he-he-he jadi memuji kaum yahudi ultraortodoks nih? padahal kaum ini yang paling besar permusuhannya kepada palestina ketimbang yahudi sekuler :))
> YAHUDI khan dahulu umat yg paling taat thd TAURAT, jd ga masalah khan? > scara ras, orang bani Israel memang serumpun dg bani ismael, sedangkan > agama mereka sama yakni ISLAM, memangnye ada agama YAHUDI? itu khan > penamaan dari manusia ajah, ALLAH ga prnh memberi nama agama yg dibawa > MUSA as dg nama YAHUDI tuh he..he..bgitupula ALLAH ga pernh memberikan > nama AGAMA yg dibawa oleh ISA as dg nama kristen. > > apapun RASnya, dln ISLAM, wanita memang mulia & memiliki derajat yg tinggi > koq, jd ga blh sembarangan memperlakukan wanita, lha SURGA aja ada di > telapak kaki ibu (wanita), dan seorang anak WAJIB taat kpd ibunya drpd > taat kpd bapaknya. Rasulullah saw berkata, "ibumu...ibumu..ibumu..lalu > bapakmu!" > > he..he..kurang dalem to :) > > > > > > > > ________________________________ > From: "ndewa...@mail.tempo.co.id" <ndewa...@mail.tempo.co.id> > To: ppiindia@yahoogroups.com > Sent: Saturday, April 4, 2009 10:19:46 PM > Subject: Re: [ppiindia] Fw: Satu lagi dari Saudi : Pelarangan Wanita > Muslim tampil di depan Media > > > > pandangan ulama wahabi saudi tentang pengharaman perempuan di > media ternyata sama dengan kaum yahudi ultra ortodoks :)) > > Koran Yahudi Haramkan Foto Menteri Wanita > > Sabtu, 4 April 2009 | 18:34 WIB > > TEL AVIV, KOMPAS.com â Dua koran Yahudi ultraortodoks mengganti foto > kabinet baru Israel saat dilantik dengan menghilangkan foto dua menteri > wanita. > > Koran Yated Neeman mengubah foto 30 anggota kabinet itu dengan mengganti > foto dua menteri wanita dengan foto dua pria. Adapun koran Shaa Tova > menghilangkan foto dua wanita menteri itu. > > Sebagian besar penganut Yahudi ultraortodoks mengharamkam foto wanita > dipajang. Menurut mereka, menampilkan foto wanita dianggap melanggar > kesucian wanita. > > Sementara itu, sejumlah koran Israel lain mencetak kembali foto yang > dicopot itu dan menyandingkannya dengan foto asli dan diberi judul > headline "Temukan Sang Ibu". > > Masyarakat Yahudi ultraortodoks memisahkan diri dari pergaulan masyarakat > pada umumnya dengan memegang teguh praktik keagamaan mereka. Mereka biasa > berpakaian panjang dengan topi hitam. Mereka melarang penganutnya > mengakses situs-situs yang dianggap bertentangan dengan ajaran Yahudi.. > > Re: [ppiindia] Fw: Satu lagi dari Saudi : Pelarangan Wanita Muslim tampil > di depan Media > > si pitung > Tue, 24 Mar 2009 09:58:56 -0700 > > perempuan emang bukan utk dipamerin, terlalu mulia & berharga :) > > ____________ _________ _________ __ > From: N Dewanto <ndewa...@mail. tempo.co. id> > To: ppiin...@yahoogroup s.com > Sent: Tuesday, March 24, 2009 9:02:58 PM > Subject: [ppiindia] Fw: Satu lagi dari Saudi : Pelarangan Wanita Muslim > tampil > di depan Media > >> > Item seneng mancing deeehhhhh. Masa pasrah soal kegilaan dan kegoblokan. > > Berita dari Detikcom. Sebuah contoh konkret penerapan sistem syariah di >> Arab >> Saudi. Mungkinkah sistem serupa diterapkan di Indonesia?? Tergantung >> prempuannya. Kalau kaum prempuan Indonesia "menyerah" diatur-atur saja >> oleh >> kaum pria, bisa jadi jawabannya "ya". Saya dan kaum pria lainnya mah >> pasrah >> dengan keputusan kaum prempuan Indonesia :) >> >> Una, Zel, Indah, Maulida, Alida, Luvi, Uly, juga Sirikit, dkk, nasib >> negeri >> ini berada di tanganmu... >> >> Al Item >> >> >> Senin, 23/03/2009 11:19 WIB >> Wanita Saudi Dilarang Muncul di TV dan Majalah >> Rita Uli Hutapea - detikNews >> >> >> Riyadh - Sekelompok ulama Arab Saudi mendesak Menteri Informasi Saudi >> yang >> baru untuk melarang kaum wanita muncul di televisi atau koran-koran dan >> majalah. Desakan itu disampaikan 35 ulama garis keras kepada Menteri >> Informasi Abdel Aziz Khoja, yang baru diangkat oleh Raja Abdullah pada >> 14 >> Februari lalu. >> >> "Kami punya harapan besar bahwa reformasi media ini akan tercapai oleh >> Anda," kata para ulama tersebut dalam statemen mereka. >> >> "Kami telah memperhatikan bagaimana berakarnya kejahatan di dalam >> Kementerian Informasi dan Budaya, di televisi, radio, pers, klub budaya >> dan pameran buku," demikian statemen tersebut seperti dilansir harian > Sydney Morning Herald, Senin (23/3/2009). >> >> "Tak boleh ada wanita Saudi yang muncul di TV, apapun alasannya. Tak ada >> gambar wanita yang bisa muncul di koran-koran dan majalah Saudi," seru >> para ulama dalam statemen mereka yang juga melarang adanya acara musik >> di >> televisi. >> >> Menteri Informasi Saudi sebelumnya, Iyad Madani, menuai kecaman dari >> sejumlah ulama garis keras karena mengizinkan acara musik di stasiun TV >> milik pemerintah. Kaum wanita juga muncul di stasiun TV dengan >> memperlihatkan wajah mereka. Meski di tempat-tempat umum, kebanyakan >> wanita menutupi wajah mereka dengan cadar. >> >> (ita/iy) > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > >