Hak asasi manusia "ciptaan" tante eleanor itu baru dideklarasikan tahun 1948. Konsepnya tentu saja untuk melindungi bangsa-bangsa eks penjajah yang paranoid bakal mendapat tindak-balasan dari bangsa-bangsa merdeka yang usai Perang Dunia II itu marak di seluruh dunia. Sambil pasang senyum manis di muka palsunya, Barat yang terus dihantui bayangan kebrutalan mereka terhadap bangsa jajahan berusaha memayungi diri dengan "Deklarasi HAM PBB".
Sadarilah bahwa deklarasi tante roosevelt itu cuma bersifat "perjanjian", dan bukan aturan yang berkekuatan hukum tetap. Itu sebabnya HAM menjadi amat lentur. Bisa digunakan oleh yang merasa dirinya teraniaya maupun oleh mereka yang ingin menganiaya. Amerika Serikat misalnya, menyatakan war on terror dengan strategi preemptive. Artinya kan jelas bahwa mereka menginginkan "membunuh lawan lebih dulu di tempat tidurnya sebelum si lawan membuka mata". Sukur-sukur si lawan terbunuh di tempat tidurnya tanpa tangan AS berlumuran darah. Antara lain dengan memakai tangan serdadu Pakistan, Afghanistan, rakyat Irak, Libya, Suriah, maupun Densus 88. Dengan alasan, pembunuhan-pembunuhan itu penting dilakukan demi menegakkan HAM rakyat Gedung Putih. Lalu, mana HAM rakyat Afghanistan, Irak, Libya, Suriah, Indonesia, Texas, Alaska, Hawaii, maupun Florida? Jadi, omong-kosonglah HAM di tangan paranoid plintat-plintut yang kerjanya mau menang sendiri. Sekarang, bandingkan HAM yang cuma untuk melindungi penjajah tua itu dengan posisi pemikiran founding fathers & mothers Indonesia ketika mendirikan republik ini: "perikemanusiaan". Sebuah ungkapan yang amat sangat jelas tentang cara berbuat / bertindak. Yaitu, perbuatan berdasar pemikiran yang terkait dengan 'kemanusiaan'. Jadi, dalam konsep perikemanusiaan ini disadari bahwa kerja manusia di bumi bukan untuk heboh menuntut hak melulu, tapi juga ada kewajiban di sana untuk bersikap dan bertindak selayaknya manusia, si satu-satunya makhluk berakal. Bertindaklah sebagai manusia, pun terhadap hewan, tumbuhan, dan seisi alam. Declaration of Human Rights, itu mah cuma adonan subtlety and ferocity yang serba gamang, kikuk. --- "muskitawati" <muskitawati@...> wrote: > > > "ajeg" <ajegilelu@...> wrote: > > Jadi manusia itu kan penting untuk > > punya patokan, sebagai titik berangkat > > atau pulang. Sekurangnya alamat untuk > > mengukur tersesat atau enggaknya > > perjalanan yang ditempuh. > > Betul, manusia dan juga negaranya harus punya patokan dan patokan > itu sudah resmi dideklarasikan berlaku diseluruh dunia secara > universal dan global. Untuk manusia sudah dipatok oleh UN yaitu > HAM yang dideklarasikan bersama seluruh umat agama, seluruh bangsa, > dan seluruh negara2 didunia dengan menanda tangani deklarasi HAM > ini. > > Untuk negara, patokannya adalah Demokrasi, dan semua yang bisa > diakui sebagai negara diwajibkan UN untuk mencantumkan azas > Demokrasi. > > Demikianlah, UN telah menetapkan secara bersama patokan HAM dan > Demokrasi ini sehingga tanpa harus kita perinci dipastikan Syariah > Islam yang anti HAM dan anti Demokarsi dengan sendirinya ditolak > diseluruh dunia. > > UN melalui HAM dand Demokrasi, melindungi dan memberi kebebasan > beragama kepada setiap umat untuk memilih agama, untuk pindah > agama, untuk mencerca agama, dan untuk memeluk berbagai macam agama > lebih dari satu. Tentu saja dengan sendirinya Syariah Islam > menentang HAM dan Demokrasi ini. > > Menganggap bahwa hanya Islam satu2nya agama yang dari Tuhan > bukanlah HAM, melarang umat Islam pindah agama atau beriman kepada > dua nabi tiga Tuhan juga dilarang dalam Islam tapi dilindungi dan > dibolehkan oleh HAM dan Demokrasi. Mencemoh nabi Muhammad dan > mencaci maki Allah dilindungi dalam HAM dan Demokrasi sebagai > kebebasan berekspressi tetapi malah dibunuh dalam Islam. > > Ny. Muslim binti Muskitawati. > ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/