http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2010/08/08/brk,20100808-269628,id.html

Nggak Capek, Sutiyoso Mau Maju Lagi Jadi Presiden 
Minggu, 08 Agustus 2010 | 14:58 WIB
Besar Kecil Normal 
  
Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. TEMPO/Tony Hartawan


TEMPO Interaktif, Makassar -  Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso belum 
menyerah ditampik sebagai bakal calon Presiden. Gagal menjadi calon RI 1 pada 
Pemilu 2009, Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia ini 
ancang-ancang mencoba lagi.

Bang Yos, panggilan akrab Sutiyoso, di sebuah kafe pinggir laut Kota Makassar  
menyampaikan pesan kepada seratusan pengunjung restoran itu untuk tidak salah 
memilih pemimpin pada Pemilu 2014 mendatang. "Pilihlah pemimpin yang sudah 
teruji," kata Sutiyoso, tadi malam.

Menurut dia, pemerintahan sekarang belum berhasil mensejahterakan rakyat. 
"Negara kita kaya tapi masih banyak warga miskin dan susah makan," kata dia 
sembari menambahkan, Indonesia  harus menjadi bangsa pemberani."Makanya jadilah 
petarung," ujarnya.

Sutiyoso menegaskan dirinya siap maju pada Pemilu 2014 jika diberi amanah oleh 
masyarakat. "Tentunya saya akan melihat dukungan rakyat dulu," kata dia. 
Melalui Sutiyoso Center, bekas Pangilama Kodam Jaya ini gagal mendulang 
dukungan dalam pencalonan sebagai Presiden. Dia maju melalui jalur independen, 
mengingat saat itu tidak banyak partai, terutama partai besar, mau mengusung 
Sutiyoso.

Kegiatan Sutiyoso Center Perwakilan Sulawesi Selatan, antara lain menyalurkan 
bantuan untuk para siswa yang kurang mampu. Ketua Sutiyoso Center Perwakilan 
Sulawesi Selatan M. Arfat Rasyid mengatakan, bantuan kepada anak sekolah yang 
tidak mampu itu merupakan agenda rutin setiap tahun.  Dia mengatakan, Sutiyoso 
Center tahun lalu memberikan bantuan perelengkapan bagi 200 siswa se- Sulawesi 
Selatan. 

Sutiyoso hadir di Makassar sejak Jumat. Ia menghadiri konsolidasi partain yang 
pernah dipimpin almarhum Jenderal Edi Sudrajat. Sutiyoso partainya mampu 
mencapai syarat parlementary trashold, yang saat ini disepakati sebesar 5 
persen. 

INDRA O Y 






[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke