From: "Gabriella Rantau" <gkran...@yahoo.com>

Tindak pemerkosaan biasanya dilakukan oleh (i) orang yg 'takut' kpd lawan 
seks,
+++++
Apakah sudah didata bahwa perkosaan dikarenakan takut ke lawan jenis ?, bila 
takut ke lawan jenis bagaimana bisa memperkosa ?.


(ii) untuk menunjukkan kuasa, kekerasan pada pihak yg dipandangnya lemah,
+++++
Bila disebabkan dengan kuasa, menurutku bukan perkosaan melainkan KDRT, 
karena utk memperkosa dibutuhkan faktor kejiwaan yg sudah rusak akut.




dan (iii) di berbagai komunitas pemerkosaan tidak dianggap kesalahan besar 
karena komunitas itu secara serempak menganggap korban (biasanya perempuan) 
'asking for it'.
+++++
Bila dijaman dulu bisa saja menjadi benar, sedang dijaman sekarang 
sepertinya bukan karena tidak dianggap kesalahan besar, melainkan ditentukan 
oleh faktor kejiwaan dan pengecut sehingga melakukannya pun bisa ramai 
ramai.

Juga bisa disebabkan faktor iseng dengan melupakan akibatnya, dimana dalam 
hal ini disebabkan darah muda yg masih kuat dan tidak tersalurkan ke tempat 
lain.

Menurutku perkosaan lebih banyak disebabkan faktor kejiwaan, lingkungan dan 
pola hidup.

Di agama manapun perkosaan bukanlah tindakan yg dibolehkan, dan hanya orang 
sakit jiwa bila melakukan perkosaan disebabkan oleh agama.
Dalam hal ini Gereja Katholik merupakan salah satu sumber nya, dimana hal 
ini disebabkan oleh hidup selibat dilain sisi pola hidup dan makan sama 
dengan masyarakat biasa sehingga hawa nafsu duniawi menjadi dominan, berbeda 
dengan Budha dimana hidup selibat juga pola hidup sangat ketat, tidak 
memakan makanan berjiwa, juga tidak minum beralkohol plus kehidupan sehari 
hari tidak menonton film tv jenis bay wacth.



Pemerkosaan secara sistemik terjadi di masyarakat yg martabat kaum perempuan 
itu rendah sekali. Perempuan dianggap hina dan biasanya dianggap sebagai 
'for the use of man'. Pihak lelaki akan menemukan dalih yg justifies tindak 
kriminil dan bejad ini.

Gabriella
+++++
Keliru dinegara manapun perkosaan dan pelecehan seksual acap kali terjadi, 
dan hal ini tidak bisa digeneralisir di satu agama, melainkan kembali ke 
pola hidup bermasyarakat, Perempuan zaman sekarang umumnya sudah sadar akan 
hak hak nya, jadi tidak perlu lagi menyatakan agama, karena faktor perkosaan 
dan pelecehan bisa terjadi dimana pun, dan bila masuk ke wilayah negara, 
maka kebudayaan memegang peranan penting.

Perkosaan/pelecehana akan menurun angkanya selain oleh agama, juga faktor 
lingkungan, bila selalu menyalahkan ke agama, mengapa perkosaan masih 
terjadi di negara yg agamanya berbeda ?.
Utk mengatasi perkosaan dan pelecehan maka yg dibutuhkan adalah pendidikan, 
dan pola pikir yg sama dengan pria, bisa mengambil contoh dua negara kecil 
Singapore dan Taiwan, dimana para pria nya malah kebingungan mencari jodoh 
menjadi sulit, sedang angka perkosaan maupun pelecehan sangat minim, 
silahkan bayangkan para pria kebingungan mencari pasangan, sedang naluri 
sebagai lelaki normal masih menggebu gebu, bila dilihat dari kacamata awal, 
maka seharusnya akan banyak terjadi perkosaan dan pelecehan, didalam 
kenyataannya sangat minim.

Seperti yg di forwads mengenai negara dengan faktor kebahagian, maka 
tentunya aneh bila melihat Bangla Desh termasuk.

Aku heran benci ke Islam sampai sedemikian bodohnya, bila memang Islam 
mengajarkan perkosaan, apa mungkin para Cina Indonesia bisa eksis lama di 
Indonesia ?, jauh sebelum Kristen masuk ke Indonesia, Islam sudah lebih dulu 
eksis, dan yg melakukan Syiar Pertama adalah Sam Po Kong dengan ratusan 
armadanya, dimana ditempat singgahnya Sam Po Kong sebagai Muslim akan selalu 
membangun Klenteng utk menghormati anak buahnya yg non Muslim, dan juga 
membangung Mesjid di dekat Klenteng utk menyatakan Sam Po Kong beragama 
Islam.

Siapakah yg lebih sadis antara Islam Indonesia dengan Belanda yg sudah 
melakukan pembunuhan besar besaran di daerah Kota ?, itu hanya 1 contoh 
kecil, belum lagi kerja paksa yg nota bene banyak membunuh pekerjanya, 
ditambah lagi politik adu domba nya, plus pembuatan kelas kasta antar 
penduduk di Indonesia.

Gabriel menistakan sejarah Indonesia, dan sampai saat ini belum ada yg bisa 
menjawab SEJAK KAPAN ISLAM DISEBUT TERORIS ?

Mengenai binatang purba bersel satu amuba juspig jelas belanda adalah negara 
sopan dan baik hati karena sudah memberi 3 butir kentang, demikian juga abu 
ireng yg diperkosa diarab sehingga ketika nongkrong di kedubes Indonesia 
tidak bisa bercerita banyak karena malu.

Yeah hanya mahluk hina dan nistalah yg bisanya morang maring, dan tidak 
pernah peduli bahwa masyarakat Indonesia masih ramah, tentu saja di kota 
kecil, di kota besar mah sami mawon dengan kota besar di negara lain.

Semisal copet terkenal di Spanyol, Afsel, tukang tipu Hongkong dlsbnya.

Australia sebagai negara yg terbentuk diawali oleh para penjahat, pada 
akhirnya hidup aman dan damai, siapa yg pendatang yg merusak harmonisasi ? 
silahkan tanya Kang Teddy.
.




________________________________
 From: Bukan Pedanda <bukan.peda...@yahoo.com>



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to