Walaaaah , kok le mesakneee, kok dadi TKW ............. Sudah latihan gelantungan kayak tarzan apa beloooon ?
leonardo rimba <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear Friends, Berikut adalah tanya jawab antara saya dan Mbak Lulu yang saat ini tinggal dan bekerja di Dubai, Uni Emirat Arab, tentang 'Belajar Jarak Jauh'. Semoga bermanfaat bagi rekan-rekan lainnya. (Leo). Kemarin malam saya tulis begini: ================================ Hm,,, banyak orang yang tidak menghargai kata-kata Dianggapnya, kata hanyalah kata, hanya permainan makna di bibir saja. Dan bukan di hati apalagi di dalam diri tertinggi yang punya koneksi dengan sang Maha Illahi dengan mana kita diberi budi pekerti dan berbagai aksesori rohani 'tuk menghias paras tak berdaya ini hingga bisa tampil berseni dan berbudaya, dan berseri, dan penuh mercy yang artinya adalah welas asih. Welas asih, loving kindness. Ar Rahman Rohimin. Allah sebagai the Eternal Feminine. In concrete terms, should I criticize other people, para pria itu, educated jelas, beristri juga ya.. tapi masih juga mau main tebar pesona dengan nama palsu berganti-ganti hanya untuk dapat perhatian mereka yang berjenis kelamin wanita? Is that instinct? Apakah itu naluri? Kok? Well, kok jadi gak bisa ngomong aku ya? Kok geetuh ya? Kok pria ternyata seperti itu ya? Istrinya di rumah ada, anaknya ada, kok masih bisa main seenaknya dengan kata-kata demi dapat perhatian wanita ya? Please see di milis psikologi_transformatif itu, kok kelakuan naluriah itu aslinya begitu vulgar ternyata yah? Buat apa education-nya begitu tinggi yah? Kalo dipake cuma buat kilik-kilik wanita yang bukan muhrimnya saja yah? Pake nama palsu lagee yah? Well,... tidak menghakimi lah saya, biar sajalah mereka. Suka-sukalah. Wanitanya juga suka lah. Biar sajalah.. Istrinya kok mau yah,.. kawin sama pria seperti itu yah? Biar sajalah.. Urusan orang. But, segila-gilanya gw, gak bakal mao pake nama palsu ngerayu-rayu anak orang yang bukan muhrim gw. Mao taroh dimana itu nurani gw kalo geetuh. Tapi Nurani itu beda kan? Nurani is berbeda-beda. Nurani is Mata Ketiga,.. Gw ngajar orang untuk buka Nurani mereka, Mata Ketiga mereka. Dan gw bisa antara lain karena gw pake juga. Dan gak cuma hiasan saja. Dan itu punya pantangan, well,... belief system? Bukan, kalau sudah sampai nurani bukan belief system lagi melainkan seeing as it is. Seeing people as they are. Seeing a situation as it is. Treating people as they are and, letting them be themselves. Kalo mao maen kucing-kucingan dengan muhrim orang laen, ya biar saja. Kalo mao maen anjing anjingan dengan muhrim sendiri, ya biar saja. Tapi Mata Ketiga itu, kalau jalan, tak akan ada yang namanya gatel ini gatel itu. Yang pake gatel itu cuma yang pake istilah seribu. Contoh: Ular Kaki Seribu dan.. Mata Seribu. Mata Seribu is Mata Jelalatan.. Istri or Suami di rumah statusnya dibikin jadi pajangan. Kasih jatah mingguan, setelah itu Matanya Jelalatan. Kasihan kan? Leo (jam 9 malam jakarta time) Lalu Mbak Lulu balas begini: ============================ Dear Mas Leo..... Makin ngebet abiz nih.... karena selalu di pihak yang terjajah... nah itu dia mas yang bikin nelongso.... istri dan anak di rumah .... dia lagi ..... dimana dan dimana ...??? mereka yang tahu..... Mas Leo.... boleh tanya sesuatu kan ???? bisa buka mata nurani lu2 jarak jauh gak ...??? apa emang harus visual gitu kelasnya ???? habis takut deh yang mau mudik.... banyak teror nih mas.... yang harus di pertanggung jawabkan di indo ntar.... /Lu2 Yang akan saya jawab begini: ============================ Dear Mbak Lulu, Sampeyan kan udah 'belajar jarak jauh' dari aku dan teman-teman lainnya selama ini. We learn from each other kan? Vincent Liong and the Gank bahkan sedang kasak-kusuk untuk mengangkat Anda sebagai mascot tak resmi kompatiologi untuk wilayah Timur Tengah dan sekitarnya. Ada beberapa calon, semuanya wanita, tapi tak ada yang bersedia untuk dikirim ke Timur Tengah. Biasa, jaim (jaga image). Emangnya gw TKW?, katanya. Well, astagfirullah alazzim... ternyata para wanita, lajang maupun purna lajang, masih memiliki image tak sedap itu di kepala mereka. Well, again, itu cuma mindset saja kan? Cuma ada di pikiran mereka saja kan? Buktinya Mbak Lulu ini, seorang wanita karir dengan pendidikan S2, ternyata bisa menjadi Srikandi Devisa bagi Indonesia dengan mempasrahkan diri di-Arab-kan. Bahkan, waktu sampeyan nelpon aku langsung dari Dubai, yang aku terima jam 3 pagi Jakarta time,... walaupun saat itu aku sedang tidur pulas; ehem.. kok masih bisa mendengar aksen dari Mbak Lulu yang asli dari wilayah pulau Jawa bagian agak ke Timur itu ternyata sudah memiliki nuansa hajjiah, alias agak beraksen Arabia. No problem, Mbak. Aksen Arab itu kalau diterjemahkan ke cara kita pribumi Indonesia berbicara.. akan terasa sedikit mendesah-desah. Banyak hes hus has... maklum Aksen Arab, .. dan yang kayak gitu ok punya buat orang kita terutama dari jenis yang maskulin. Terasa agak sensual dan bisa bikin sar ser sar ser. Maksudnya bikin busana tambah sempit karena ada bagian tubuh yang sedikit membesar. Kebanyakan makan kaleeh.. Wis, sekarang mau belajar apa? Belajar apa lagi dari aku? Kita kan saling belajar. Paling yang bisa aku ajarkan dari jarak jauh adalah the personal policy of being honest itu. Kalo pernah menikah, bilanglah sudah pernah. "Tapi nanti aku dibilang udah gak perawan lagi dunk, Mas Leo?" Yang akan aku jawab: "So, what, Mbak! Emangnya kenapa?" Jawab aja: "Emangnya gw doank.. Lu juga udah gak perjaka ting ting." Gituin aja. Yang ngirim e-mail berisi rayuan gombal itu mendingan digombalin aja. Pria Indonesia memang seperti itu, Mbak, itu didikan budaya kita. Walau sudah punya istri (entah 1, 2, atau bahkan 3), kalau ketemu manusia jenis feminin dengan aroma minyak wangi arab non alkohol itu biasanya memang senjata otomatisnya itu akan langsung diarahkan. Gak aman di Arab, gak aman di tanah air sendiri. Banyak teroris. Dasar laki-laki! Itulah dunia naluri kita. Kalau semua pakai naluri, akhirnya mengikuti gerak gerik hormon saja. Apalagi kalau sedang Bulan Purnama penuh, hormon melimpah, gak laki gak perempuan akan bersenandung ria menarik-narik siapa saja untuk bermanis-manis ria. Manis dimulut, entah habis itu apalah. Sepah dibuang, mungkin, kalau purnamanya sudah lewat. Don't, don't be like that. Don't get persuaded by mulut laki-laki yang kata lagunya Ratu itu ternyata, aslinya, adalah Buaya Darat. "Lelaki, buaya darat!!" Lha, tapi buaya masih mending lho Mbak. Buaya masih kelihatan bentuknya buaya. Tetapi, lelaki, biarpun aslinya buaya darat, penampilannya tetap laki-laki. Tetap ok, apalagi kalo lagi pake celana jeans ketat en t-shirt yang you can see bulu keteknya itu. Wow.. Ok, or not ok, it all depends on you. Jakarta sekarang banyak yang maen undercover. Dua tahun lalu cuma lelaki saja yang maen undercover masuk sarang-sarang lembah kenikmatan yang dilayani oleh kaum wanita. Eh, ternyata baru keluar lagi buku wanita undercover. Sekarang wanita yang keluar masuk sarang, well, sarang burung kali yah. Burung cucakrawa. My suggestion is for you to open yourself. Masa berkabung atas kesepakatan romantik yang pernah kandas di masa lalu itu harusnya sudah expired kan? Kalo waktu itu gagal, it was not your failure, Mbak. Masa wanita aja yang disalahin. Wong dia yang nyeleweng, pantes kan kalo wanita yang cerein. It was very pantes waktu sampean gave him Talak Tiga. Enough is enough. Lu nyeleweng di belakang punggung gw. Emangnya gw cewek apaan! Dan terbukti Anda toh mampu untuk mandiri. Bahkan saat ini Anda lebih ok secara finansial, fisikal, intelektual dan, bahkan, emosional dibandingkan dengan mantan gacoan Anda yang sudah Anda berikan surat Talak Tiga itu. Kartu Merah. Wis no more! Jangan lagi jatuh ke pelukan manusia sejenis itu, Mbak. Manusia jenis lain masih banyak. Burung memang sesama burung, tapi gak semua burung jenisnya dari cucakrawa. Ada yang rajawali (ini penerbang tinggi, doyan makan anak ayam/chicks...). Ada burung pinguin (ini kalo jalan lucu, cute, ...), Ada burung perkutut (kalo pagi rajin nyanyi, malem minta dinyanyiin), dsb, dsb... Dan, yang paling romantis adalah burung merpati (pokoke sedap, sukanya dua-duan dhewe). Well, you have to choose for yourself, Mbak. Pria itu, biarpun lagi petantang petenteng sebagai seekor buaya yang bisa hidup di darat.. sebenarnya tidak akan berani mendekati seorang wanita yang tidak memberikan Green Light. Lampu Hijau harus diberikan oleh si wanita, barulah pria akan mendekati. Wanita yang gak pengalaman gampang jatuh karena lampunya hijau terus. Ya jadine tabrakan. Di simpang jalan kok lampune hijau terus. Error kan? Wanita yang sudah makan asam garam kehidupan seperti sampeyan ini gak akan naive lagi seperti itu; sampeyan sekarang punya tiga lampu: Merah, Kuning, dan Hijau. Yang nyala yang mana akan tergantung dari burung apa yang mendekati. Kalau cucakrawa doang, please kasih lampu Merah. Itu kartu mati. Kalo perkutut, liat-liat dulu, Mbak. Itu perkutut juara atau anakan. Kalo anakan, liat dulu, umurnya berapa. Kalo masih musti dikerokin lidahnya supaya bisa maen kur tekekkur.. ya capek juga kan Mbak?.. Tapi perkutut juara juga akan kurang asik karena udah sering dipake buat jadi pejantan untuk menghamili perkutut betina milik tetangga kampung sebelah. Jadi no juga, gak oke juga. So, janganlah dengan burung perkutut. Manis suaranya saja, goyangnya belum tentu ok. Saran aku adalah berikan lampu kuning yang kerlap-kerlip dengan lampu hijau kepada Mas Merpati. Artinya wait and see.. Mas Merpati itu menganut kesetaraan jender. Dan itu yang Anda cari tho? Cuma memang suaranya seperti itu. weerrr.. Datar. Ora opo-opo. Yang penting bisa membina intimacy. Dan gak suka maen tangan klepak klepok seperti jenis rajawali. Wah, jangan deh kalo Rajawali seh mendingan dihindarin aja Mbak. Yang itu suka memangsa wanita hidup-hidup. Say no to Mas Rajawali yo? Biar dia klepak klepok sayapne di depan sampeyan, always say no! Bilang: Emangnya gw cewe apaan? All the Best, Leo [Leonardo Rimba adalah alumnus UI dan PennState, seorang praktisi Psikologi Transpersonal. Untuk membuat appointment, baik bagi tarot reading maupun REKON, please contact him at: HP NO: 0818-183-615. E-mail: <[EMAIL PROTECTED]>. Tentang REKON, please see these links: <http://groups.yahoo.com/group/Spiritual-Indonesia/message/1046>, <http://groups.yahoo.com/group/Spiritual-Indonesia/message/1047>, dan <http://groups.yahoo.com/group/Spiritual-Indonesia/message/1055>.] Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com --------------------------------- Need Mail bonding? Go to the Yahoo! Mail Q&A for great tips from Yahoo! Answers users. [Non-text portions of this message have been removed]