Mustinya uplik buka industri klompen untuk mengurangi kemacetan di Rotterdam...
--- "johny_indon" <johny_indon@...> wrote: > general motors juga bangkrut. > dan setelah disuntik dana puluhan milyar dollar oleh pemerintah us, > ganti nama jadi general motors company llc. > dgn duit itu mereka bisa bernafas lagi, bahkan bikin pabrik > chevrolet spin di bekasi. > makin banyak produsen mobil dunia yg melirik indonesia sebagai > basis produksinya. > kalo di belanda malah sebaliknya, industri otomotif ancur lebur, > pabrik pesawat bubar jalan. > yg masih bertahan tinggal tukang kembang doang. > > --- "ajeg" <ajegilelu@> wrote: > > > Barangkali ini puncak dari megap-megapnya Ford > > di awal '80an sampai-sampai raksasa otomotif itu > > tekuk lutut pada musuh besarnya, Jepang (Mazda; > > lalu melahirkan Laser, Telstar, 626 dll mobil keluarga). > > > > Semoga Greenville tetap aman sejahtera... > > > > > > --- "johny_indon" <johny_indon@> wrote: > > > > > rayong adalah sebuah kota/kawasan industri di thailand yg > > > terkenal dengan industri otomotifnya. > > > hampir semua sedan toyota yg mengaspal di indonesia berasal > > > dari rayong. > > > tapi untuk jenis mpv sebaliknya, indonesia lah yg menyuplai > > > thailand. > > > rayong yg dikenal sebgaia detroit nya asean (atau asia) mesti > > > mikir2 lagi dgn julukan itu. > > > karena sekarang detroit sedang menuju bangkrut. > > > yap, ternyata bukan cuman perusahaan saja yg bisa bangkrut. > > > beberapa kota di amerika saat ini sedang dalam proses > > > kebangkrutan. > > > > > > news.detik.com/read/2013/08/05/010004/2323291/727/belajar-dari-kisah-kebangkrutan?9922022 > > > > > > > > > Senin, 05/08/2013 01:00 WIB > > > Belajar Dari Kisah Kebangkrutan > > > > > > Jakarta - Siapa menyangka tahun 2013 ini menjadi petaka bagi > > > (sebagian) Amerika Serikat? Ini bukan soal teroris, namun > > > masalah kemakmuran. Ya, dalam beberapa bulan terakhir, berbagai > > > media di dalam dan luar negeri ramai memberitakan kebangkrutan > > > kota-kota di Amerika Serikat. Salah satu yang menarik untuk > > > disimak adalah kebangkrutan yang dialami oleh Detroit. > > > > > > Dengan berlindung pada pasal 9 Undang-Undang Perlindungan > > > Kepailitan setempat, Detroit mengajukan kebangkrutan pada > > > pengadilan federal, 18 Juli 2013 lalu. Jika permohonannya > > > dikabulkan, kurator yang ditunjuk akan diberikan kewenangan > > > untuk melakukan penjualan aset kota guna membayar hutang- > > > hutangnya. Pada saat mengajukan kebangkrutan, Detroit memiliki > > > hutang sebesar USD 18 miliar, serta memiliki segudang > > > permasalahan. > > > > > > Minimnya pembayar pajak, tingginya biaya pensiun dan jaminan > > > kesehatan, serta defisit pada anggaran operasional sejak 2008, > > > memaksa layanan kota berkurang drastis. Sebagai kota besar > > > dengan hanya 60% lampu penerangan jalan yang masih berfungsi, > > > Detroit menjelma menjadi salah satu kota berbahaya di Amerika > > > Serikat. Hal ini diperparah dengan kondisi panggilan darurat > > > 911 yang membutuhkan respons hingga 40 menit guna mendapatkan > > > layanan. > > > > > > Saat ini, lebih dari 20% penduduk Detroit adalah pengangguran, > > > dan ditambah dengan sekitar 78.000 gedung kosong dalam kota, > > > semakin memperkuat