Ada 480 cek ngalir ke DPR, berapa anggota DPR yg nerima cek?
 
Apa yg nerima cek jg akan disidang?
 
 

From: Sunny <am...@tele2.se>
>To: undisclosed-recipi...@yahoo.com 
>Sent: Saturday, January 28, 2012 5:53 AM
>Subject: [proletar] Miranda, dari guru besar ke tersangka suap
>
>
>  
>http://www.antaranews.com/berita/294577/miranda-dari-guru-besar-ke-tersangka-suap
>Miranda, dari guru besar ke tersangka suap
>Kamis, 26 Januari 2012 16:40 WIB | 
>
>Miranda Swaray Goeltom (FOTO ANTARA)
>
>Berita Terkait
>a.. Bambang Susatyo : Miranda tokoh kunci kasus Century
>b.. Bambang Susatyo : "bola" Century ada di KPK
>c.. Din : KPK tidak boleh takut soal Century
>d.. FEUI tunggu proses hukum Miranda 
>e.. Berantas korupsi lewat film "Kita vs Korupsi" 
>Video Terkait 
>
>KPK Janji Tak Akan Peti-eskan ...
>
>Anggota KPK Jalani Tes Urine
>
>Jakarta (Antara News) - Kamis pagi tadi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 
>akhirnya menetapkan Miranda Swaray Goeltom sebagai tersangka dalam kasus 
>dugaan suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia periode 2004.
>
>Ia dijerat dengan pasal penyuapan dengan ancaman hukuman minimal satu tahun 
>dan maksimal lima tahun penjara, yakni Undang-Undang (UU) Nomor 30 tahun 1999 
>dan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
>
>Miranda yang sudah beberapa kali diperiksa KPK dan bersaksi di persidangan 
>mengaku tidak tahu dari mana sumber cek perjalanan itu berasal.
>
>Namun, hari ini, Ketua KPK Abraham Samad menegaskan KPK telah memegang bukti 
>kuat keterlibatan Miranda.
>
>Miranda diduga turut serta membantu Nunun Nurbaeti melakukan tindak pidana 
>korupsi dengan memberikan sejumlah cek perjalanan ke anggota Dewan Perwakilan 
>Rakyat priode 1999-2004.
>
>Sebanyak 480 lembar cek perjalanan senilai Rp 24 miliar mengalir kepada 
>anggota DPR yang berkaitan dengan pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank 
>Indonesia 2004 yang dimenangi Miranda.
>
>Siapakah Miranda Goeltom itu?
>
>Miranda adalah perempuan pertama yang menjabat Deputi Gubernur Senior BI 
>melalui uji kelayakan oleh DPR.
>
>Namanya kemudian disangkutkan dengan kasus suap pemilihan Deputi Gubernur 
>Senior Bank Indonesia priode 2004 begitu kasus itu terbongkar aparat hukum.
>
>Terungkapnya kasus ini berawal dari pengakuan politisi PDIP Agus Tjondro 
>Prayitno pada 4 Juli 2008. Ia mengaku menerima suap dalam bentuk cek 
>perjalanan. Ia juga menyatakan ada anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004 
>yang juga menerima suap.
>
>Pada 9 Juni 2009, kasus ini kemudian diserahkan kepada KPK.
>
>Babak demi babak berlalu, namun Miranda tetap lolos dari jerat hukum. Untuk 
>sekian lama Miranda aman dalam status saksi dalam kasus itu. Ironisnya, sejak 
>Oktober 2010, Miranda dicegah bepergian ke luar negeri. Publik pun 
>bertanya-tanya.
>
>Karir 
>
>Lahir di Jakarta pada 9 Juni 1949, Miranda dikenal sebagai guru besar Fakultas 
>Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI). Ia mulai mengajar sebagai dosen FEUI 
>pada 1975.
>
>Wanita yang memiliki khas rambut pendek ini adalah pakar ekonomi moneter 
>terkemuka di Indonesia.
>
>Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Indonesia, sementara 
>gelar Master dan PhD-nya didapatkan dari Universitas Boston, Amerika Serikat.
>
>Karirnya dimulai pada 1973 sebagai koordinator dan staf pengajar untuk kursus 
>jangka pendek dan jangka panjang pada Program Perencanaan Nasional, 
>Bappenas-FEUI.
>
>Miranda pernah menjadi konsultan Bank Dunia dalam berbagai proyek dan Badan 
>Bantuan Pengembangan Internasional Amerika (USAID), Jakarta.
>
>Pada 1998, ia menjadi Presiden Komisaris PT. Bank UPPINDO dan Komisaris Utama 
>PT. ASKRINDO sebagai wakil pemegang saham Bank Indonesia.
>
>Pada 2004, Miranda menjabat Presiden Komisaris PT Rabobank Internasional 
>Indonesia setelah sebelumnya sempat menjadi Alternate Governor pada Bank 
>Pembangunan Asia untuk Indonesia.
>
>Ia turut dalam pemilihan gubernur BI pada 2003 namun kalah dari Burhanuddin 
>Abdullah. Akhirnya dia harus puas menjabatt posisi deputi senior.
>
>Jabatan deputi senior Gubernur BI ini disandangnya dari 2004 sampai 2008, 
>setelah sebelumnya menjabat deputi Gubernur BI.
>
>Setelah Boediono maju dalam pencalonan Wakil Presiden untuk mendampingi Susilo 
>Bambang Yudhoyono yang mencalonkan diri lagi sebagari Presiden RI, Miranda 
>mengambilalih posisi Boediono, sebagai Pejabat Pelaksana Tugas Harian Gubernur 
>Bank Indonesia.
>
>Kamis, 26 Januari 2012, Ketua KPK Abraham Samad, menyatakan bahwa KPK telah 
>menetapkan Miranda sebagai tersangka dalam kasus cek pelawat dalam kaitannya 
>dengan dugaan suap pada pemilihan Deputi Gubernur Senior BI pada 2004.
>
>Sejumlah media mengabarkan Miranda mungkin segera ditahan KPK. Kamis sore ini 
>di rumahnya di Jakarta Selatan, Miranda menggelar jumpa pers di mana dia 
>mengatakan "Saya terkejut.". 
>
>Monalisa dari berbagai sumber
>
>Editor: Jafar M Sidik
>
>COPYRIGHT © 2012
>
>[Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
>

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to