25 April 2006
Ekonomi Islam itu Adil dan Indah
tid


Guru marketing Hermawan Kartajaya sudah beberapa lama bergaul dengan
praktisi keuangan syariah. Ia mulai fasih mengatakan ajaran Islam
sebagai rahmatan lil alamin. Beragama Katolik, Hermawan malah berniat
ikut dalam mengembangkan nilai marketing Islami. Berikut petikan
wawancara sesaat setelah peluncuran buku Sharia Marketing di Jakarta
pekan lalu.

Sebetulnya apa beda marketing syariah dan konvensional?
Dalam dunia marketing itu ada istilah kelirumologi. Itu lho sembilan
prinsip yang disalah artikan. Misalnya marketing diartikan untuk
membujuk orang belanja sebanyak-banyaknya. Atau marketing yang yang pada
akhirnya membuat kemasan sebaik-baiknya padahal produknya tidak bagus.
Atau membujuk dengan segala cara agar orang mau bergabung dan belanja.
Itu salah satu kelirumologi ( merujuk istilah yang dipopulerkan Jaya
Suprana). Marketing syariah itu mengajarkan orang untuk jujur pada
konsumen atau orang lailn. Nilai syariah mencegah orang (marketer)
terperosok pada kelirumologi itu tadi. Ada nilai-nilai yang harus
dijunjung oleh seorang pemasar. Apalagi jika ia Muslim.

Apakah nilai marketing syariah bisa diterapkan umat lain?
Lha ya nilai Islam itu universal. Rahmatan lil alamin. Begitu kan
istilahnya. Nabi Muhammad itu menyebarkan ajaran Islam pasti bukan hanya
untuk umat Islam saja. Jadi tidak apa-apa jika nilai marketing syariah
ini inisiatif orang Islam supaya bisa menginspirasikan orang lain. Makin
banyak non-Muslim yang ikut menerapkan nilai ini, makin bagus. Saya ikut
mengendorse marketing syariah. Soal jujur itu kan universal. Jadi
marketing syariah harus diketahui orang lain dalam rangka rahmatan lil
alamin itu.

Apa nilai inti marketing syariah?
Integrity atau tak boleh bohong. Transparansi. Orang kan tak boleh
bohong. Jadi orang membeli karena butuh dan sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan, bukan karena diskonnya. Itu jika konsep marketing dijalankan
secara benar.

Bagaiman muasal perkembangan nilai spiritual dalam marketing
Sejalan dengan perkembangan dunia. Setelah September attack, orang
melihat IQ dan EQ saja tidak cukup. Harus ada SQ, spiritual quotient.
Orang melihat

Apakah nilai marketing syariah ini akan bertahan?
Ya pasti sustain. Karena prinsip dasarnya kejujuran. Ini yang dibutuhkan
semua orang. Apalagi setelah kasus seperti Enron, Worldcom dan lainnya.
Orang melihat bisnis itu harus jujur.

Lalu di mana peran ilmu marketing dalam konsep syariah
Syariah mengendorse marketing dan marketing mengendorse syariah. Ilmu
marketing menyumbangkan profesionalitas dalam syariah. Karena jika orang
marketing tidak profesional, orang tetap tidak percaya. Lihat saja
bagaimana investor Timur Tengah belum mau investasi di Indonesia, meski
negara ini populasinya mayoritas Muslim. Karena mereka tidak yakin
dengan profesionalitas kita. Jadi, jujur saja tidak cukup.

Bukankan nilai kejujuran dan transparansi itu diajarkan semua agama
Ya. Memang semua agama mengajarkan nilai itu. Tapi jangan lupa bahwa
islam itu rahmatan lil alamin. Jadi, ada titik singgung. Bukankah lebih
baik mencari yang serupa dari pada memperkarakan yang berbeda. Jika
begitu hidup kita damai. Menurut saya, tak mengapa kita sebut marketing
syariah. Karena mayoritas populasi di Indonesia itu Muslim. Jadi nilai
syariah yang kita kedepankan. Kita mulai di sini, di Indonesia. Ada
bagusnya jika yang mengendorse itu orang Islam, bukan yang lain.

Setelah nilai spiritual konsep apa lagi yang akan mengemuka dalam dunia
bisnis?
Millenium. Orang mencari keseimbangan. Maksudnya orang berbisnis itu
harus menjaga kelangsungan alam, tidak merusak lingkungan. Berbisnis
juga ditujukan untuk menolong manusia yang miskin dan bukan menghasilkan
keuntungan untuk segelintir orang saja. Nilai-nilai ini ke depan akan
mengemuka. Sekarang pertemuan para praktisi marketing mulai mengarah ke
sana.

Setelah mengenal Islam, apa pendapat Anda tentang nilai yang diajarkan
Islam agama yang universal dan komprehensif. Guidance-nya lengkap. Ada
petunjuk untuk seorang pedagang, kepala negara, seorang anak, panglima
perang dan semuanya. Ada diatur secara lengkap. Di atas semua itu saya
melihat Islam itu ajaran yang damai dan indah. Ajaran Islam bisa dipakai
semua orang. Itu kesan saya dan mengapa saya mau mempelajari nilai Islam
untuk dikembangkan dalam konsep marketing. Saya sekarang menjadi aktivis
lingkungan dan nilai-nilai.



  _____ 

Berita ini dikirim melalui Republika Online http://www.republika.co.id
Berita bisa dilihat di :
http://www.republika.co.id/Cetak_detail.asp?id=245144&kat_id=256
<http://www.republika.co.id/Cetak_detail.asp?id=245144&kat_id=256>


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




SPONSORED LINKS
Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language learn
Indonesian language course


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke