Iya kang sur

Ironis memang, di indonesia biaya pendidikan mahal dan kurikulumnya  seperti yg 
diuraikan oleh bro ayub yahya, cukup berantakan

Selama ini yg bisa saya lakukan ya advokasi untuk mencoba study lebih tinggi, 
dan juga menaikan skill, dan ini yg para buruh biasanya miss, mereka punya anak 
banyak, saya biasa advokasi agar punya anak 1 saja tapi usahakan kecukupan gizi 
untuk masa depan anak mereka agar lebih baik


--- In proletar@yahoogroups.com, "suryana" <gsuryana@...> wrote:
>
> Aku pernah membawahi kelompok buruh sd 1000 orang, dan semua lulusan SLTA.
> 
> Sebelum resign ( aku resign karena sangat sakit pikiranku melihat mereka 
> bekerja sedang aku hanya jalan jalan di lingkungan pekerja dan masuk ruangan 
> utk merokok sambil orat oret data ).
> Aku menyarankan ke management ( BOD, dengan Taiwan ), agar pekerjanya 
> ditukar saja dengan lulusan SLTP.
> 
> Pada dasarnya buat mereka bukan gelar yg di incar melainkan pekerjaan, dan 
> mereka terjebak di bawah bak lagunya Iwan Fals/Franky dengan judul " orang 
> pinggiran ".
> 
> Sama halnya dengan yg sudah sarjana, pada saat bekerja pekerjaan mereka 
> lebih banyak berfikir agar bisa naik pangkat sesuai gelar, sedang ketika 
> dikasih tantangan pada menolak.
> 
> Sekali waktu aku ditantang membuat meja ban berjalan dengan jumlah 2 pail 
> ukuran raksasa, ketika aku tanya ke level sarjana semua angkat tangan tidak 
> mampu, aku tantang aku mampu dengan memakai bantuan lulusan STM thok, bila 
> si taiwan yg datang per hari kena charge 25 juta perak ( sebelum 98 ), dan 
> aku pastikan bisa selesai maksimum 2 minggu.
> Ketika rapat anak anak STM kaget karena tidak ada sama sekali data apapun, 
> aku atur pola kerja mulai dari membongkar peti sampai menjadi meja kerja 
> dalam bentuk ban berjalan dengan panjang 30 meteran.......dan 2 minggu 
> selesai. Taiwan datang hanya 2 hari itu juga jalan jalan doangan.
> 
> Juga aku pernah menantang pembuat pemasangan komponen di board utk 
> amplifier, aku tantang para insinyur semua bisa dengan syarat butuh waktu 
> lama, aku tantang atasanku dan bagian pemasangan komponen bila ada salah 1 
> maka aku ganti 10000 perak ( komponen semuanya sekitaran 200 an ), aku set 
> dengan pekerja 25 orang dan tidak ada salah sama sekali. ( kesalahan 3 buah 
> pada pemberian warna oleh anak buah aku ),
> 
> Juga pernah melakukan akuisisi pabrik TV ketika aku tantang memasang ulang 
> mesin celup PCB para insinyur tidak berani, lagi lagi aku tantang atasanku 
> dengan bantuan anak STM, dan sekali lagi selesai sebelum target waktu 
> terlampaui.
> 
> Mereka yg bekerja di pabrik pabrik pada hakekatnya adalah manusia yg ingin 
> dihargai bukan di maki, uang memang penting dan harga diri jauh lebih 
> penting.
> 
> Mereka sadar bahwa mereka menjadi terpinggirkan oleh sesuatu yg mereka 
> sendiri tidak tahu lagi apa sebabnya, yg pasti utk mencari gelar sudah bukan 
> lagi target utama, karena mereka sadar bahwa kuliah bukan semata gratis, 
> melainkan butuh stamina khusus bila keuangan minim.
> 
> Ada seorang teman, putranya kuliah, dan teman termasuk esentrik, bila dapat 
> rejeki bukan dikasih ke anak nya, melainkan ke anak asuh, sedang anaknya 
> kuliah di UI dengan uang sangat cekak, alias tidak cukup pulang pergi naik 
> kereta api, dan makan sekenanya saja, dan sampai sekarang masih tetap kuliah 
> ( aku lupa sudah semester berapa ).
> 
> Ada anak tukang parkir sejak SLTA sampai sekarang kuliah masih dibantu oleh 
> kelompok apa BSA, kita memutuskan ybs harus mendapat gelar karena dengan 
> gelarnya tsb minimal ybs bisa mengetahui bahwa dunia maya internet sudah 
> memberikan banyak.
> ( sekarang sudah semester 5 CMIIW ). Dan ybs tidak pernah kenal siapa yg 
> membantunya, dan kelompok apa BSA pun tidak pernah kenal ybs, kita kita 
> hanya monitor nilainya tidak jeblok.
> 
> Aku sudah memastikan minimal ada 5 anak asuh dengan pendidikan maksimum 
> SLTA, dan bila nilainya bagus akan berlanjut ke perguruan tinggi.
> 
> Banyak sebab orang tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi, dan lebih 
> banyak lagi yg tidak bisa melanjutkan ke SLTA.
> 
> Dan mereka tidak akan pernah sadar bahwa semua itu terjadi karena 
> pemerintahan yg kadung korup.
> 
> Buruh tidak akan demo bila mendapat penjelasan realistis.
> Jangankan naik 100 ribu/bulan naik 1000 perak pun akan terasa menjadi berat 
> bila perusahaan memiliki karyawan ribuan sedang kapasitas pabrik tidak 
> maksimal.
> 
> Tidak akan pernah ada manusia yg bercita cita masuk di level bawah ( selain 
> si binatang juspig yg menjadi musafir dinegara kafir ), mereka adalah 
> manusia yg ingin dihargai sebagai manusia, bukan uang semata, selama uang 
> siluman dan pat pat gulipat pajak antara pengusaha dan birokrat tidak 
> dibasmi maka merekalah yg menjadi korban.
> 
> Buruh sudah biasa berkelompok, maka bila ingin ngobrol dengan mereka jangan 
> bicara satu satu, langsung 1 group ( biasa aku bertemu langsung dengan 
> minimal 50 orang ), bicara dengan 1 groups maka uneg uneg yg mereka miliki 
> akan keluar semua, dan mereka akan berani membuka apa yg sebenarnya mereka 
> kehendaki.
> 
> Aku pernah menantang asing dan siapapun bila ada yg melihat aku marah maka 
> akan aku beri masing masing 10 ribu perak, tantanganku sampai ke BOD, aku 
> ditegur dan aku jawab bahwa bekerja itu bukan utk dimaki, UMR tidak memiliki 
> fasilitas dimaki, bila mau maki maka minimal sudah level supervisor, karena 
> di level tsb minimal bisa disisihkan uang maki maki, semisal mendapat upah 
> 100 perak, maka sisakan 20 perak utk dipakai menutup kuping bila kena maki, 
> dan uang tsb bisa dipakai utk hal yg menggembirakan, dan hal ini yg tidak 
> dimiliki oleh buruh.
> 
> Satu kali aku dipanggil taiwan dan dimaki maki sambil gebrak gebrak meja, 
> dan yg melihat aku kurang lebih ada 20 orang an, akhirnya pikiranku pecah 
> antar balik maki dan membuang 200 rb, pada saat mikir begitu si taiwan sudah 
> keburu pusing karena aku tidak memberikan reaksi.
> Banyak tantangan bisa didapat bila sedang bekerja, apapun jenis 
> pekerjaannya, kunci utama hanya 1 percaya ke teman senasib, bila mampu 
> melakukan hal tsb maka kenaikan posisi sudah didepan mata.
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: "selarasmilis" <selarasmilis@...>
> 
> >
> > sebenarnya, mereka ingin mengenyam ke perguruan tinggi, saya pernah ke 
> > tangerang dan beberapa daerah lain untuk advokasi, tapi ya memang kendala 
> > di indonesia sungguh memprihatinkan
> >
> > 1. biaya kuliah mahal
> > 2. kuliah-nya tidak digiring sbg entreprenuer
> > 3. kepercayaan buruh begitu rendah, saya terus terang boleh disebut kaum 
> > borjouis, ketika saya tatap muka dengan mereka, saya tanya ke mereka 
> > langsung, mereka gagap, mereka sangat minder, padahal saya pengin tahu apa 
> > problem mereka, tampaknya mereka kelas yg benar-benar sudah tidak berdaya 
> > lagi
> >
> > 4. mereka banyak tidak tahu aturan dan hak-hak buruh
> >
> > saya tidak direct punya hub dng para buruh, tapi biasanya saya meeting dng 
> > para pemimpin serikatnya
> >
> > --- In proletar@yahoogroups.com, "suryana" <gsuryana@> wrote:
> >>
> >> Bro Wawan mohon tanya sebenarnya siapa yg tidak mau berpendidikan tinggi 
> >> ?,
> >> dan berapa banyak perguruan tinggi sudah memfasilitasi murid SLTA yg 
> >> layak
> >> masuk gratis.
> >>
> >> Dan mengenai kondisi buruh di Indonesia, pernahkan bro Wawan memimpin 
> >> 1000
> >> buruh ?, bila sudah pernah silahkan paparkan disini apa saja yg Bro Wawan
> >> ketahui.
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke