sebenarnya ini cerita lama kalau TNI/POLRI kita membeli senjata dari israel. Kunjungan informal dan rahasia pejabat ke sana untuk menyaksikan demonstrasi senjata sejak era orba sudah sangat biasa.
walaupun negeri kita sendiri sudah mampu membuat sub machine gun seperti SS namun dilapangan diakui kurang handal baik dari segi perawatan yg merepotkan maupun kekuatan/durabilitynya israel sendiri memang sangat unggul dalam teknologi sub kompact machine gun yg kecil & sangat handy tetapi tetap mempunyai keunggulan luar biasa yang teknologinya cuma bisa ditandingi oleh produk Jerman yang harganya lebih mahal dan lebih butuh perawatan yang seksama. menurut saya sih syah2 saja kita beli senjata dari siapa pun. Pisau kita beli dari musuh kita kemudian kita tusukkan ke musuh kita itu sendiri bukannlah suatu perbuatan bodoh.Yang bodoh malah yang menjualnya apalagi kalau teknologi pembuatannya bisa dikuasai....bukan begitu? 'salam --- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Trus mau beli dari mana lagi ya? > Mau dari AS? BUkannya AS ini biang kerok untuk mengembargo kita punya > sistem senjata kalau nggak sesuai dengan kemauan mereka? > Tapi susah juga ya, kenapa Jendral kita ini 'alergi' pake senjata > buatan dewek macem SS-1 atau SS-2, apa karena nggak ada 'komisi'? > DG > > On 7/2/05, Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Refleksi: Bukan pertama kali Indonesia membeli senjata dari Israel. > > > > > > Berita Sore > > Jum'at, 01 Juli 2005 > > > > > > TNI Kurang Peka, Jika Teruskan Rencana Pembelian Senjata Israel > > > > > > > > Jakarta ( Berita ) : Ketua Departemen Data dan Informasi Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Fauzan Al Anshari menilai, TNI kurang peka terhadap aspirasi pihak DPR RI dan masyarakat khususnya umat Islam di tanah air, jika tetap meneruskan rencananya membeli senapan jenis AR Galie buatan Israel. > > > > "Rencana TNI AD membeli senapan jenis AR Galiea dari Israel lantaran Kopasus sudah sejak lama menggunakan senjata buatan zionis itu benar-benar mencengangkan," kata Fauzan di Jakarta, Jumat (1/07). > > > > Menurut dia, rencana pembelian senapan buatan Israel itu sama sekali tidak memperhatikan aspirasi umat Islam Indonesia, DPR maupun pemerintah yang getol membela perjuangan muslim Palestina yang dijajah Israel. > > > > Dikatakannya, jika rencana itu direalisasikan maka akan menodai hubungan TNI dengan umat Islam yang kini relatif mesra. > > > > Seperti diketahui, katanya, selama ini antara Indonesia dan Israel tidak ada hubungan diplomatik, karena Israel adalah negara yang melanggar HAM dan kesepakatan internasional karena melakukan penjajahan terhadap rakyat Palestina. > > > > "Rencana ini jelas bertentangan dengan komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang pernah meneguhkan akan mendukung perjuangan rakyat Palestina dan umat Islam dalam menghapus penjajahan Israel," katanya. > > > > Di lain pihak, lanjutnya, secara ekonomi pembelian senjata itu akan menguntungkan Israel. > > > > Sementara itu, pihak TNI sendiri nampaknya tidak akan gegabah meneruskan rencana pembelian senajata buatan Israel apabila mayoritas rakyat serta pihak DPR menentangnya. > > > > Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen TNI Syaiful Rizal pada Rabu (29/6) lalu mengisyaratkan kemungkinan pihaknya akan mengajukan senapan jenis HK 33 buatan Jerman, sebagai pengganti AR Galiel yang selama ini menjadi senjata andalan kopassus dalam menjalankan tugas lapangan. > > > > "Jika memang DPR dan masyarakat keberatan dengan rencana pembelian kembali senjata jenis AR Galiel dari Isreal, maka kami tidak keberatan untuk mencari alternatif lain dari negara lain," katanya. > > > > Sedangkan Menhan Juwono ketika menanggapi hal yang sama mengatakan, pihaknya akan membeli senapa sejenis dari Cina atau Taiwan. > > > > "Dulu kita pakai jenis itu (AR Galiel-red) karena tidak ada masalah. Tetapi jika sekarang DPR dan ada pihak yang berkeberatan, maka kami akan kaji rencana pembelian senapa tersebut dan akan mencari alternatif penggantinya termasuk produsennya, mungkin Asia Timur seperti Cina dan Taiwan," katanya. (ant) > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > > ********************************************************************* ****** > > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi- india.org > > ********************************************************************* ****** > > _____________________________________________________________________ _____ > > Mohon Perhatian: > > > > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) > > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. > > 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; > > 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] > > 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] > > 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] > > > > Yahoo! Groups Links > > > > > > > > > > > > > > *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/