Ikhlas, rela, atau terpaksa karena takut, atau karena tidak berdaya melawan?

dulu bangsa indonesia rela dijajah belanda makanya jadi 350 tahun?
atau, rela kekayaan alamnya dieksploitasi oleh negara-negara tertentu,
makanya sampai sekarang juga tetap miskin?
rakyat rela dikorupsi, rela dikontrol kebebasannya, rela dirampas hak dan
martabatnya sebagai anak bangsa jadi tetap bodoh sampai sekarang?

keikhlasan dan kompleks inferioritas jangan disalahtempatkan toh...

dalam keikhlasan selalu ada kebebasan dan confidence untuk memilih,
sedangkan dalam ketakberdayaan kebebasan itu juga terpaksa dipasrahkan

dalam keikhlasan ada kejujuran bahwa pilihan pengorbanan diambil untuk
kesejahteraan bersama
sedangkan dalam ketaklukan tak ada pilihan, pengorbanan adalah
sebagai cara untuk mencapai rasa aman, menghindari kekalahan yang lebih parah
dan berharap akan mendapat pahala di surga sana?`

lebih baikkah jika demikian serahkan semua harta kita kepada koruptor
so pahala nanti di surga lebih banyak?

atau semua istri lebih baik sarankan para suami untuk mencari sebanyak
banyaknya madhu,....sambil mimpi akan  dapat pahala berlipat?
hihii kalau ini sih ndak mungkinla yau

salam,
Karna


On 12/5/06, Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "RM Danardono HADINOTO"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" <linadahlan@> wrote:
> > >
> > > Mencapai kerelaan/keikhlasan itu sulit dan sulit. Jadi, kalau
> > > imbalannya juga gede, ya wajar aja.
> > >
> > > wassalam,
> > >
> >
> > Karena itu lahh mbak, maka sedikit orang Indonesia mengenyam
> kekayaan
> > luar biasa, karena 70 % miskin, dan kira kira 10% kelaparan.
> Mereka
> > ikhlas agar yang kaya dapat menikmati kekayaan. Imbalannya, mereka
> yang
> > lapar itu, di dunia nyata ini, akan menikmati surga. Disana mereka
> akan
> > pesta pora tiap hari, berlimpah ruah, tiap hari ke mall. Di
> surga...
> >
> > Inilah hikmahnya kesengsaraan yang rela ha ha  ha..
> >
> > Salam
> >
> > danardono
> >
>
> Laah..kok jadi kesini?
> Kenapa ya mbah ini larinya ke materi lagi materi lagi.
> Mbah Matre' neh...bukan cowok matre' lagiiii....
>
> Ikhlas itu adanya dihati dan immateri, sedang kekayaan itu materi
> banget. Bagaimana saya harus menghubungkan??
>
> Kekayaan itu tidak bisa membawa kebahagiaan hati. Berapa banyak
> kekayaan malah membawa malapetaka. Berapa banyak orang berebut
> kekayaan yang mengakibatkan perang dan mengakibatkan kemiskinan.
>
> Apa yang terjadi di Indonesia ini juga karena gak ada keikhlasan,
> maka orang2 yg tidak ikhlas itu saling berebut harta dgn korupsi.
> Kalau orang miskin di Indonesia tidak ikhlas akan kemiskinannya,
> mereka nanti akan ikutan korupsi or ngegasak milik orang. Lebih
> buahaya.
>
> Boleh jadi kita jadi orang miskin harta, tapi jangan miskin hati.
> Lapar didunia, menikmati surga nantinya...jauh lebih baik dari pada
> lapar didunia menikmati neraka pula' walaupun yang idealnya adalah
> cukup didunia dan menikmati surga kmdn. Didunia ini cuma sebentar,
> jadi laparnya sebentar. Tapi di Surga dan neraka itu abadi...tooh?
>
> Ini bagi orang yang percaya Hari Akhir, yang bukan matre jadi
> tujuannya.
>
> Kalau kita mau mengejar kehidupan dunia sahaja, ini peringatannya
>
> QS11
> 15. Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya,
> niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia
> dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.
>
> 16. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali
> neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan
> di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan
>
> wassalam,
>
>
>
>
>

Kirim email ke