terimakasih pak Samudjo..:) aku mo minta tambah 'ilmu'nya boleh??.. hehe.. dari melihat fenomena yg lagi heboh ini, terbersit pertanyaan, apa itu 'jodoh'..?? sepengetahuan diri, jodoh itu, satu suami dan satu istri.. tapi ini mungkin salah..:) karena apa benar bisa??.. kemudian datang lagi jodoh yg lain untuk sang suami..:) jadi, bagaimana jodoh untuk sang istri yang pertama??.. apakah terhenti sampai disitu saja??.. ataukah ini yang dinamakan takdir??.. bukankah takdir adalah sesuatu hal/kejadian yang tidak dapat dihindari.. setelah upaya2 atau ikhtiar2 yang dilakukan??.. mungkinkah ini takdir bagi sang istri pertama karena dia tidak bisa menghindarinya??.. apakah sang suami dan istri barunya juga tidak dapat menghindarinya?? ikhtiar apa yang telah mereka lakukan sehingga 'terpaksa' mereka ini harus menyongsong takdir?? tentunya ini diluar dari sebuah arti kata, 'nafsu'.. bahwa sang suami menikah lagi hanya karena ingin meraih Ridho Allah, pasti ada nafsu (syahwat) juga disana.. bahwa sang istri mengikhlaskan suaminya menikah lagi hanya karena ingin meraih Ridho Allah, pasti ada juga nafsu (sakit hati, marah) karena merasa terlecehkan[??].. namun, berhubung hujan agak mereda, aku mo go home dulu, bila berkenan, mudah2an jawaban bisa aku temukan besok pagi..:) sampai jumpa... dan terimakasih..:) wassalam,
-----Original Message----- From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Samudjo Sent: Wednesday, December 13, 2006 3:56 PM To: ppiindia@yahoogroups.com Subject: [ppiindia] Re: Letter for Aa GyM From Ida Arimurti saya tidak berpihak kepada si pria atau si wanita..:) gak penting2 amat..:) lagipula gak ada kepentingannya..:) tapi mohonlah berhati-hati dengan kalimat ini, "Kalo AA gym gak ada yg salah, ........" maaf ya, sekedar mengingatkan saja..:) wassalam, Kan adu lagunya mbak Listy: ...... AA juga manusia Punya hati punya rasa ...... Syahdan tatkala kanjeng Nabi Muhammad SAW wafat, Umar r.a. menghunus pedangnya dan berkata "Siapa yang menyatakan Nabi wafat, rasakan tajamnya pedangku" Tapi yang berani maju kedepan adalah Abubakar r.a., beliau mengatakan "Kalau ada yang menyembah Nabi, ketahuilah bahwa beliau telah wafat. Sedangkan kalau menyembah Allah, ketahuilah bahwa Allah itu kekal" ..... Ada dua hal yangbisa kita petik, pertama kita tidak boleh mengkultuskan seseorang Yang kedua, dari awal Islam sudah punya tradisi untuk berbeda pendapat, dalam mencari yang paling benar ..... Wassalaam, Samudjo [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]