Kalau bu kek siansu gak perlu gituan

Diem aja dia, semua lawan mati kutu

‎​​Ђe••ђe••=D••Ђe••ђe••™ 





-----Original Message-----
From: "arra_s" <arr...@yahoo.com>
Sender: proletar@yahoogroups.com
Date: Sat, 02 Jun 2012 05:25:22 
To: <proletar@yahoogroups.com>
Reply-To: proletar@yahoogroups.com
Subject: [proletar] cerita silat



cerita silat ( cersil), bacaan jaman dulu ikut andil dalam mengerti arti sebuah 
" harga diri" dalam perspektif dunia kangaow..

ahli pedang yg memilikinya disebut sebagai pendekar...

pada saat seorang ahli pedang merasa telah cukup mempelajari ilmu pedang, dia 
akan turun gunung, mencari lawan yg dapat mengalahkan nya, bukan yg dapat 
dikalahkan....  karena bagi seorang ahli pedang, hidup tanpa ada lawan adalah 
kesunyian....

pada saat dua ahli pedang berhadapan... pertempuran sejatinya justru terjadi 
pada saat pedang belum terhunus.... pertempuran ada pada saat berhadapan...

pertempuran bukan pada denting pedang yg beradu, 
melainkan pada hawa pedang lawan yg dapat terasakan bahkan dari jarak jauh...

di saat saat ini... satuan detik... bagi ahli pedang yg berhadapan terasa 
sangat panjang, hawa pedang berbunuhan saling tekan menekan, ada saat di atas 
angin, ada saat ngilu seolah mata pedang telah menancap ke dada.... kadang 
diiringi dengan keringat dingin yg bercucuran... hingga pada satu titik... 
pertempuran berakhir....

mana menang... mana kalah.... telah diketahui...

keduanya masih berhadapan...

detik detik yg menegangkan telah lewat... detik detik berikut adalah antara 
hidup dan mati... apabila salah satu menghunus pedang, maka satu nyawa harus 
pergi...

bila yg kalah yg mendahului menghunus pedang, maka kepergian nya adalah karena 
naif.. tak perlu di sesali...

bila yg menang yg menghunus pedang lebih dahulu, maka dia belum dapat di 
katakan sebagai pendekar sejati....  dia hanyalah jago pedang no 1....

bila kedua ahli pedang adalah pendekar sejati...
maka pada saat hawa berbunuhan telah lenyap...
hanya ada kesunyian, hampa dan harapan...
sunyi menyadari belum ada lawan setimpal,
hampa menghitung hari berapa lama lagi mempersiapkan diri sebelum kembali,
harapan... masih ada hari esok... lawan setimpal akan muncul...

pendekar yg menang akan merunduk, seolah mengatakan... pergilah, aku akan 
menunggu engkau kembali...
pendekar yg kalah akan menyungging senyum... aku akan kembali... terima kasih 
atas kesedian mu menungguku...

kembali sepi... hampa dan harapan.....


 





[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to