Orangtuanya pasti bangga anaknya dapat beasiswa dari 
seluruh rakyat Indonesia melalui Soekarno untuk sekolah 
di Eropa. 

Tapi karena dasarnya pecundang tolol, uplik nggak kuat 
menghadapi kondisi & budaya yang berbeda dengan kehidupan 
di kampungnya yang hangat dengan kekerabatan, maka dia pun 
jadi gila sampai sekarang. 

Karena pecundang, dia terlalu takut untuk menyebarkan 
kehangatan yang dibawa dari kampung halaman. 
Karena tolol, dia malah membiarkan dirinya hanyut 
diseret-seret budaya penjajah. Hanya saja posisinya 
tetap sebagai anak jajahan. 

Walhasil, frustasilah dia. Mengantongi paspor penjajah 
tapi diperlakukan sebagai bocah jajahan. 

Karena pecundang, dia takut melawan tuan penjajah. Beraninya 
cuma menyalahkan pihak-pihak yang menyebabkan dia berada 
di luarnegeri. 
Karena tolol, dia pun tak henti-hentinya mencaci-maki bangsa 
yang memberinya kesempatan memperluas cakrawala pikirannya. 

Tapi apa lacur, berkat kepecundangannya yang serba tolol, 
boro-boro pemikirannya menjadi berkembang, otaknya pun terus 
menciut sampai segede biji tomat dan akhirnya kini lenyap! 

Kalau dia bukan pecundang, mestinya dia berani mempertanggung-
jawabkan beasiswa yang sudah dilahapnya.
Kalau dia bukan si tolol, mestinya dia hidup tenang-tenang, ayem-tentrem, penuh 
kegembiraan, di negeri yang katanya 
aduhai makmur. 

Tapi seperti kita saksikan selama belasan tahun, nggak ada tanda-tanda itu pada 
dirinya. Terlalu bawel untuk ukuran orang 
yang tau diuntung. 

Kenapa??

Ya karena dia adalah pecundang tolol.

Itu doang. 

Apa lagi emangnya..?

:) 


--- "rezameutia" <rezameutia@...> wrote:

> Kehidupan manusia itu gampang dipengaruhi oleh lingkungan karena 
> manusia sering harus beradaptasi dengan lingkungannya yang baru.
> 
> Tetapi, terpengaruh oleh lingkungan yang tidak benar seperti minum 
> alkohol, menghisap ganja hanya karena ingin dikatakan 'modern' 
> sehingga sekarang ini menjadi pemalas dan mengakibatkan hidupnya 
> sengsara sampai rela menggadaikan dirinya untuk dipiara perempuan 
> seperti perilaku Jusfiq.
> 
> Jusfiq adalah anak yang tidak tahu diuntung, sebagai laki2 
> pecundang dogol yang tidak bertanggung jawab.
> 
> Dengan susah payah orang tua Jusfiq membesarkan dan mendidik 
> anaknya, membiayai sekolahnya sampe ke Eropa, tetapi hasilnya yang 
> didapat bukannya Jusfiq yang berguna seperti harapan orang tuanya, 
> malahan Jusfiq yang pecundang dogol peminum alkohol dan junkie 
> pemalas tukang ngibul.
> 
> Bagaimana tidak hancur hatinya orang tua punya anak seperti anda, 
> Fiq?!
> 
> 
> ---
> 
> Hirup kudu jiga Bangkuang,
> Sanajan aya di jero taneuh kotor,
> Tapi eusina tetep bodas bersih.
> Maksudnya kudu pinter ngajaga diri,
> Ulah kapangaruhan ku lingkungan nu kotor jeung goreng,
> 
> ---
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to