Maunya apa sih??? Nasib rakyat di negeri yang makin kehilangan harga diri....
http://www.suarapembaruan.co.id/News/2005/07/18/Jabotabe/jab04.htm > Jalan di Depan Kedubes Australia Ditutup, Kemacetan > Berkepanjangan > JAKARTA - Sejumlah warga Kota Jakarta mengeluhkan > kemacetan yang menjadi-jadi di beberapa jalan utama > di Kota Jakarta akibat penutupan sebagian badan > jalan di depan beberapa kantor Kedutaan Besar > (Kedubes) di kota ini. Keluhan serupa juga sudah > menyebar lewat surat elektronik. > > "Hampir setahun kasus pengeboman di depan Kedubes > Australia di Jl HR Rasuna Said, Kuningan terjadi, > tetapi jalur lambat di depannya masih terus ditutup. > Setiap kali lewat di Kuningan, banyak pengguna jalan > yang menggerutu," keluh Parni kepada Pembaruan di > Jakarta, Senin (18/7). > > Setiap hari, Parni, warga Cibubur itu harus melalui > jalan di depan Kedubes Australia tersebut menuju > kantornya di kawasan yang sama. > > "Saya pusing setiap kali pulang kerja. Mau mengemudi > sendiri, kaki sudah sangat pegal. Mau naik taksi, > para pengemudi taksi pun tak mau melintasi jalan itu > dikala jam-jam macet," keluh Nirina, yang > sehari-hari juga berkantor di kawasan Kuningan. > > Pada awalnya, warga memaklumi penutupan jalur lambat > di Kedubes Australia dalam rangka renovasi pagar > halaman dan gedung kedutaan Australia yang dibom > pada Kamis 9 September 2004 lalu. "Namun, kami > melihat sendiri bahwa pekerjaan pagar sudah beberapa > bulan lalu selesai, dan tidak terlihat lagi para > pekerja yang mengerjakan tembok tinggi yang seperti > benteng itu. Namun anehnya, jalur untuk umum di > depan kedubes sampai hari ini masih saja ditutup dan > mengakibatkan kemacetan setiap melintasi jalan itu," > katanya. > > Menurut informasi dari Departemen Luar Negeri RI, > Kedutaan Australia telah meminta kepada Pemerintah > RI, juga tembusan surat pada Gurbernur DKI, agar > jalur lambat di depan kedubes itu ditutup selamanya. > "Kalau itu ternyata telah direalisasikan, terkesan > pihak kedutaan asing itu sangat arogan," kata Parni. > > > Sebab, setengah jalur jalan di depan Kedubes Amerika > telah dipasangi pagar beton. Demikian juga jalan > tembus ke Bundaran Hotel Indonesia (HI) telah sekian > lama ditutup untuk kepentingan umum, demi > kepentingan Kedubes Inggris. "Kalau jalur lambat di > depan Kedubes Australia ditutup selamanya, sangat > tidak masuk akal. Sebab, terletak di jalur yang > sangat padat dan berada di segi tiga emas, yang > tentunya sangat mengganggu kelancaran lalu lintas," > kata Parni. > > Dia menyayangkan, kenapa Pemprov DKI, khususnya > Pemerintah Kota Jakarta Selatan, sampai hari ini > tetap saja mendiamkan penutupan jalan tersebut. > Padahal, untuk mengatasi kemacetan, Pemprov DKI > sedang berupaya membangun jalur bus way dan > monorail. > > "Mengapa untuk keperluan satu gedung di Kuningan > itu, kemacetan dibiarkan makin parah setiap hari? > Sebagai bangsa kita tidak hanya dilanda banyak > masalah, tapi yang lebih parah lagi kita kehilangan > harga diri bila berhadapan dengan bangsa asing yang > mendikte kita sampai pada pengaturan jalan raya," > katanya. > > Dalam surat elektronik yang beredar dan diterima > beberapa warga Jakarta disebutkan, warga Jakarta > harus protes atas penutupan jalur lambat di depan > Kedubes Australia itu. "Hidupkan klakson tanda > protes, atau sebarkan stiker seruan membuka kembali > jalur lambat tersebut," demikian bunyi surat > elektronik tersebut. > > Warga juga mempertanyakan peran Dewan Perwakilan > Daerah pilihan rakyat. (N-6) > __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/