Salah Paham Mengenai Hermeneutika

Ada beberapa orang yang dengan menggebu-gebu melancarkan "perang
salib" terhadap hermeneutika, dengan anggapan bahwa "ilmu" yang
dianggap imporan ini akan merusak Islam dari dalam, memorakporandakan
pendekatan yang sudah dikembangkan oleh sarjana Islam sendiri untuk
memahami Qur'an. Orang-orang yang memakai hermeneutika untuk memahami
Qur'an dianggap sebagai musuh Islam. Saat ini, di kalangan beberapa
kelompok Islam, kata hermeneutika sudah masuk dalam daftar "kata
kotor", menyusul sejumlah kata-kata yang lain: sekularisme,
liberalisme, pluralisme, demokrasi, HAM, jender, dsb. Istilah
hermeneutika terdengar "najis" seperti kata "PKI" pada zaman Orde Baru
dulu.

Apa sebetulnya pengertian paling elementer dari hermeneutika? Betulkah
ia mengancam Islam? Apakah hermeneutika benar-benar tak dikenal dalam
Islam? Benarkah hermeneutika hanya cocok untuk memahami Injil, dan tak
bisa diterapkan untuk Qur'an? Apa perbedaan dan kesamaan antara
hermeneutika dan ta'wil?

Inilah sejumlah pertanyaan yang layak diajukan. Tujuan artikel ini
adalah untuk meluruskan "syubuhat" atau salah paham mengenai istilah
hermeneutika. Sejumlah artikel dan kolom yang ditulis di majalah,
jurnal, atau situs-situs tertentu yang kemudian beredar di beberapa
milis mengandung banyak informasi yang simpang-siur dan salah-paham
yang harus diluruskan. Amat disayangkan bahwa sejumlah salah paham ini
datang dari sejumlah kalangan yang sebetulnya memiliki pendidikan yang
baik serta mendapat akses yang lumayan bagus pada bacaan yang luas.
Beberapa dari mereka bahkan mendapat pendidikan di Barat.

..............

Karena artikelnya panjang, silahkan membuka di link ini:

http://ruzbihanhamazani.wordpress.com/




mediacare
http://www.mediacare.biz


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke