Setiap claim yg besar, membutuhkan pembuktian yg besar pula (carl sagan)
--- In proletar@yahoogroups.com, "Sunny" <ambon@...> wrote: > > Kepercayaan tidak membutuhkan bukti kebenaran > > -----Original Message----- > From: Abbas Amien > Sent: Thursday, September 27, 2012 10:48 AM > To: proletar@yahoogroups.com > Subject: Re: [proletar] Cara joss njelasin Yusfiq ttg Tuhan > > Kali ini tulisan Tawang bagus sekali > > On 9/27/12, Tawangalun <tawangalun@...> wrote: > > Cara joss untuk ngasih Tahu Yusfiq Tuhan itu ada. > > Ketiga pemuda itu menemui sang ulama, dengan penuh yakin bahwa sang ulama > > tidak bisa menjawab salah satunya mulai berbicara, > > > > "Ya syeikh, katanya Allah itu ada, mana buktinya? Kenapa tidak bisa kita > > lihat?" > > > > "Cukup? Ya, ada pertanyaan lagi?" sambut ulama itu. > > > > "Ada syeikh, katanya Allah telah menentukan segalanya, termasuk amal > > perbuatan kita sudah ditentukan dan ditakdirkan. Kalau memang demikian, > > kenapa musti ada hisab? Dan kenapa musti ada hukuman bagi orang yang > > melakukan kesalahan?" pemuda kedua bertanya. > > > > "Ya bagus. Ada lagi yang ditanyakan?" tantang syeikh itu. > > > > "Ya ada lagi syeikh. Katanya syetan itu diciptakan dari api. Dan kita tahu > > bahwa syetan nanti akan dimasukkan ke dalam neraka. Apa ada pengaruhnya, > > api > > dibakar dengan api?" Tanya pemuda ketiga. > > > > "Cukup atau ada lagi?" > > > > "Cukup syeikh." > > > > "Ya sebentar ya " > > > > Sang ulama tidak menjawab melainkan mengambil beberapa genggam tanah keras > > lalu > > > > Pluk prak duss > > > > Dilemparkan tanah keras itu ke muka ketiga pemuda itu, dan ketiganya > > meringis kesakitan. Darah pun bercucuran dari wajah mereka. > > > > "Ya syeikh, kami bertanya baik-baik, kenapa Anda melempar kami?" > > > > "Itu jawabannya " jawab ulama itu. > > > > Kedua pemuda itu pergi dan langsung membawa kasus ini ke pengadilan. > > Melaporkan perbuatan ulama itu agar diadili karena kezhalimannya. > > > > Pengadilan menerima aduannya dan ulama itu pun dipanggil. > > > > Saat sudah berada di atas kursi terdakwa hakim mulai memproses hukumnya > > dan > > menanyakan kepada ulama itu perihal dakwaan ketiga pemuda itu. > > > > "Ya syeikh," kata hakim. "Benarkah Anda telah menyakiti ketiga pemuda ini? > > Bisa Anda jelaskan?" > > > > "Ketiga pemuda itu menanyakan tiga hal dan saya telah menjawabnya." > > > > "Jawaban macam syeikh? Lalu kenapa mereka terluka seperti itu?" > > > > "Ya, itu jawabannya." > > > > "Saya tidak mengerti, bisa Anda jelaskan?" > > > > "Mereka bertanya bahwa Allah itu ada, jika ada, mana buktinya? Kenapa kita > > tidak bisa melihatnya? Sekarang saya bertanya, bagaimana rasanya saya > > lempar > > dengan tanah keras itu? Sakit?" > > > > "Jawab wahai pemuda?" minta hakim kepada salah satunya. > > > > "Ya sakit." > > > > "Kalau memang sakit, berarti sakit itu ada, kalau memang ada, mana > > buktinya? > > Kenapa saya tidak melihat `sakit' itu?" > > > > "Ini, darah ini syeikh. Darah ini tanda bahwa sakit itu ada." > > > > "Begitulah pak Hakim, dia tidak bisa membuktikan adanya sakit dan tidak > > bisa > > melihat sakit itu, hanya menunjukkan tandanya, darah. Bahwa sesuatu yang > > ada > > tidak mesti bisa dilihat. Tapi ada tanda-tandanya. Sakit itu ada dan tidak > > bisa kita lihat, hanya ada buktinya, darah. Demikian halnya dengan > > Pencipta > > kita, Allah Azza wa Jalla. Ia ada, namun keterbatasan akal kita tidak bisa > > menangkap keberadaan-Nya. Dan seluruh makhluk di jagad raya ini adalah > > bukti > > bahwa Allah itu ada." > > > > "Bisa diterima," sela hakim. > > > > "Pertanyaan yang kedua pak hakim, mereka bertanya bahwa Allah telah > > menentukan segalanya termasuk amal perbuatan manusia dan mentakdirkannya, > > jika demikian, apa gunanya hisab dan kenapa mesti ada hukuman bagi orang > > yang berbuat salah?" > > > > "Apa jawaban Anda syeikh?" > > > > "Sekarang saya bertanya kepada kalian. Kalau Anda berkeyakinan seperti > > itu, > > kenapa melaporkan perbuatan saya ke pengadilan? Perbuatan saya kan sudah > > ditentukan?" > > > > "Bisa diterima syeikh, ada lagi? > > > > "Yang ketiga bertanya, syetan adalah makhluk yang diciptakan dari api, > > lalu > > di akhirat nanti akan masuk neraka dan disiksa dengan api. Dan saya telah > > melempar mereka dengan tanah, kita tahu bahwa mereka, kita diciptakan dari > > tanah, kalau memang sama-sama dari tanah kenapa mesti meringis kesakitan?" > > > > Hakim pun menerima argumentasinya dan memutuskan bebas untuk sang ulama > > > > Gitu dach Fiq. Semoga bermanfaat. Wassalam. > > > > Shalom, > > Tawangalun. > > > > > > > ------------------------------------ > > Post message: prole...@egroups.com > Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com > Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com > List owner : proletar-ow...@egroups.com > Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links > ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/