Menurut berbagai sumber, baik lawan maupun kawan Soekarno, 
Surat Perintah 11 Maret itu memang ada. Antara lain seperti 
diungkap AH. Nasution:

"...Memang ada hal-hal yang terus-menerus dipertanyakan orang 
sampai sekarang. Dan tidak ada yang berterus-terang mengatakan 
di mana Supersemar itu sekarang. Saya sebagai Ketua MPRS juga 
membaca jelas naskah Supersemar itu." 
[Eros Djarot, "Misteri Supersemar"; hal 42]

Naskah SP 11 Maret yang resmi diedarkan pemerintah Orba 
patut dicurigai keasliannya. Sebab, naskah yang dibuat dengan 
mesin ketik biasa (tahun '60an) mestinya punya tampilan 
seperti ini: 

http://3.bp.blogspot.com/-_tHy45hOs6s/Taunjfbw9CI/AAAAAAAAEPc/jnZp9Zu-D34/s320/teksproklamasitik1.jpg

dan mustahil tampil dengan bentuk huruf seperti ini: 

http://1.bp.blogspot.com/-APUf-M73iSk/Tve5DDcnL-I/AAAAAAAABK4/U_2Z2H-pLoo/s1600/Naskah+Asli+dan+Isi+Supersemar.jpg

Lagi pula, sungguh aneh jika dalam sebuah surat resmi 
nama 'Soekarno' dan 'Soeharto' (ejaan lama) tertulis 
sebagai "SUKARNO" dan "SUHARTO". 


- 

Soal kudeta, silakan simpulkan sendiri berdasarkan komentar 
orang yang membantu Soeharto mengepung Istana Merdeka untuk 
menangkap Waperdam I : 

.:: Ketika ditanya, setelah keamanan pulih, haruskah 
kewenangan itu dikembalikan kepada Bung Karno? 
Kemal Idris menjawab, "Iya, cuma sampai di situ saja, 
tidak berarti dia (Soeharto) mengambilalih kekuasaan. 
Jadi setelah keamanan bisa dipulihkan, kekuasaan itu 
harus dikembalikan kepada Bung Karno." 
[Manai Shopiaan, "Kehormatan Bagi Yang Berhak"; hal 146]

.:: Pada pukul 23.00 malam, ketiga jenderal itu kembali 
ke Kostrad dengan membawa surat dari Bung Karno, yang 
isinya melimpahkan kekuasaan kepada Pak Harto. Saya 
sempat membaca surat itu, yang memberikan kekuasaan 
kepada Pak Harto untuk bertindak mengamankan situasi. 
Setelah tugas dilaksanakan, kekuasaan dikembalikan 
kepada Bung Karno sebagai presiden RI. Surat itu dikenal 
dengan nama Supersemar."
[Kemal Idris, "Bertarung Dalam Revolusi"; hal 187]


Komentar pengikut Soeharto itu terbukti sejalan juga dengan 
komentar orang yang akan ditangkapnya (Waperdam I) :

.:: Soebandrio, yang waktu itu ikut membaca bahkan ikut 
mengoreksi naskah Supersemar, membenarkan adanya poin 
yang antara lain menyebut "dikembalikan". "Ya, ada, ada itu. 
Saya enggak tahu kenapa dihilangkan. Tapi yang pasti kata-
kata itu memang ada," katanya. 
[Eros Djarot, "Supersemar Palsu"; hal 46] 






------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to