Barangkali ini puncak dari megap-megapnya Ford 
di awal '80an sampai-sampai raksasa otomotif itu 
tekuk lutut pada musuh besarnya, Jepang (Mazda; 
lalu melahirkan Laser, Telstar, 626 dll mobil keluarga). 

Semoga Greenville tetap aman sejahtera... 


--- "johny_indon" <johny_indon@...> wrote:

> rayong adalah sebuah kota/kawasan industri di thailand yg terkenal 
> dengan industri otomotifnya.
> hampir semua sedan toyota yg mengaspal di indonesia berasal dari 
> rayong.
> tapi untuk jenis mpv sebaliknya, indonesia lah yg menyuplai 
> thailand.
> rayong yg dikenal sebgaia detroit nya asean (atau asia) mesti 
> mikir2 lagi dgn julukan itu.
> karena sekarang detroit sedang menuju bangkrut.
> yap, ternyata bukan cuman perusahaan saja yg bisa bangkrut.
> beberapa kota di amerika saat ini sedang dalam proses kebangkrutan.
> 
> news.detik.com/read/2013/08/05/010004/2323291/727/belajar-dari-kisah-kebangkrutan?9922022
> 
> 
> Senin, 05/08/2013 01:00 WIB
> Belajar Dari Kisah Kebangkrutan
> 
> Jakarta - Siapa menyangka tahun 2013 ini menjadi petaka bagi 
> (sebagian) Amerika Serikat? Ini bukan soal teroris, namun masalah 
> kemakmuran. Ya, dalam beberapa bulan terakhir, berbagai media di 
> dalam dan luar negeri ramai memberitakan kebangkrutan kota-kota di 
> Amerika Serikat. Salah satu yang menarik untuk disimak adalah 
> kebangkrutan yang dialami oleh Detroit.
> 
> Dengan berlindung pada pasal 9 Undang-Undang Perlindungan 
> Kepailitan setempat, Detroit mengajukan kebangkrutan pada 
> pengadilan federal, 18 Juli 2013 lalu. Jika permohonannya 
> dikabulkan, kurator yang ditunjuk akan diberikan kewenangan untuk 
> melakukan penjualan aset kota guna membayar hutang-hutangnya. Pada 
> saat mengajukan kebangkrutan, Detroit memiliki hutang sebesar USD 
> 18 miliar, serta memiliki segudang permasalahan.
> 
> Minimnya pembayar pajak, tingginya biaya pensiun dan jaminan 
> kesehatan, serta defisit pada anggaran operasional sejak 2008, 
> memaksa layanan kota berkurang drastis. Sebagai kota besar dengan 
> hanya 60% lampu penerangan jalan yang masih berfungsi, Detroit 
> menjelma menjadi salah satu kota berbahaya di Amerika Serikat. Hal 
> ini diperparah dengan kondisi panggilan darurat 911 yang 
> membutuhkan respons hingga 40 menit guna mendapatkan layanan.
> 
> Saat ini, lebih dari 20% penduduk Detroit adalah pengangguran, dan 
> ditambah dengan sekitar 78.000 gedung kosong dalam kota, semakin 
> memperkuat citra keruntuhannya. Kondisi ini jauh dari masa jaya 
> Detroit di tahun 1960-an dimana Ford, Daimler Chrysler dan mobil 
> mobil ternama Amerika Serikat diproduksi disana. Dengan jumlah 
> penduduk sekitar 1,8 juta jiwa pada saat itu, kini Detroit hanya 
> dihuni oleh sekitar 500 ribu jiwa.
> 
> Pernyataan mengejutkan disampaikan oleh sang Walikota, Mr. Bing, 
> "Kami bukanlah satu-satunya kota yang harus berjuang keras dengan 
> apa yang kami alami. Ada sekitar 100 kota urban terkemuka saat ini 
> yang kurang lebih memiliki masalah yang sama. Kami mungkin salah 
> satu dari yang pertama (menyatakan kebangkrutan), tetapi kami jelas 
> bukan yang terakhir". Sebuah pernyataan yang menyiratkan 
> keputusasaan atas kondisi yang sedang dihadapi.
> 
> Hal tersebut seakan mengingatkan kejadian pada tahun 2012, tepatnya 
> pada tanggal 28 Juni, dimana sebuah kota di California, bernama 
> Stockton, mendeklarasikan kebangkrutannya. Dengan masalah yang 
> kurang lebih sama dengan Detroit, kota ini menanggung defisit 
> anggaran sebesar USD 90 juta dalam tiga tahun terakhir. Suatu 
> jumlah yang jauh dari ukuran Detroit, namun dengan kapasitas yang 
> lebih kecil, memberikan dampak yang kurang lebih sama bagi 
> penduduknya.
> 
> Dampaknya, seperempat petugas kepolisian kota dan sepertiga petugas 
> pemadam kebakaran harus dirumahkan. Total, 40% dari seluruh pegawai 
> kota harus dirumahkan. Tidak hanya itu, gaji dan tunjangan 
> kesehatan bagi yang masih bekerja juga harus dipangkas. Akibatnya, 
> angka pengangguran dan kriminalitas di Stockton meningkat tajam 
> dalam 3 tahun terkahir. Dengan lebih dari 15% penduduknya merupakan 
> pengangguran, tidak mengejutkan jika satu dari setiap 195 rumah di 
> Stockton disita karena gagal bayar.
> 
> Dari kedua kota tersebut, kita dapat menarik beberapa pelajaran 
> penting. Yang pertama, Detroit dan Stockton merupakan kota yang 
> mengalami kebangkrutan karena ditinggalkan penduduknya. Rendahnya 
> jumlah lapangan kerja dan minimnya dukungan dari pemerintah 
> menjadikan kedua kota tersebut memudar dan sulit berkembang. 
> Detroit yang pernah mengalami masa kejayaan, memiliki masalah 
> dengan keberlangsungan usaha, karena tidak dapat berkompetisi 
> dengan kota lain bahkan Negara lain dalam menarik atau 
> mempertahankan suatu investasi.
> 
> Yang kedua, sebagai bagian dari wilayah Amerika Serikat, kita tidak 
> dapat membayangkan para penduduk Detroit maupun Stockton untuk 
> tidak membayar pajak. Internal Revenue Service (IRS) dengan 
> segudang reputasinya pastinya sudah bekerja dengan baik untuk 
> memastikan tidak ada potensi pajak yang hilang. Minimnya pajak yang 
> dikumpulkan dari Detroit dan Stockton lebih disebabkan oleh 
> minimnya laba (kesejahteraan) yang dihasilkan oleh penduduknya.
> 
> Yang ketiga, kota sebesar Detroit juga memiliki masalah dengan 
> korupsi. Pejabat tertingginya dipenjarakan karena masalah korupsi 
> pada saat kota yang dipimpinnya berjuang keluar dari krisis. Suatu 
> hal yang memaksa penerusnya untuk akhirnya mengajukan kebangkrutan. 
> Korupsi bukanlah penyebab utama bangkrutnya Detroit, namun semakin 
> memastikan nasib yang dialami oleh kota tersebut.
> 
> Dari berbagai pelajaran di atas, dapat kita simpulkan bahwa 
> membayar pajak dengan patuh belum menjamin kesejahteraan kita akan 
> berlangsung dengan baik. Dibutuhkan upaya ekstra untuk turut 
> mengawasi penggunaan uang Negara yang dikumpulkan dari pajak, agar 
> digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Penting bagi 
> masyarakat untuk memahami, bahwa kehidupan yang saat ini kita 
> nikmati, harus dapat diwariskan ke generasi berikutnya. Oleh karena 
> itu, semua elemen masyarakat harus turut mengawasi penggunaan uang 
> Negara guna menjamin kehidupan yang berkelanjutan.
> 
> Keberkelanjutan tersebut harus dimaknai dengan banyaknya lapangan 
> pekerjaan, kemudahan berinvestasi sekaligus menarik bagi investor, 
> serta tidak adanya korupsi. Hal ini juga berarti kemandirian bangsa 
> harus terwujud. Penting untuk diingat bahwa saat ini masih banyak 
> subsidi yang dianggarkan pemerintah untuk berbagai hal yang 
> sifatnya konsumtif. Meski masih dalam situasi krisis ekonomi dunia, 
> penerimaan pajak saat ini masih dapat ditingkatkan lagi. Oleh 
> karena itu, kepatuhan dalam membayar pajak harus dibarengi dengan 
> kepedulian untuk mengawasi penggunaan uang pajak. Di akhir bulan 
> Ramadhan ini, mari kita renungkan bersama, sekaligus berdoa, agar 
> peristiwa yang dialami oleh Detroit dan Stockton tidak terjadi di 
> negeri kita tercinta. Selamat menjalankan ibadah puasa.
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke