Pak Nizami,

Jauh ratusan tahun sebelum Masehi, ilmu dan teknologi sudah berkembang. Di 
China, Egypt, Yunani, India dan sebagainya. Jadi kalau patokannya abad ke 7 
Masehi dan itu adanya di Tanah Arab mah tidak lucu sama sekali. 



  ----- Original Message ----- 
  From: A Nizami 
  To: ppiindia@yahoogroups.com ; lisi 
  Sent: Thursday, November 08, 2007 11:39 AM
  Subject: [ppiindia] KEAJAIBAN AL QUR'AN DAN ILMU PENGETAHUAN MODERN


  Foto Fir'aun Ramses 2 ada di:
  http://www.media-islam.or.id
  Benar
  kiranya jika Al Qur’an disebut sebagai mukjizat. Bagaimana tidak,
  ternyata ayat-ayat Al Qur’an yang diturunkan di abad ke 7 masehi di
  mana ilmu pengetahuan belum berkembang (saat itu orang mengira bumi itu
  rata dan matahari mengelilingi bumi), sesuai dengan ilmu pengetahuan
  modern yang baru-baru ini ditemukan oleh manusia.


  Sebagai contoh ayat di bawah:

  “Dan
  apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
  bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
  antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka 
mengapakah mereka tiada juga beriman?” [Al Anbiyaa:30]

  Saat
  itu orang tidak ada yang tahu bahwa langit dan bumi itu awalnya satu.
  Ternyata ilmu pengetahuan modern seperti teori Big Bang menyatakan
  bahwa alam semesta (bumi dan langit) itu dulunya satu. Kemudian
  akhirnya pecah menjadi sekarang ini.

  Kemudian
  ternyata benar segala yang bernyawa, termasuk tumbuhan bersel satu
  pasti mengandung air dan juga membutuhkan air. Keberadaan air adalah
  satu indikasi adanya kehidupan di suatu planet. Tanpa air, mustahil ada
  kehidupan. Inilah satu kebenaran ayat Al Qur’an.

  Tatkala
  merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur’an, ditegaskan bahwa
  masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.

  “Dan
  Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
  Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al
  Qur’an, 21:33)

  Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi 
bergerak dalam garis edar tertentu:

  “Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang 
Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Al Qur’an, 36:38)

  Langit yang mengembang (Expanding Universe)

  Dalam
  Al Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih
  terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut
  ini:

  “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami 
benar-benar meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47)

  Menurut Al Qur’an langit diluaskan/mengembang. Dan inilah kesimpulan yang 
dicapai ilmu pengetahuan masa kini.

  Sejak
  terjadinya peristiwa Big Bang, alam semesta telah mengembang secara
  terus-menerus dengan kecepatan maha dahsyat. Para ilmuwan menyamakan
  peristiwa mengembangnya alam semesta dengan permukaan balon yang sedang
  ditiup.

  Hingga
  awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia
  ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada
  sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan
  perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa
  alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus
  “mengembang”.

  Pada
  awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli
  kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan
  menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.

  Fakta
  ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929.
  Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom
  Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak
  saling menjauhi. 

  Gunung yang Bergerak

  “Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, 
padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.” [QS 27:88]

  14 abad lampau seluruh manusia menyangka gunung itu diam tidak bergerak. 
Namun dalam Al Qur’an disebutkan gunung itu bergerak.

  Gerakan
  gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka
  berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang
  lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah,
  seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa
  benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun
  kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika
  mereka bergerak saling menjauhi.

  Para
  ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun
  1980, yakni 50 tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah
  dikemukakan oleh Wegener dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915,
  sekitar 500 juta tahun lalu seluruh tanah daratan yang ada di permukaan
  bumi awalnya adalah satu kesatuan yang dinamakan Pangaea. Daratan ini
  terletak di kutub selatan.

  Sekitar
  180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang
  masing-masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau
  benua raksasa ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia,
  Antartika dan India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri
  dari Eropa, Amerika Utara dan Asia, kecuali India. Selama 150 tahun
  setelah pemisahan ini, Gondwana dan Laurasia terbagi menjadi
  daratan-daratan yang lebih kecil.

  Benua-benua
  yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea telah bergerak pada
  permukaan Bumi secara terus-menerus sejauh beberapa sentimeter per
  tahun. Peristiwa ini juga menyebabkan perubahan perbandingan luas
  antara wilayah daratan dan lautan di Bumi.

  Pergerakan
  kerak Bumi ini diketemukan setelah penelitian geologi yang dilakukan di
  awal abad ke-20. Para ilmuwan menjelaskan peristiwa ini sebagaimana
  berikut:

  Kerak
  dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi
  atas lapisan-lapisan yang disebut lempengan. Terdapat enam lempengan
  utama, dan beberapa lempengan kecil. Menurut teori yang disebut lempeng
  tektonik, lempengan-lempengan ini bergerak pada permukaan bumi, membawa
  benua dan dasar lautan bersamanya. Pergerakan benua telah diukur dan
  berkecepatan 1 hingga 5 cm per tahun. Lempengan-lempengan tersebut
  terus-menerus bergerak, dan menghasilkan perubahan pada geografi bumi
  secara perlahan. Setiap tahun, misalnya, Samudera Atlantic menjadi
  sedikit lebih lebar. (Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe;
  General Science, Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s.
  30)

  Ada
  hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam ayat tersebut
  Allah telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya
  perjalanan awan. (Kini, Ilmuwan modern juga menggunakan istilah
  “continental drift” atau “gerakan mengapung dari benua” untuk gerakan
  ini. (National Geographic Society, Powers of Nature, Washington D.C.,
  1978, s.12-13)

  Tidak
  dipertanyakan lagi, adalah salah satu kejaiban Al Qur’an bahwa fakta
  ilmiah ini, yang baru-baru saja ditemukan oleh para ilmuwan, telah
  dinyatakan dalam Al Qur’an.

  “Dan
  Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan
  dari langit lalu Kami beri minum kamu dengan air itu dan sekali kali
  bukanlah kamu yang menyimpannya.” (Al Qur’an, 15:22)

  Ramalan Kemenangan Romawi atas Persia

  “Alif,
  Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat dan
  mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi).
  Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang).” (Al Qur’an,
  30:1-4)

  Ayat-ayat
  ini diturunkan kira-kira pada tahun 620 Masehi, hampir tujuh tahun
  setelah kekalahan hebat Bizantium Kristen di tangan bangsa Persia,
  ketika Bizantium kehilangan Yerusalem. Kemudian diriwayatkan dalam ayat
  ini bahwa Bizantium dalam waktu dekat menang. Padahal, Bizantium waktu
  itu telah menderita kekalahan sedemikian hebat hingga nampaknya
  mustahil baginya untuk mempertahankan keberadaannya sekalipun, apalagi
  merebut kemenangan kembali. Tidak hanya bangsa Persia, tapi juga bangsa
  Avar, Slavia, dan Lombard menjadi ancaman serius bagi Kekaisaran
  Bizantium. Bangsa Avar telah datang hingga mencapai dinding batas
  Konstantinopel. Kaisar Bizantium, Heraklius, telah memerintahkan agar
  emas dan perak yang ada di dalam gereja dilebur dan dijadikan uang
  untuk membiayai pasukan perang. Banyak gubernur memberontak melawan
  Kaisar Heraklius dan dan Kekaisaran tersebut berada pada titik
  keruntuhan. Mesopotamia, Cilicia, Syria, Palestina, Mesir dan Armenia,
  yang semula dikuasai oleh Bizantium, diserbu oleh bangsa Persia. (Warren 
Treadgold, A History of the Byzantine State and Society, Stanford University 
Press, 1997, s. 287-299.)

  Diselamatkannya Jasad Fir’aun

  “Maka
  pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi
  pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu” [QS 10:92]

  Maurice
  Bucaille dulunya adalah peneliti mumi Fir’aun di Mesir. Pada mumi
  Ramses II dia menemukan keganjilan, yaitu kandungan garam yang sangat
  tinggi pada tubuhnya. Dia baru kemudian menemukan jawabannya di
  Al-Quran, ternyata Ramses II ini adalah Firaun yang dulu ditenggelamkan
  oleh Allah swt ketika sedang mengejar Nabi Musa as.

  Injil
  & Taurat hanya menyebutkan bahwa Ramses II tenggelam; tetapi hanya
  Al-Quran yang kemudian menyatakan bahwa mayatnya diselamatkan oleh
  Allah swt, sehingga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.

  Perhatikan
  bahwa Nabi Muhammad saw hidup 3000 tahun setelah kejadian tersebut, dan
  tidak ada cara informasi tersebut (selamatnya mayat Ramses II) dapat
  ditemukan beliau (karena di Injil & Taurat pun tidak disebut). Namun Al-Quran 
bisa menyebutkannya karena memang firman Allah swt (bukan buatan Nabi Muhammad 
saw).

  Segala Sesuatu diciptakan Berpasang-pasangan

  Al
  Qur’an yang berulang-ulang menyebut adanya pasangan dalam alam
  tumbuh-tumbuhan, juga menyebut adanya pasangan dalam rangka yang lebih
  umum, dan dengan batas-batas yang tidak ditentukan.

  “Maha
  Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari
  apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-apa
  yang mereka tidak ketahui.” [Yaa Siin 36:36]

  Kita
  dapat mengadakan hipotesa sebanyak-banyaknya mengenai arti hal-hal yang
  manusia tidak mengetahui pada zaman Nabi Muhammad. Hal-hal yang manusia
  tidak mengetahui itu termasuk di dalamnya susunan atau fungsi yang
  berpasangan baik dalam benda yang paling kecil atau benda yang paling
  besar, baik dalam benda mati atau dalam benda hidup. Yang penting
  adalah untuk mengingat pemikiran yang dijelaskan dalam ayat itu secara
  rambang dan untuk mengetahui bahwa kita tidak menemukan pertentangan
  dengan Sains masa ini.

  Meskipun
  gagasan tentang “pasangan” umumnya bermakna laki-laki dan perempuan,
  atau jantan dan betina, ungkapan “maupun dari apa yang tidak mereka
  ketahui” dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini,
  cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris,
  Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan,
  dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan
  ini, yang disebut “parité”, menyatakan bahwa materi berpasangan dengan
  lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang
  berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron
  anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta
  ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:

  “…setiap
  partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan … dan
  hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan
  berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap
  saat, di setiap tempat.”

  Semua
  ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan
  dibawa oleh meteor-meteor melalui letupan bintang-bintang di luar
  angkasa, dan kemudian “dikirim ke bumi”, persis sebagaimana dinyatakan
  dalam ayat tersebut. Jelas bahwa fakta ini tak mungkin diketahui secara
  ilmiah pada abad ke-7, di saat Al Qur’an diturunkan. 

  Tulisan
  di atas hanyalah sebagian kecil dari keajaiban Al Qur’an yang ada dan
  ternyata sesuai dengan ilmu pengetahuan modern. Bagi yang ingin tahu
  lebih banyak silahkan baca buku referensi di bawah. 

  Jelas Al Qur’an itu benar dan tak ada keraguan di dalamnya.

  ”Kitab Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang 
bertaqwa” [Al Baqarah:2]

  Jika
  agama lain bisa punya lebih dari 4 versi kitab suci yang berbeda satu
  dengan lainnya, maka Al Qur’an hanya ada satu dan tak ada pertentangan
  di dalamnya:

  ”Maka
  apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu
  bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang
  banyak di dalamnya.” [An Nisaa’:82]

  Al
  Qur’an adalah satu-satunya kitab suci yang bisa dihafal jutaan manusia
  (Hafidz/penghafal Al Qur’an) sehingga keaslian/kesuciannya selalu
  terjaga.

  .

  Sumber:

  Harun Yaya

  Mukjizat Al Qur’an, Prof. Dr. Quraisy Syihab

  BIBEL, QUR-AN, dan Sains Modern

  Dr. Maurice Bucaille

  Judul Asli: La Bible Le Coran Et La Science

  Alih bahasa: Prof. Dr. H.M. Rasyidi

  Penerbit Bulan Bintang, 1979

  Kramat Kwitang I/8 Jakarta

  http://harry.sufehmi.com/archives/2006-06-15-1181/ 
  ===
  Saat ini ada kelompok yang ingin menghapus hukuman mati bagi pembunuh sadis. 
Padahal hukuman mati (qishash) diwajibkan dalam Islam.
  Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash (hukum mati) 
berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh..[Al Baqarah:178] 
  Bagi yang ingin menegakkan ajaran Islam (hukum Qishash) luangkan 1 menit 
waktu anda untuk mengklik:
  http://www.petitiononline.com/promati

  Dan klik tombol "Sign the Pro dan Setuju Hukuman Mati"

  __________________________________________________
  Do You Yahoo!?
  Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
  http://mail.yahoo.com 


   


------------------------------------------------------------------------------


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.503 / Virus Database: 269.15.24/1117 - Release Date: 07/11/2007 
22:52


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke