maaf, sebenernya saya gak mau tulis2 yg semacam ini, tapi coba deh, kalo ada kesempatan, pak KM dan pak RMDH jalan ke rumah2 warga di sekitar masjid di meruyung ini, tanyakan kepada warga tsb. apa saja yang telah dilakukan oleh Ibu Dian, mungkin begitu lebih baik..:) ada kekuatan yang tidak terlihat oleh kasat mata, mengapa di sana ada keindahan yang luar biasa.. subhanallah.. wassalam,
-----Original Message----- From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of RM Danardono HADINOTO Sent: Monday, November 27, 2006 4:12 PM To: ppiindia@yahoogroups.com Subject: [ppiindia] [wanita-muslimah] Re: [PKS] Kisah Bu Nana --- In [EMAIL PROTECTED] <mailto:ppiindia%40yahoogroups.com> s.com, "Kartono Mohamad" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Kemudian kalau ada orang Keristen membantu tetangga pak Dian ini, semua akan marah-marah menuduh bahwa orang Keristen "membeli" iman dengan uang bantuan atau supermi. > Begitulah kemunafikan yang terus menggerogoti umat Islam. Bagaimana umat Islam bisa maju? > KM > Memang kemunafikan itu in general membutakan, mas Kartono, dalam agama apapun. Agak geser thema sedikit. Serinhgkali dalam postingan ataupun artikel di media disebut "umat Islam". Kesan pembaca adalah suatu kesatuan yang monolitihik. Mbak Aris, atau mas Nizami atau bung Badrun, dan banyak teman disini, sering menyebut "kami umat Islam", "menghina umat Islam", "tantangan bagi umat Islam". Juga para demonstran di Turki dalam rangka kunjungan Paus kesana, menggunakan kalimat "menghina umat Islam". Sekaligus, dilapangan, kita lihat kenyataan lain. Tiap malam, kami di layar TV disajikan adegan pembakaran, pemboman masjid Shiite oleh kaum Sunnite dan sebaliknya, baik disekitar Bagdad, maupun di selatan, dieilayah Shiite. Juga umat Islam Kurdi, tak lelah lelahnya memprovokasi Turki, dengan bom dll. Pejabat tinggi di Lebanon yang shiite baru baru ini dibunuh, konon khabarnya oleh pihak Sunni yang dekat Syria. Nasib yang sama dialami alm. Hariri. Di Vienna, sehabis kantor, kami sering duduk bersama, kumpul kumpul teman teman sekerja atau sahabat. Biasanya campur, orang Austria, Jerman, dan teman teman asal Lebanon, asal Albania, asal Turki, asal Palestina, asal Mesir dan Iran. Kami sangat sejuk bersahabat, karena kami semua menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang universal itu. Dahulu, orang Kristen tak banyak tanya mengenai Islam, karena semua agama adalah dianggap OK, dan semua ingin damai. Sampai terjadi 11.Sept dan rentetan bom yang mengatas namakan Islam melawan Barat. Teman teman lalu memohon info dari teman teman Muslim kami ini. Mereka semua mengutuk kekerasan dan pemakaian agama dan nama Allah untuk tindakan demikian. Mereka malah tak ada yang memimpikan kalifah atau negara Islam, dan mengakui, bahwa umat Islam itu beragam. Di Eropa, terutama Inggris, banyak kaum Ahamdyah, yang hidup damai disamping yang lain. Ada lagi kelompok Ismailit, yang falsafahnya lain sekali. Juga ada orang orang Druse dengan ke Islaman mereka yang unik. Kalau kita bercakap cakap dengan teman teman ini, kita tak dapat bayangkan bagaimana garangnya umat Islam diwilayah lain bumi ini, yang menfatwa mati orang, mengutik mengancam berjihad dsb. Kalau kita dengar mereka ini, atau ulasan ulasan kawan kawan dari Paramadina lalu baca postingan mbak Aris, bung Badrun, mas Nizami, kita jadi bingung, yang Islam yang mana ya? Salam Danardono [Non-text portions of this message have been removed]