http://jawapos.com/index.php?act=cetak&id=28

[ Senin, 30 November 2009 ] 

Pawai 1 Desember Peringati Hari Kemerdekaan Bangsa Papua tak Diizinkan 


SORONG - Pawai 1 Desember yang dilaksanakan Dewan Adat Papua (DAP) untuk 
memperingati hari kemerdekaan bangsa Papua tak diizinkan aparat keamanan. Meski 
demikian, aparat terkait tetap siaga dengan menurunkan pasukan untuk menghalau 
kelompok yang memaksa mengadakan pawai itu. 

Kapolresta yang didampingi Wakapolresta Kompol Raydian Kokrosongo saat ditemui 
wartawan Sabtu (28/11) menegaskan, pihaknya tidak mengizinkan pawai 1 Desember 
besok. "Larangan terhadap kegiatan pawai atau mobilisasi massa turun ke jalan 
itu sesuai dengan larangan Gubernur Provinsi Papua Barat Bram Atururi beberapa 
hari lalu,'' kata Kapolresta Sorong AKBP Johannes Nugroho Wicaksono. 

Meski demikian, pihaknya akan mengerahkan sekitar 700 personel. Selain itu, 
akan ada back up dari Polres Aimas dan Polres Raja Ampat. Ditambah anggota 
Brimob Detasemen C Polda Papua. Dengan demikian, personel yang siap dikerahkan 
sekitar 1.500 orang. 

Sebelumnya, pada Sabtu lalu, pengurus DAP Sorong dipanggil dan melakukan 
pertemuan dengan Polresta Sorong. Hanya, pertemuan tersebut berlangsung 
tertutup sehingga tak bisa diliput pers. 

Sementara itu, Wali Kota Drs J.A. Jumame MM menyerukan agar DAP tidak 
memobilisasi massa berkaitan dengan perayaan HUT 1 Desember besok. Menurut 
Kapolresta, jika pelaksanaannya berupa ibadah atau berdoa di suatu tempat 
tertentu, itu diizinkan. Namun, tetap akan ada pengawalan dan pengamanan dari 
petugas polresta. Tetapi, jika aksi tersebut dilakukan dengan cara turun ke 
jalan, pawai atau jalan kaki seperti long march, tidak akan diberikan izin.

Larangan itu mengacu pada Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan 
Menyampaikan Pendapat di Depan Umum, tepatnya pasal 6 ayat e, bahwa masyarakat 
yang ingin menyampaikan pendapat di depan umum agar menjaga keutuhan persatuan 
dan kesatuan bangsa.

"Jadi, dari indikasi yang telah disampaikan mereka (DAP, Red) kepada kami, 
pawai yang akan dilakukan itu menjurus ke arah untuk memecah persatuan dan 
kesatuan bangsa sehingga kami tetap tidak mengizinkan," tegas Kapolresta.

Dalam peringatan 1 Desember besok, Kapolresta mengimbau agar masyarakat tidak 
terpancing dan terprovokasi oleh isu yang menyesatkan. 

Sementara itu, menjelang 1 Desember, Komandan Kodim 1704/Sorong Letkol Inf 
Sahala Simatupang memimpin apel gelar pasukan di Makodim Sabtu (28/11). Menurut 
Dandim Letkol Inf Sahala Simatupang, untuk pengamanan 1 Desember, pihaknya 
menyiagakan 200 personel. (boy/dik/jpnn/mik)



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke