salah wan, fluktuasi nilai tukar mata uang hampir tidak ada 
hubungannya dgn banyak atau tidaknya impor dalam ekonomi suatu negara.
(kecuali impornya ekstrim, kalo yg ekstrim2 ngga usah diobrolin deh).
yg berpengaruh besar itu adalah kepercayaan orang memegang 
mata uang tersebut.
contoh simpel saja, kenapa mata uang yen jepang dan swiss franc stabil? karena 
orang percaya dengan stabilitas ekonomi 
di kedua negara itu.

untuk mematahkan teori wawan tinggal melirik negara tetangga aja.
singapur itu hampir segalanya impor, dari mulai minyak, baju, 
sayuran, buah2an, mobil, sampe air tawar dan pasir pantai aja diimpor.
tapi nilai tukar uangnya relatif stabil.
karena di singapur kepastian hukum dan stabilitas sosial nya bagus.
hal ini membuat ekonominya relatif stabil, sehingga mata uangnya 
juga relatif stabil.
benar bahwa singapur juga banyak ekspor.
tapi surplusnya kecil, masih gedean surplus ekspor indonesia.
selain itu singapur punya kepercayaan diri yg tinggi.
selama gau bertransaksi dengan perusahaan singapur, belum pernah 
mereka quote pake harga selain SGD, biarpun barangnya bukan produk singapur. 

euro sekarang lagi melorot, padahal negara2 eropa itu 
hampir semuanya eksportir kelas kakap.
yg bikin mata uang euro melorot gara2 krisis di yunani dan spanyol.
akibatnya orang ngga begitu percaya pegang euro.
swiss malah sudah punya contingency plan jika mata uang 
euro bener2 bubar.
http://online.wsj.com/article/SB10001424052702303395604577430113295562188.html

gitu wan cerita yg benerannya.

--- In proletar@yahoogroups.com, "wawan" <selarasmilis@...> wrote:
>
> 
> yang belum disadari oleh rata2 orang tionghoa, mereka memang sukses dalam 
> perdagangan, dan saat ini mereka cukup menguasai perdagangan import,
> 
> ini impactnya luas, bisa merontokan ekonomi makro sebuah negara, dan saya 
> lihat mereka masih cuek tidak mau memikirkan akibat/gejala sosial yang luas 
> apabila mereka lebih asyik melakukan perdagangan import...
> 
> ___
> 
> Saya kasih ilustrasi sedikit ttg perdagangan
> 
> misal indonesia banyak melakukan import, maka ini melemahkan kurs, dan uang 
> itu hanya sebagai nilai tukar, apabila kaum tionghoa banyak melakukan 
> perdagangan import, maka tak langsung ia ikut menurunkan nilai kurs rupiah, 
> dan dampak sosialnya luas,
> 
> misal buruh dng umr Rp 1.300.000, angka ini hanya sebagai nilai tukar saja, 
> kalau kurs rupiah kuat, maka 1.300.000 bisa untuk membeli barang a sejumlah 
> 10, namun kalau nilai tukar lemah maka 1.300.000 hanya bisa membeli barang a 
> sejumlah 7
> 
> saat ini semestinya sudah masuk ke era ekonomi produksi kreatif dan bukan 
> perdagangan apalagi import, karena perdagangan import, sadar nggak sadar itu 
> merugikan seluruh rakyat di sebuah negara (dan saya lihat orang tionghoa 
> cukup cuek dng keadaan ini)
> 
> ---
> 
> ilustrasi kedua:
> 
> dulu ketika euro dibuka, ia masih dibawah usd, namun saat ini euro diatas usd 
> sekitar 1.3-1.4, termasuk juga ruble russia menguat, karena mereka ekonominya 
> berbasis produksi
> 
> impactnya kalau mata uang sebuah negara kuat, semua rakyat diuntungkan 
> membeli barang-barang lebih murah dan tentu secara kuantitas mereka akan 
> mendapatkannya lebih banyak... 
> 
> +++
> 
> perdagangan import, secara tidak langsung melemahkan kurs sebuah negara, dan 
> ini dampak sosialnya sangat luas, 
> 
> ini yg saya harapkan para etnis tionghoa segera punya kesadaran sosial dan 
> tidak hanya mementingkan profit pribadi
> 
> salam
> 
> --- In proletar@yahoogroups.com, "Charles Asiku, Ir." <cha6966@> wrote:
> >
> > Benarkah keberhasilan sebagian bsr para pengusaha etnis Tionghoa lantaran 
> > dkt dgn penguasa?. 
> > 
> > Bisa benar & bisa juga salah, krn ada juga yg berjuang tnp dkt dgn 
> > kekuasaan.
> > 
> > Ada juga yg mengatakan kehidupan mrk maju krn etos kerjanya yg luar biasa, 
> > selain itu sjk kecil mrk selalu diajarkan utk tahu diri.
> > 
> > Mrk merasa sebagai kaum minoritas tmsk dlm bertindak tdk blh terlalu 
> > menonjol atau berlebihan & gampang minta bantuan pd org lain, sbab kalau 
> > minta bantuan biasanya org yg mau bantu jadi sungkan. 
> > 
> > Dlm kehidupan sehari² kalau memiliki penghasilan Rp10rb, hanya Rp 2rb yg 
> > biasa digunakan selebihnya mrk tabung. Semuanya sdh disosialisasikan sjk 
> > kcl dilgkngan keluarga.
> > 
> > Modal yg plg ptg bagi mrk adalah sikap dpt dipercaya. Brppun uang yg 
> > diberikan kalau tdk bisa dipercaya, ya tdk akan berhasil. 
> > 
> > Begitu juga kalau memiliki usaha sendiri.
> > 
> > Bisnis bgn dr budaya mrk, ”Apa yg kami lakukan hari ini, bkn utk hari ini 
> > saja, tapi utk kedpn”. 
> > Jadi kedpn utk apa?
> > Shgga perlu modal, modal bukan hya uang saja, tapi bisa juga keterampilan, 
> > semangat & kepercayaan shgga hrs pandai bergaul serta berkomunikasi. 
> > 
> > Nah, perdagangan adlh lahan satu²nya yg plg memungkinkan utk slg 
> > berkomunikasi & bergaul, slg kenal & membangun relasi.
> > 
> > Bgt jg menjadi pedagang bkn krn faktor keturunan. Ini lbh berkaitan dgn 
> > pendidikan awal di lgkngan keluarga sbg akar budaya khas, dgn alasan 
> > keluarga Tionghoa tdk semudah suku lain shg mrk bekerja keras.
> > 
> > Lalu kenapa mrk jrg menekuni profesi lain?
> > 
> > Sbg kaum minoritas, mrk menyadari akn keterbatasan peluang bg mrk.
> > 
> > Ilmu berdagang ditanamkan dilgkgan keluarga sjk kcl yg akhirnya menjadi 
> > bagian dari budaya khas & mereka jauh lebih survive hidupnya dibandingkan 
> > dgn penduduk lokal. 
> > 
> > “Janganlah kebencian kpd suatu kaum menyebabkan kita berlaku tdk adil 
> > thdp kaum tersebut”, inilah kata yg pantas kita ungkapkan.
> > 
> > 
> > Ch@​​™
> > pin: 21EF6D92
> > Surabaya
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Powered by Telkomsel BlackBerry®
> >
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke