Waduhhhh top bgt neh...
Jarang ni ade orang yg terus terang kayak Abang kite ini
Saluut Bang .. Ayo sape lage nyang brani ??


On 6/19/08, sipitung68 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   assalamualaikum,
>
> sebenarnya mudah saja utk mengetahui nama penulis, tinggal googling
> saja langsung beres :).
> Tdk ada yg saya sembunyikan koq mbak, mbak bs klik
> http://akmal.multiply.com/journal/item/230
> silahkan ditanggapi, langsung ke jurnalnya atau di milist ini, bebas2
> aja koq.
> Oh iya, maaf nih, mbak ini termasuk anggota JIL atau orang netral,
> maaf ni langsung to the point, abis di sini byk orang dg nama islam tp
> ga islami, lucu bgt tu hehe..
> oh iya saya jd mau tahu hadist Rasulullah saw, 'perbedaan adalah
> rahmat', hadist riwayat siapa ya? tolong mbak kutipkan HR&nomernya,
> maklum saya orang kampung.
>
> wasalamualaikum,
>
> --- In ppiindia@yahoogroups.com <ppiindia%40yahoogroups.com>, indah
> nuritasari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> > Bung Pitung,
> >
> > tulisan-tulisan yang Anda kirim ke milis ini cukup lumayan, dalam
> artian si penulis sudah melakukan sedikit riset dan berupaya
> menuliskannya dengan bahasa yang runut. Sayangnya, ada kelemahan
> mendasar di sana: tidak ada nama penulisnya dan kesimpulan yang
> diberikan si penulis kesannya menggampangkan masalah dan mudah
> menuding kelemahan orang yang bersebrangan ide dengannya.
> >
> > Saya menikmati tulisan-tulisan yang Anda kirim, bung Pitung, tapi
> mohon berikan nama sang penulis supaya orang-orang yang dikritiknya
> pun mau memberi tanggapan.
> >
> > Kalau Anda yakin ide Anda bagus, kenapa mesti sembunyi? Kata
> Rasulullah, perbedaan itu adalah rahmah, jadi jangan memimpikan Islam
> yang monolitik.
> >
> > salam dari penikmat tulisan-tulisan Anda,
> >
> > Indah
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > --- On Wed, 6/18/08, sipitung68 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > From: sipitung68 <[EMAIL PROTECTED]>
> > Subject: [ppiindia] Lucunya JIL
> > To: ppiindia@yahoogroups.com <ppiindia%40yahoogroups.com>
> > Date: Wednesday, June 18, 2008, 11:41 PM
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > judulnya bs diganti dg LICIKnya JIL, gmana?
> >
> > Lucunya JIL
> > May 8, '06 8:49 AM
> > for everyone
> >
> > assalaamu'alaikum wr. wb.
> >
> > Barangkali judul artikel ini mengingatkan Anda pada tulisan saya yang
> > lain yang berjudul "Lucunya Gus Dur". Judul ini memang sengaja
> > dipilih untuk menunjukkan hubungan di antara kedua artikel, karena
> > memang tulisan yang sedang Anda baca ini bisa dibilang merupakan
> > sebuah artikel lanjutan.
> >
> > Alkisah, Jaringan Islam Liberal (JIL) menggunakan internet sebagai
> > salah satu sarana propagandanya. Selain internet, mereka juga
> > memiliki jaringan siaran radio, diskusi bulanan, mengisi kolom-kolom
> > di media massa, dan sebagainya. Menggunakan internet adalah sebuah
> > langkah strategis di jaman serba high-tech seperti sekarang ini, dan
> > tentu saja JIL tidak mau ketinggalan. Maka dibuatlah sebuah homepage
> > resmi sebagai corong utama JIL di dunia maya.
> >
> > Homepage tersebut kemudian diisi secara berkala dengan berbagai
> > tulisan dari para pentolan JIL atau orang-orang yang sejalan dengan
> > pemikiran mereka, misalnya Ulil Abshar Abdalla, Pradana Boy Z. T. F.,
> > Saiful Mujani, dan sebagainya. Selain itu, ia juga dilengkapi dengan
> > berbagai wawancara kepada tokoh-tokoh masyarakat yang – tentu saja –
> > memiliki haluan serupa dengan JIL. Contoh dari tokoh-tokoh tersebut
> > adalah Gus Dur, Djohan Effendi dan Budhy Munawar Rachman.
> >
> > Semua artikel yang dimuat pada situs tersebut sebenarnya terbuka untuk
> > dikritisi dan ditanggapi. Di bawah setiap artikel terdapat form
> > tanggapan yang bisa diisi oleh siapa saja. Pemberian form tanggapan
> > ini sesuai dengan paham `liberal' yang dipegang teguh oleh JIL, karena
> > salah satu poin penting dari liberalisme adalah kebebasan berpendapat.
> > Tanggapan yang muncul tidak hanya yang mendukung atau memberikan
> > respon positif terhadap artikel-artikel tersebut, namun ada juga
> > beberapa yang menentang.
> >
> > Sepintas kelihatannya sangat sportif. Namun tahukah Anda bahwa
> > tanggapan-tanggapan itu sebenarnya hanya bisa terlihat dalam situs
> > tersebut setelah melalui proses editing terlebih dahulu? Sebenarnya
> > wajar saja, karena bisa jadi ada orang yang memberikan tanggapan yang
> > kurang intelek, misalnya dengan kata-kata kotor yang tidak pantas
> > diperlihatkan dalam sebuah forum diskusi ilmiah. Tanggapan semacam
> > ini memang sudah seharusnya diedit tanpa ampun.
> >
> > Akan tetapi, masalahnya tidak sesederhana itu. Seorang rekan telah
> > beberapa kali mengirimkan artikel-artikel tulisan saya sebagai
> > tanggapan, namun tak satu pun yang muncul. Padahal, sejauh ini, saya
> > tidak pernah menggunakan kata-kata kasar dan kotor. Saya selalu
> > menyampaikan argumen dengan berbagai bukti ilmiah. Apa dinyana,
> > tulisan-tulisan saya selalu dibantai habis di meja editor homepage JIL.
> >
> > Baru-baru ini ada sebuah `insiden' yang lebih menarik lagi, berkaitan
> > dengan artikel saya yang terdahulu yang berjudul "Lucunya Gus Dur".
> > Salah satu poin menarik yang saya sorot dalam artikel tersebut adalah
> > bagaimana Gus Dur secara terang-terangan menyebut Al-Qur'an sebagai
> > kitab suci paling porno di dunia dalam sebuah sesi wawancara dengan
> > kru JIL. Sebuah pernyataan yang amat berani, bukan?
> >
> > Serunya lagi, seorang kawan tiba-tiba memberi tahu saya bahwa
> > pernyataan Gus Dur yang satu itu sekarang sudah dihapus dari liputan
> > wawancara tersebut. Setelah saya cek, ternyata memang benar demikiana
> > adanya. Luar biasa! Beginilah wajah liberalisme yang mereka
> > tawarkan. Jadi, liberalisme adalah kebebasan sebebas-bebasnya,
> > termasuk bebas menutup-nutupi kebenaran demi kepentingan sendiri,
> > kebebasan untuk mencela Al-Qur'an tanpa bukti yang cerdas, kebebasan
> > untuk menggunakan gelar `Gus' sesuka hati, kebebasan untuk menghalangi
> > kebebasan orang lain, dan kebebasan untuk menutup mulut mereka yang
> > tidak sejalan dengan pendapat kita. Luar biasa!
> >
> > Kalau boleh saya menyarankan, sebaiknya JIL berganti nama saja, karena
> > sikap mereka sudah tidak lagi sesuai dengan nilai-nilai kebebasan.
> > Pertama, sebaiknya mereka menghilangkan kata `Islam' dari namanya,
> > karena mereka sendiri mengakui bahwa pintu ijtihad dalam hal apa pun
> > dibuka selebar-lebarnya. Artinya, segala prinsip dalam agama Islam
> > bisa diubah berdasarkan ijtihad belaka. Besok-besok, barangkali nama
> > Allah pun mereka ganti karena ijtihad seorang tukang becak yang sedang
> > bermain togel di pinggir jalan. Atau barangkali Asmaul Husna hendak
> > mereka pangkas jumlahnya menjadi dua puluh saja berdasarkan ilham
> > (yang mereka sebut sebagai ijtihad) yang didapat ketika sedang onani.
> > Jangan heran, ya! Kepercayaan Pagan di masa lalu memang benar-benar
> > menganggap bahwa saat orgasme adalah kondisi ketika aspek spiritual
> > manusia mencapai tahapan yang paling religius. Bisa jadi orang-orang
> > liberalis juga sependapat dengan hal ini.
> >
> > Setelah melepaskan diri benar-benar dari identitas Islamnya, maka hal
> > berikutnya yang perlu dilakukan adalah dengan membuang jauh-jauh
> > sebutan `liberal'. Sebaiknya mereka menggunakan predikat lain yang
> > lebih cocok, misalnya fanatisme (karena terbukti mereka memang fanatik
> > buta tanpa memperhatikan bukti-bukti yang ilmiah), taqlid buta (karena
> > mereka memang taqlid buta terhadap beberapa orang, misalnya Gus Dur,
> > Cak Nur, atau Ulil Abshar Abdalla), diktator (karena mereka gemar
> > memaksa orang lain untuk setuju pada pendapatnya dan menghapus semua
> > pendapat yang menentang), hipokrit (apa perlu lagi saya jelaskan?),
> > atau atheisme (karena peran Tuhan bisa mereka kesampingkan dengan
> > ijtihad manusia).
> >
> > Yah, ini hanya sekedar saran. Saya sangat maklum kalau mereka tidak
> > mau mendengarkannya. Sudah sejak dulu mereka bersikap seperti itu.
> > Saya tidak akan kaget kalau mereka menutup telinga rapat-rapat dari
> > seruan ini.
> >
> > wassalaamu'alaikum wr. wb.
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>
> 
>


[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://ppi-india.blogspot.com 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to