> Saya postingkan berita di Singgalang ini tentang Valentine Days yang > dilarang. Pelarangan ini seakan-akan mengatakan bahwa maksiat terjadi pada > saat itu. Dan sebaliknya, maksiat tak pernah akan terjadi di luar > valentine days. Saya kira alur berpikir seperti ini perlu diluruskan. Sama > halnya dengan menutup Jam Gadang saat pergantian Tahun Baru. Pemkot > Bukittinggi akan menutup Jam Gadang saat pergantian tahun. Entah apa yang > sedang bergejolak di benak pejabat-pejabat lokal di Bukittiinggi itu > sekarang. Mengapa tidak ditutup saja sekalian Ngarai Sianok itu. Ngarai > ini juga bisa tempat maksiat.. > Salam > Nasrul Azwar > Di Bukittinggi, Valentine Day Dilarang > > Pemko Bukittinggi mengambil langkah berani, menutup habis semua bentuk > kegiatan Valentine Day (hari kasih sayang). Kebijaksaan itu diambil > setelah melaksanakan musyawarah dengan Muspida. Hotel, restoran dan > sejenis dilarang mengadakan acara yang bernuansa maksiat tersebut, dan > mungkin ini satu-satunya di Indonesia Pemda melarang perayaan tersebut. > Walikota Bukittinggi, Drs. H. Djufri, didampingi Wakil Walikota, H. Ismet > Amzis, SH., dan Sekda Drs. H. Khairul, menyampaikan hal itu dalam jumpa > pers, Selasa (12/2). Jumpa pers itu juga dihadiri PHRI Bukittinggi, Kakan > Kesbanglinmas, Kakan Sat Pol PP, Kakan > Perhubungan, Kakan Pariwisata, Seni dan Budaya, dan Kabag Humas. Saya > sangat banyak menerima pesan pendek lewat telepon selular saya. Yang > intinya melarang adanya perayaan Valentine Day di Bukittinggi. Masukan > dari masyarakat itu dimusyawarahkan dengan Muspida, dan ternyata Muspida > sepakat di Bukittinggi tidak ada acara perayaannya, tegas Walikota. > Selain banyaknya pesan pendek dari warga, seluruh wartawan yang bertugas > di Bukittinggi, juga berharap yang sama. Warga tidak ingin di tanahnya > ini ada acara yang bertentangan dengan ajaran agama Islam. Setelah > dipelajari ternyata Valentine Day itu bukanlah budaya bangsa ini. Ajaran > agama yang kita anut, yakni Islam melarang acara seperti itu. Meski > labelnya hari kasih sayang, toh bila sudah dilaksanakan tidak sesuai > dengan aturan, maka dia jadi terlarang. Agama apapun di muka bumi ini > tidak membolehkan penganutnya melakukan perbuatan maksiat, katanya. > Dan, hari kasih sayang yang dirayakan 14 Februari itu, lebih bermuatan > maksiat ketimbang kasih sayang. Bagi umat Islam, sesuai apa yang > disampaikan lewat Alquran maksiat tersebut sangatlah terlarang. Sebagai > realisasinya, selain tidak akan mengeluarkan izin bagi hotel dan restoran > untuk acara tersebut, izin yang sudah terlanjur diberikan baik dalam > pentas musik dan sejenisnya, akan dicabut. Perizinan yang tengah dalam > proses dihentikan dan dibatalkan. Jangankan berbentuk acara, > bentuk-bentuk propagandanya saja tidak boleh. Misalnya memasang spanduk, > pamflet, stiker dan lainnya. Untuk itu SatPol PP Kota Bukittinggi siap > mengawalnya. Pokoknya tidak ada Valentine Day, Djufri sambil > memerintahkan Kakan Pol PP untuk mengawal Bukittinggi Kamis malam lusa > itu. Walikota juga menghimbau seluruh warga kota , terutama keluarga yang > mempunyai anak perempuan atau anak gadis, agar tidak membolehkan anak > gadisnya keluar malam, kecuali dengan alasan penting. Karena > selain Pemko dan jajarannya, warga sendiri juga berkewajiban membantu > menertibkan kota ini. > Untuk lebih terpadunya pengawalan pada malam Kamis lusa itu, Pol PP > bekerjasama dengan Polresta Bukittinggi, Kantor Perhubungan, Kantor > Pariwisata dan Kantor Kesbanglinmas melakukan penjagaan di titik-titik > rawan dalam kota , di hotel-hotel baik berbintang maupun hotel melati, > rumah makan dan restoran serta tempat-tempat keramaian lainnya. Sementara > itu, Edison , Sekretaris Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) > Bukittinggi, menyebutkan secara pribadi menyambut baik langkah yang > diambil Pemko tersebut. Namun, PHRI akan terus menyampaikannya kepada > seluruh anggota PHRI Bukittinggi. > MUI dan LKAAM dukung > Sementara itu sejumlah elemen masyarakat, di antaranya Majelis Ulama > Indonesia (MUI) Bukittinggi, Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau > (LKAAM) Bukittinggi, menyatakan mendukung langkah yang diambil Pemko > Bukittinggi tersebut. DR. Zainuddin Tanjung, MA., Ketua MUI Bukittinggi, > menilai Valentine Day dan acara menyambut tahun baru bertentangan dengan > agama Islam. MUI bahkan sudah melakukan upaya antisipasi lebih awal, > seperti turun ke seluruh sekolah pada 8 Februari dan memberikan ceramah > agama tentang larangan merayakan hari kasih sayang itu. Secara umum > siswa menyambut baik himbauan yang disampaikan oleh MUI tersebut. Selain > itu menerbit buletin sebanyak 18.000 eksemplar yang isinya himbauan > kepada masyarakat terutama kaum muslimin dan muslimat agar tidak > ikut-ikutan merayakannya, tambah Zainuddin lagi. Ketua LKAAM > Bukittinggi, M. H. Dt. Pandak, mengajak seluruh tokoh-tokoh adat di > Bukittinggi untuk mendukung komitmen Pemko dalam melarang kegiatan > perayaan Valentine dan perayaan menyambut tahun baru Masehi. Sebab > dipandang dari segi mana pun, termasuk dari sisi adat kegiatan itu jelas > tidak sesuai. Apalagi bila melihat falsafah alam Minangkabau yang > berbunyi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Salah seorang > tokoh masyarakat Kurai, Datuak Limbago Sati, peringatan tahun baru dan > Valentine Day ini adalah usaha pihak luar yang hendak merusak akidah dan > norma-norma yang berlaku di ranah Minangkabau ini. Adanya langkah yang > diambil Pemko yang melarang kegiatan tersebut, dihimbau kepada seluruh > anak kemenakan agar mematuhi dan memakluminya. Ini adalah langkah yang > berani, tepat dan terpuji di kalangan masyarakat. Salah seorang > cendekiawan Bukittinggi, H. Sabir, SH., menyikapinya bahwa perbuatan > yang mengarah pada maksiat, tidak hanya bertentangan dengan agama dan > adat di Minangkabau ini, hukum positif pun mengatur tentang itu. Pasal > 281 KUHP, mengancam dengan pidana penjara dua tahun delapan > bulan, bagi barangsiapa dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan, > dan barangsiapa dengan sengaja di depan orang lain yang ada di situ > bertentangan dengan kehendaknya melanggar kesusilaan. -K.01/202/203/432 > Singgalang, Rabu 13 Februari 2008 > > Diposting oleh Nasrul Azwar > Label: NEWS di Rabu, Februari 13, 2008 > > http://mantagisme.blogspot.com/2008/02/di-bukittinggi-valentine-day-dilarang.html > > > > > --------------------------------- > Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it > now.