mengenai jesus, gue mengagguminya sebagai manusia, bukan sebagai tuhan ( allah ) gue ngga pernah kagum sama Allah ( tuhan ) kalau tuhan itu maha sempurna gue ngga perlu menggagumi sumber kesempurnaan yang gue kagumi justru orang atau mahluk yang tidak sempurna yang terus menerus berjuang mendekati kesempurnaan
menurut gue jesus itu bukan Allah perjuangan dia adalah perjuangan manusia biasa rasa sakit dia adalah rasa sakit manusia kebanyakan cuma, membalas kejahatan dengan anjuran kebaikan, itu yang luar biasa apakah gue percaya jesus berjalan di atas air? lah dia manusia mana bisa dia ngambang bagai capung empang? seperti juga gue ngga percaya dengan mukjizat idiot muhammad yang kata orang muslim culun, pernah membelah bulan, hatinya pernah dibersihkan malaikat, kemanapun muhammad berjalan ada awan yang menaungi dirinya, isra miraj,tawar menawar doi soal berapa kali sholat dalam sehari dengan Allah, sampai yang paling kocak Neil Amstrong mendengar suara adzan di bulan... ________________________________ From: Nub <nubtheolog...@yahoo.com> To: proletar@yahoogroups.com Sent: Thursday, January 17, 2013 8:04 AM Subject: [proletar] Dimanakah Allah ketika kita menderita? -jawaban kristen- Karena sempat menyinggung pemerkosaan di thread lain, berikut ini jawaban kekristenan terhadap penderitaan manusia. Silahkan anda berikan jawaban dari islam terhadap penderitaan yang diderita umat manusia, dimana Allah dalam ajaran islam sudah mengatur dan menentukan semua yang terjadi dimasa lalu, masa kini, dan masa datang. Artinya, kalau istri anda, anak anda, ibu anda diperkosa dan dibunuh, itu memang karena Allah yang menyebabkan hal itu terjadi. kasian deh lo. Mengapa kita menderita? Dimanakah Allah? Di film Sliding Doors, yg dibintangi oleh Gwyneth Paltrow, menceritakan seorang gadis muda yg terburu2 turun tangga untuk mengejar kereta bawah tanah. Ketika si gadis mendekati kereta tersebut, film nya terbagi menjadi 2 kehidupan yg si gadis mungkin akan alami. Disatu kehidupan, pintu kereta api tertutup sebelum si gadis sempat naik kereta. Dikehidupan lain, sigadis sempat naik kereta sebelum pintu kereta tertutup. Berdasarkan kejadian yang kecil ini, dua jalur yang sigadis akan alami semakin membesar perbedaannya. Disatu kehidupan, sigadis menjadi seorang wanita yang sangat sukses dan bahagia. Dikehidupan yang lain, sigadis mengalami kegagalan demi kegagalan dan tidak bahagia. Semua terjadi hanya karena perbedaan 1 detik ketika mau masuk pintu kereta api. Terlebih lagi, perbedaan tersebut disebabkan oleh karna apakah ada anak kecil yg sedang bermain boneka ditangga dan sempat diambil oleh ayahnya; atau anak kecil itu akan menghalangi sigadis yg terburu2 turun tangga ingin naik kereta. Kita hanya bisa heran seberapa banyak kejadian yang sepertinya tidak penting tapi akan mengubah hidup kita dimasa depan. Apakah anak kecil dan ayahnya terlambat ketika meninggalkan rumah mereka karna sianak kecil tersebut tidak suka dengan cereal yg disiapkan ibunya; apakah si ayah sedang tidak memperhatikan anaknya karna sedang sibuk sendiri, dan lain sebagainya. Tetapi yang paling menarik dari film ini adalah endingnya: Dalam kehidupan yang bahagia dan sukses, sigadis muda itu terbunuh dalam satu kecelakaan; dimana dalam kehidupan yang gagal dan tidak bahagia, sigadis hidupnya perlahan2 berubah menjadi baik! Pointnya disini bukanlah bahwa semua yg buruk akan menjadi baik dikehidupan sekarang ini. Yang mau saya katakan adalah, kita tidak dalam posisi untuk menghakimi Allah sama sekali bahwa Allah tidak punya alasan untuk mengijinkan penderitaan muncul dihidup ini. Di teori yang dikenal dengan sebutan " Chaos theory", para ilmuwan menemukan bahwa dalam skala yang besar, contohnya, cuaca atau populasi serangga sangatlah sensitif terhadap gangguan sekecil apapun. Kupukupu yang sedang mengibarkan sayapnya disebuah ranting pohon diafrika bisa mengakibatkan sebuah kekuatan yang suatu saat menghasilkan badai di samudera Atlanta. Tetapi tidak mungkin bagi kita manusia biasa memprediksi kejadian tersebut. Kita tidak punya cara untuk mengetahui bagaimana mungkin kejadian sekecil itu bisa mengakibatkan effek yang besar pada dunia ini. Kenapa ada banyak sekali penderitaan didunia ini dimanakah Tuhan ketika penderitaan ini terjadi? bagi mereka yang mengalami penderitaan, kemarahan adalah satu2nya respon yg paling logical pada saat itu. Alkitabpun mencatat pertanyaan2 yang jujur dan bahkan doa yg marah kepada Tuhan yang keluar dari mulut pahlawan2 iman seperti Ayub, Daud, dan Yeremia. Tuhan tidaklah marah atau merasa terancam oleh kemarahan atau keraguan kita. Tetapi ketika selang waktu telah berlalu, ada baiknya kita mencoba merenungkan kembali siapakah yang bertanggung jawab atas tragedy tersebut. Ketika Tuhan memberikan kehendak bebas kepada manusia, Tuhan juga memberikan kebebasan kepada manusia untuk menggunakan kebebasan itu dengan baik atau justru menyalah-gunakannya (menyakiti sesama). Tuhan membuat hal ini sedemikian rupa karena alternativnya adalah Tuhan menciptakan robot yg hanya bisa tunduk kepada Tuhan dan tidak bisa memberontak – tapi robot bukanlah ciptaan yg layak untuk diciptakan bukan? Karena alasan itulah Allah tidak mengintervensi setiap kali manusia akan menyalah-gunakan kebebasan yang Allah berikan tersebut. Kebebasan yang selalu diintervensi setiap kali akan disalah gunakan bukanlah sebuah kebebasan. Kenyataan bahwa manusia bisa melakukan tindakan yang sangat keji merupakan bukti bahwa manusia juga bisa melakukan tindakan yang sangat mulia dan penuh kasih. Benar ada Hitler dan Stalin didunia ini. Tapi benar juga ada Bunda Teresa, Martin Luther King jr, dkk. Jika kita bisa menyiksa dan membinasakan jutaan orang, itu karena kita juga bisa mengasihi dan membebaskan jutaan orang. Ada yang bilang begini: untuk satu cerita dimana kejadian jahat menjadi kejadian baik dalam hidup saya, saya bisa sebutkan ratusan kejadian buruk yang tidak berubah menjadi baik. Mereka tetap marah pada Tuhan yang seakan-akan tidak mempedulikan mereka. Tetapi, kekristenan mengajarkan, Allah sendiri sudah turun kedunia ini untuk menerima semua penderitaan manusia tersebut. Didalam Yesus Kristus, Allah mengalami sendiri penderitaan manusia. Allah dalam Kristen bukanlah Allah yang jauh diatas sana duduk ditahtanya dan tidak mempedulikan penderitaan manusia. Oleh karena itu, walaupun mungkin kekristenan tidak bisa menjelaskan satu persatu semua penderitaan didunia ini, tetapi kekristenan memberikan alasan untuk menghadapi penderitaan dengan keberanian dan pengharapan, bukan dengan kepahitan dan keputus-asaan. Injil menceritakan Yesus tidaklah seperti superhero yang kita sering liat ditelevisi atau baca didongeng yang menghadapi kematiannya dengan gagah berani dan tidak gentar. Yesus mengalami ketakutan yang luar biasa, hati-Nya sangat sedih dan mau mati rasanya (Markus 14:33-34). Yesus benar benar ketakutan dan digambarkan seperti orang yang sedang shock (Luk 22:44). Bahkan diceritakan bahwa Yesus meminta adakah jalan lain selain penderitaan yang akan Dia alami ini (Mark 14:36 ; Luk 22:42). Disalib, Yesus menderita kematian yang perlahan-lahan karena sesak napas dan kehilangan darah. Ketika misalnya seorang teman kerja kita berkata kepada kita: "saya ga suka lagi dengan kamu. Saya ga mau lagi ketemu kamu" kita mungkin akan merasa sedih. Tetapi ketika pacar kita yang mengatakan itu kepada kita, kita akan merasa jauh lebih sedih. Dan ketika Istri kita yang sudah bersama-sama dengan kita puluhan tahun mengatakan hal itu kepada kita atau mungkin orang tua kita atau anak kita, kita akan merasa hancur. Itulah yang dirasakan Yesus diatas kayu salib. Yesus yang sudah bersama-sama dengan Allah dari sejak kekekalan, dalam hubungan yang intim bersama Allah harus dipisahkan dari Allah diatas kayu salib untuk menanggung semua dosa manusia supaya manusia didamaikan kembali oleh Allah. Oleh karena itu, Kekristenan berbeda dengan agama lainnya, dimana Allah sendiri mengalami semua penderitaan, keputus-asaan, kemiskinan, penyiksaan, dipenjara, kesendirian dan lain sebagainya. Allah sangat serius menghadapi penderitaan yang dialami manusia, saking seriusnya Allah sendiri menanggung penderitaan tersebut. Oleh karena itu kita manusia, ketika menghadapi penderitaan ini, diberi pengharapan dan penghiburan untuk menghadapinya. Allah benarlah Immanuel – Allah beserta kita-. Kepada kita semua yang menderita, kita butuh pengharapan bahwa penderitaan kita ini tidaklah sia-sia. Kekristenan bukan hanya sekedar mengajarkan doktrin, tetapi fakta bahwa bahwa Yesus bangkit dari kubur. Atheisme tidak memberikan pengharapan apa-apa terhadap semua penderitaan yang dialami manusia. Jika tidak ada surga, maka semua penderitaan, tangisan dan air mata kita akan tidak terjawab. Tapi jika benar ada surge maka semua penderitaan yang kita alami didunia ini bukan hanya akan dihilangkan, tetapi akan diubah menjadi sesuatu yang mulia dan sukacita yang melebihi penderitaan tersebut. Pernahkah kita bermimpi ada seorang yang sangat kita cintai meninggal dunia sebelum waktunya (bukan karna usia)? Mungkin anak kita, istri kita, atau bahkan seluruh keluarga kita? Dan ketika kita terbangun dari mimpi tersebut, tidakkah kita akan merasa lega yang amat sangat yang tidak bisa diukur kata-kata dan bersuka cita? Kelegaan dan kesuka-citaan kita itu diperbesar oleh mimpi buruk yang kita alami. Dalam Mat 19:28 bahwa Yesus akan menciptakan ulang segala sesuatu ketika Dia kembali kedunia ini untuk kedua kalinya. Ini adalah pengharapan yang penting bahwa Yesus akan kembali untuk menghilangkan segala penderitaan dan hal buruk yang kita alami. Diakhir trilogy film Lord of the rings, Sam menemukan bahwa temannya tidaklah mati, seperti yang dia kira. Dia berkata "is everything sad going to come un-true"? Kekristenan menjawab "IYA". Bahwa Tuhan turun kedunia ini untuk menanggung semua penderitaan kita dan dosa kita, dan bahwa Dia dibangkitkan dari kubur memberikan kita pengharapan yang kuat. Itu memberikan janji kepada kita bahwa kita akan mendapati hidup yang kita sangat inginkan. C. S. Lewis berkata "They say of some temporal suffering, `No future bliss can make up for it,' not knowing that Heaven, once attained, will work backwards and turn even that agony into a glory." [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/