsafat matematis Rasional, kemudian si Jerman Hegel
diabad ke 18 dgn Filsafat Dialektika , lalu abad ke 19
Marx si sosialism dgn gagasan filsafat materialist,
sedang di America abad ke 20 muncul filsafat Pragmatis
dgn John Dewey selaku penggagas. Diabad ke 21 timbul
gagasan pembaruan peradaban dgn foucauld dan Derrida
selaku pencetus yaitu filasafat Deconstruction dan
strukturalis… 

Gagasan ttg Deconstruksi ini memunculkan sifat materi
yg ramah alam terbukti dgn munculnya gagasan
biotekhnologi, energi ramah lingkungan dan sikap-sikap
menghargai alam juga nilai-nilai kemanusiaaan …

Kita di negara Indonesia lemah dalam hal filsafat
berfikir, inilah sebab utama no 1 bagi rendahnya
kualitas manusia-manusia kita… Filsafat berfikir lupa
diajarkan para guru, pendidik, tenaga-tenaga education
dan orang tua. Sekolah-sekolah kita lebih pada
pelajaran tentang output keluaran hasil pikiran yg
berupa ilmu pengetahuan baku sep: Matematika, fisika,
kimia, Biologi , sosiologi, Geografi dst, tanpa ada
pengembangan alternatif..

Sedang pemahaman ttg cara kerja pikiran, metode
rasional, sistem empirik, metode ilmiah, logika, 
epistemologi, etimologi, aksiologi, deduksi, induksi
dan observasi alam nyatanya hampir-hampir tidak
diajarkan disekolah-sekolah umum kita… hasilnya bisa
ditebak yaitu sedikit sekali manusia-manusia Indonesia
yg menjadi penggagas, pencetus ide dan penemu, juga
kita kekurangan peneliti lapangan, pemikir, filosof,
kreator, dan Pencipta karya ilmiah…

Sebabnya jelas yaitu FILSAFAT BERFIKIR YG BELUM JADI
ACUAN UTAMA DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN INDONESIA..

Akibat yg ditimbulkan oleh lemahnya pola pikir
Filsafatis adalah jelas terpampang dihadapan kita
yaitu kita hanya selaku konsumen dan pengikut dari
hasil buah karya pemikir-pemikir America, eropa dan
Jepang…. Produk-produk Kreatif Inovatif mereka
menguasai pasar domestik kita dan pembuangan devisa
terjadi yg berujung pada lemahnya Ekonomi Indonesia
akibat ekspor yg selalu devisit dibanding Import… hal
ini berujung pada rendahnya tingkat pendapatan
rata-rata orang per orang dan pasti berwujud lemahnya
kesejahteraan bangsa… ini implikasi dari tidak
mampunya bangsa ini berfikir Filsafatis.

SUDAH WAKTUNYA DAN URGEN SEKALI , PELAJARAN FILSAFAT
BERFIKIR DGN SEGALA METODENYA DIMASUKKAN KEDALAM
KURIKULUM PENDIDIKAN BANGSA INDONESIA ATAU PILIHANNYA
KITA AKAN JADI MANGSA PASAR DARI BANGSA NEGARA-NEGARA
PENCIPTA SEMACAM AMERICA, EROPA DAN JEPANG…



Sang

Penyantap dan Pengunyah Filsafat.






__________________________________ 
Yahoo! Messenger 
Show us what our next emoticon should look like. Join the fun. 
http://www.advision.webevents.yahoo.com/emoticontest



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links








                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Small Business - Try our new resources site! 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources 
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke