Tuan-tuan yang baik... Saya saran sedikit... Rasanya lebih baik nggak usah membahas ayat-ayat atau hal-hal yang spesifik dari agama lain. Rasanya tidak etis.... apalagi sampai ada ayat-ayat segala.
Saya percaya ada penjelasan logis (berikut konteks yang sesuai zaman) untuk setiap ayat yang ada dalam kitab suci, tak peduli dari agama manapun. Dan pembahasan yang dalam tentang itu bukan di sini tempatnya. OK, selamat berdiskusi. -US Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote: nggak mengakui ya, kalo itu wahyu yg udah diotak atik akal manusia. nih, tambah satu lagi, wahyu yg di otak atik akal manusia. tanya kenapa umar ra pakai melepas jilbabnya si budak wanita ? TANYA KENAPA ???? !!!! <http://masarcon.multiply.com/> From: "Chae" [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, August 05, 2005 9:44 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab Seketika sang Khalifah pun menegur keras dengan Nada marah "ya laka'! Atatasyabbahina bi al-hara-ir? Alqi al-qina'!"("perempuan celaka! Apakah engkau ingin menyerupai perempuan merdeka? Buka kerudung itu!). Peristiwa di atas dituliskan oleh Ibrahim bin `Umar al-Biqa'iy (w. 885 H) dalam karangannya Nazhm al-Durar fi Tanasub al-Ayat wa al-Suwar (Beirut: Dar al-Kutb al-`Ilmiyah, 1415/1995, jilid VI, halaman 136). Pelarangan Umar itu diungkapkan lebih eksplisit dalam kitab Al-Mughni (Mesir: Al-Manar, 1348, tashhih oleh Sayed Rasyid Ridha, jilid I, halaman 643) karangan Ibnu Qudamah (w.603H): "Inna `umar ibn al-khattab kana la yad'u amah taqna'u fi khilafatihi wa qala innama al-qina' lil hara-ir." (`Umar bin Khattab tidak memberikan toleransi bagi budak perempuan untuk mengenakan kerudung di masa kekhalifahannya. `Umar berkata: `kerudung itu hanyalah bagi perempuan merdeka'.) Mengapa Umar bin Khattab menyatakan "kerudung itu hanyalah bagi perempuan merdeka"? Pada zaman Rasul dan Umar ra, Jilbab (please note*jenis pakaian yang disebutkan dalam Alquran Surah Al-Ahzab ayat 59) dan khimar (jenis pakaian yang disebutkan dalam Alquran Surah An-Nur ayat 24). Jilbab itu sebenarnya merujuk ke jenis pakaian yang dipakai oleh perempuan Iran saat ini, jubah hitam panjang yang menutupi tubuh pemakainya dari ujung kepala hingga ujung kaki, jadi sudah included Jilbab versi Indonesia yaitu penutup kepala) merupakan pakaian identitas secara simbolik membedakan wanita merdeka dari para wanita budak. Syahdan ketika para2 istri Nabi dan wanita2 lainya hendak membuang hajat atau keluar rumah pada malam hari , mereka sering mendapatkan gangguan dari para kelompok pemuda dan ketika mereka di tegur, mereka berkilah karena mereka tidak tahu kalau para perempuan itu bukan budak. memang para budak khususnya budak perempuan dalam budaya arab pada saat itu boleh di "ganggu" dalam arti bisa menjadi target pelecehan seksual. Jalal al-Din al-Suyuthi (w. 911 H) dalam kitabnya Al-Durr al-Mantsur fi al-Tafsir al-Ma'tsur (Beirut: Dar al-Fikr, 1414H/1993M, Jilid VI, halaman 659) menyatakan bahwa sebelum ayat ini diwahyukan, banyak laki-laki di Madinah yang mengikuti perempuan mukmin dan mengganggu mereka, jika laki-laki itu ditegur, maka mereka akan berkata: `saya kira dia budak perempuan' maka Tuhan memerintahkan perempuan-perempuan mukmin untuk membedakan pakaian mereka dari pakaian budak, dan mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh mereka. kalimat dzalika adna an yu'rafna fala yu'dzaina (yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu) dalam ayat di atas, Menjadi berkaitan dengan alasan2 yang dikemukakan di atas. Mereka di kenali sebagai apa? tidak di ganggu oleh siapa?? Menjadi jelas ketika jilbab di pandang sebakai simbol dari identitas, kita bisa memahami mengapa Umar ra sama sekali tidak memberikan toleransi kepada para budak wanita untuk menggunakan atau memakai Jilbab. Keterangan yang lebih jelas mengenai kebijakan Umar itu dapat ditemui dalam kitab Al-Dzakhirah (Beirut: Dar al-Gharb al-Islami, 1994, tahqiq oleh Muhammad Hajji, jilid 2, halaman. 103) karangan Syihab al-Din Ahmad ibn Idris al-Qarafi (w. 1285M/684H) yang menyebutkan: "Wa qad kana `Umar radhiyallahu anhu yamna'u al-ima' min al-izar, wa qala li ibnihi alam ukhbir anna jariyataka kharajat fi al-izari wa tasyabbahat bi al-harair, wa law laqaituha la awja'tuha dharban. Ma'na nahi `Umara radhiyallahu `anhu al ima' `an tasyabbihinna bil harair: anna al-sufaha' jarrat `adatuhum bi al-ta'arrudh lil-ima' duna al-harair, fa khasiya radhiyallahu `anhu an yaltabis al-amra fayata'arradha al-sufaha' lil harair dzawat al-jalalah, fa takunu al-mufsidatu a'zham; wa hadza ma'na qawlihi ta'ala: dzalika adna an yu'rafna fala yu'dzaina, ay an yatamayyazna bi `alamatihinna `an ghairihinna!" ("Sesungguhnya `Umar r.a melarang budak perempuan dari [mengenakan] izar (secara harfiah dapat berarti sarung yang menutupi badan, atau pun jilbab), dan ia berkata kepada anaknya: "tidakkah benar berita bahwa budak perempuanmu keluar rumah dengan memakai izar dan menyerupai perempuan merdeka, jika aku menjumpainya akan kupukul dia. Makna `Umar r.a melarang budak perempuan dari menyerupai perempuan merdeka adalah karena kaum berandalan tetap melakukan kebiasaan mereka dalam hal mengganggu budak perempuan dan tidak kepada perempuan merdeka, oleh karena itu `Umar r.a khawatir akan terjadi ketidakjelasan [dalam hal pembedaan simbol pakaian- pen.] sehingga kaum berandalan itu pun lalu mengganggu perempuan merdeka yang memiliki kemuliaan, maka akan terjadi mafsadah yang besar; dan inilah pengertian perkataan Tuhan: `yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu', yaitu agar [perempuan merdeka] membedakan `alamat [karakteristik-karakteristik] mereka dari selain mereka!"). Untuk lebih baiknya lagi kita bisa mengupas alasan2 kuat yang dimiliki Umar ra sebagai landasan pelarangan para budak wanita memakai jilbab. Pertama: dalam kondisi budaya sosial masyarakat pada waktu itu, wanita budak tidak memiliki hak-hak di mata hukum (harus di akui pada awal ajaran Islam, perbudakan tidak dilarang dan hanya berupa langkah-langkah untuk lebih membudayakan pelepasan atau memerdekan budak dan lebih menekankan hak2 individu budak karena pada saat itu menghapus perbudakan justru akan menimbulkan keburukan2 yang lebih besar daripada membiarkanya). Kedua: karena tidak adanya hak-hak yang dilindungi di dalam hukum atau keberadaanya di akui dan di lindungi oleh hukum maka siapa saja dari golongan non budak (orang-orang merdeka) bisa melakukan "gangguan" salah satunya adalah pelecehan seksual. ketiga: pelecehan seksual pada budak2 khususnya budak perempuan yang melakukan kegiatan di luar rumah pada malam hari bisa saja berujung pada pemerkosaan, baik perorangan ataupun masal. "Kana anas min fassaq ahl al-madinah bi al-layl hina yakhtalith al-zhulm, ya'tuna ila thuruq al-madinah fa yata'arradhuna li al-nisa', wa kanat masakin ahl al-madinah dhayyiqah, fa idza kana al-layl kharaja al-nisa' ila al-thuruq, fa yaqdhina hajatahunna, fa kana ulaika al-fassaq yattabi'una dzalika min hunna, fa idza ra-aw imraat `alaiha jilbab qalu: hadzihi hurrah fakaffu `anha, wa idza ra-aw al-mar-ah laysa `alaiha jilbab qalu: hadzihi amah fawatstsibu `alaiha." (Orang-orang fasik dari penduduk Madinah ketika petang menjelang gelap, datang ke jalan-jalan Madinah untuk mengganggu perempuan, [karena] rumah-rumah penduduk Madinah sempit, apabila malam perempuan-perempuan keluar ke jalan-jalan untuk membuang hajat, [dan] orang-orang fasik itu mengikuti mereka, jika mereka melihat perempuan berjilbab mereka berkata: `ini perempuan merdeka' lalu mereka menghindar dari perempuan itu, apabila mereka melihat perempuan tanpa mengenakan jilbab, mereka berkata: `ini budak perempuan' lalu mereka pun mengerubunginya.) Jika seandainya Jilbab tidak di bekukan dalam simbol identitas wanita merdeka atau Umar ra mentoleransi para budak wanita memakai jilbab tentunya Jilbab sebagai simbol identitas wanita merdeka akan samar bahkan hilang. Sehingga besar kemungkinan ada wanita merdeka yang mengalami "gangguan" pelecehan seksual hingga sampai kepada pemerkosaan. Kejadian seperti ini bisa menimbulkan peperangan antar kabilah seandainya ternyata perempuan yang mendapatkan gangguan tsb adalah salah satu anggota dari kabilah2 tertentu. Jadi Rujukan pertama (I)= JILBAB BUKANLAH PAKAIAN MUSLIMAH KARENA PADA KENYATAANYA SEORANG WANITA DARI GOLONGAN BUDAK WALAU STATUSNYA ADALAH MUSLIMAH TIDAK BOLEH MEMAKAI JILBAB, KARENA FUNGSI DAN KEDUDUKAN JILBAB HANYA SEBATAS SIMBOL IDENTITAS SEORANG WANITA MERDEKA. Rujukan kedua (II)= PERINTAH MENGUNAKAN JILBAB TIDAK DIMAKSUDKAN UNTUK MENUTUP AURAT, DALAM HAL INI AURAT TIDAK ADA HUBUNGANYA DENGAN PERINTAH MEMAKAI JILBAB TERHADAP WANITA MERDEKA DI ZAMAN NABI. Chae On 6/23/06, Tampubolon, Mohammad-Riyadi < [EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Menurut anda itu atas perintah wahyu..??? Mmmmmm mungkin wahyudin ari > condro... > > v (^_^) > > > -----Original Message----- > From: ppiindia@yahoogroups.com <ppiindia%40yahoogroups.com> [mailto: > ppiindia@yahoogroups.com <ppiindia%40yahoogroups.com>] On > Behalf Of Ari Condro > Sent: Friday, June 23, 2006 3:56 PM > To: ppiindia@yahoogroups.com <ppiindia%40yahoogroups.com> > Subject: Re: [ppiindia] Re: Kompas: Depdiknas Pembunuh > > lha itu teroris bom bali :p > > On 6/22/06, Tampubolon, Mohammad-Riyadi < > [EMAIL PROTECTED]<Mohammad-Riyadi.Tampubolon%40unilever.com>> > wrote: > > > > Wahyu yang sudah berubah menjadi hasil olah pikir manusia mana bisa > > disebut wahyu...? > > Manusia yang mengolah wahyu sesuai hasratnya saja yang menganggap itu > > masih wahyu.. :-p Lalu orang yang termakan omongan orang seperti itu > > mau disebut sebagai apa... > > > > > > -----Original Message----- > > From: ppiindia@yahoogroups.com > > <ppiindia%40yahoogroups.com><ppiindia%40yahoogr > oups.com> [mailto: > > ppiindia@yahoogroups.com <ppiindia%40yahoogroups.com><ppiindia%40yahoogr > oups.com>] On Behalf Of > > Ari Condro > > Sent: Thursday, June 22, 2006 4:26 PM > > To: ppiindia@yahoogroups.com <ppiindia%40yahoogroups.com><ppiindia%40yahoogr > oups.com> > > Subject: Re: [ppiindia] Re: Kompas: Depdiknas Pembunuh > > > > iman dan ilmu, > > wahyu dan akal. > > > > menurut aris, itu tidak berjalan seiring, namun wahyu harus di atas > > akal. > > meski yg dinamakan "wahyu" sudah berubah, menjadi hasil olah pikir > > manusia dogmatis. > > > > On 6/22/06, Nugroho Dewanto > > <[EMAIL PROTECTED] <ndewanto%40mail.tempo.co.id> > <ndewanto%40mail.tempo.co.id>> > > > wrote: > > > > > > > > > At 01:36 AM 6/22/06 -0700, you wrote: > > > > > > >Begitu pula saya, saya menyayangi Anda ilalillah, karna akidah > Islam. > > > >Karna Anda saudara saya semuslim, semua yang saya tulis dimilis, > > > >untuk > > > itu > > > >tanda sayang saya semuanya Insya Allah. Kritik, saran, > > > >nasehat-menasehati > > > > > > >adalah tanda cinta atau sayang sejati. Atau tanda benci sejati, > > > >tapi saya > > > > > > >memilih pilihan pertama. > > > > > > > >Saya berharap, suatu saat mas Dede berubah menerima syariat Islam > > > >dan > > > > > >tak > > > > > > >menolaknya lagi. Semoga Allah menyayangi Antum dan memberikan jalan > > > > >kebaikan yang diridhoi Allah. Amin salam, aris > > > ============ > > > > > > saya menyayangi semua mahluk ciptaan Tuhan tak peduli apa agamanya, > > > warna kulitnya atau kebangsaannya. > > > > > > tapi sampai kapanpun saya tak akan menerima syariat islam yang > > > dibuat manusia di abad ke-7 diterapkan di abad > > > ke-21 ini. > > > > > > di abad ke-7 belum ada lampu lalu lintas --hasil akal budi > > > manusia-- untuk mengatur ketertiban di jalan raya. kalau anda > > > konsisten dengan syariat dari abad ke-7 mestinya anda tak perlu > > > patuhi > > > > > lampu lalu lintas. terabas saja karena itu cuma buatan manusia, > > > bukan ciptaan Tuhan. > > > > > > seperti argumen anda menolak demokrasi yang mengatur ketertiban > > > sosial > > > > > dan politik manusia, karena itu cuma buatan manusia, bukan ciptaan > > > Tuhan. > > > > > > semoga anda mau gunakan akal karunia tertinggi Tuhan yang membedakan > > > > manusia dengan mahluk lainnya itu. > > > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > ********************************************************************** > > > ** > > > > *** > > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju > > Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. > > http://groups.yahoo.com/group/ppiindia > > ********************************************************************** > > ** > > *** > > __________________________________________________________ > > __ > > Mohon Perhatian: > > > > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg > > otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan > > dikomentari. > > 3. Reading only, http://dear.to/ppi > > 4. Satu email perhari: > > [EMAIL PROTECTED] > > <ppiindia-digest%40yahoogroups.com><ppiindia-digest%40yahoogroups.com>5. > > > > No-email/web > > only: [EMAIL PROTECTED]<ppiindia-nomail%40yahoogroups.com> > <ppiindia-nomail%40yahoogroups.com>6. kembali menerima email: > > > [EMAIL PROTECTED] > > <ppiindia-normal%40yahoogroups.com><ppiindia-normal%40yahoogroups.com> > > > > Yahoo! Groups Links > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > ************************************************************************ > *** > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia > yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. > http://groups.yahoo.com/group/ppiindia > ************************************************************************ > *** > __________________________________________________________ > __ > Mohon Perhatian: > > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg > otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan > dikomentari. > 3. Reading only, http://dear.to/ppi > 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]<ppiindia-digest%40yahoogroups.com>5. > No-email/web > only: [EMAIL PROTECTED] <ppiindia-nomail%40yahoogroups.com>6. kembali > menerima email: > [EMAIL PROTECTED] <ppiindia-normal%40yahoogroups.com> > > Yahoo! Groups Links > > > [Non-text portions of this message have been removed] --------------------------------- Ring'em or ping'em. Make PC-to-phone calls as low as 1ยข/min with Yahoo! Messenger with Voice. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design. http://us.click.yahoo.com/XISQkA/lOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/