citra keruntuhannya. Kondisi ini jauh dari > > > masa jaya Detroit di tahun 1960-an dimana Ford, Daimler > > > Chrysler dan mobil mobil ternama Amerika Serikat diproduksi > > > disana. Dengan jumlah penduduk sekitar 1,8 juta jiwa pada saat > > > itu, kini Detroit hanya dihuni oleh sekitar 500 ribu jiwa. > > > > > > Pernyataan mengejutkan disampaikan oleh sang Walikota, Mr. > > > Bing, "Kami bukanlah satu-satunya kota yang harus berjuang > > > keras dengan apa yang kami alami. Ada sekitar 100 kota urban > > > terkemuka saat ini yang kurang lebih memiliki masalah yang > > > sama. Kami mungkin salah satu dari yang pertama (menyatakan > > > kebangkrutan), tetapi kami jelas bukan yang terakhir". Sebuah > > > pernyataan yang menyiratkan keputusasaan atas kondisi yang > > > sedang dihadapi. > > > > > > Hal tersebut seakan mengingatkan kejadian pada tahun 2012, > > > tepatnya pada tanggal 28 Juni, dimana sebuah kota di > > > California, bernama Stockton, mendeklarasikan kebangkrutannya. > > > Dengan masalah yang kurang lebih sama dengan Detroit, kota ini > > > menanggung defisit anggaran sebesar USD 90 juta dalam tiga > > > tahun terakhir. Suatu jumlah yang jauh dari ukuran Detroit, > > > namun dengan kapasitas yang lebih kecil, memberikan dampak yang > > > kurang lebih sama bagi penduduknya. > > > > > > Dampaknya, seperempat petugas kepolisian kota dan sepertiga > > > petugas pemadam kebakaran harus dirumahkan. Total, 40% dari > > > seluruh pegawai kota harus dirumahkan. Tidak hanya itu, gaji > > > dan tunjangan kesehatan bagi yang masih bekerja juga harus > > > dipangkas. Akibatnya, angka pengangguran dan kriminalitas di > > > Stockton meningkat tajam dalam 3 tahun terkahir. Dengan lebih > > > dari 15% penduduknya merupakan pengangguran, tidak mengejutkan > > > jika satu dari setiap 195 rumah di Stockton disita karena gagal > > > bayar. > > > > > > Dari kedua kota tersebut, kita dapat menarik beberapa pelajaran > > > penting. Yang pertama, Detroit dan Stockton merupakan kota yang > > > mengalami kebangkrutan karena ditinggalkan penduduknya. > > > Rendahnya jumlah lapangan kerja dan minimnya dukungan dari > > > pemerintah menjadikan kedua kota tersebut memudar dan sulit > > > berkembang. Detroit yang pernah mengalami masa kejayaan, > > > memiliki masalah dengan keberlangsungan usaha, karena tidak > > > dapat berkompetisi dengan kota lain bahkan Negara lain dalam > > > menarik atau mempertahankan suatu investasi. > > > > > > Yang kedua, sebagai bagian dari wilayah Amerika Serikat, kita > > > tidak dapat membayangkan para penduduk Detroit maupun Stockton > > > untuk tidak membayar pajak. Internal Revenue Service (IRS) > > > dengan segudang reputasinya pastinya sudah bekerja dengan baik > > > untuk memastikan tidak ada potensi pajak yang hilang. Minimnya > > > pajak yang dikumpulkan dari Detroit dan Stockton lebih > > > disebabkan oleh minimnya laba (kesejahteraan) yang dihasilkan > > > oleh penduduknya. > > > > > > Yang ketiga, kota sebesar Detroit juga memiliki masalah dengan > > > korupsi. Pejabat tertingginya dipenjarakan karena masalah > > > korupsi pada saat kota yang dipimpinnya berjuang keluar dari > > > krisis. Suatu hal yang memaksa penerusnya untuk akhirnya > > > mengajukan kebangkrutan. Korupsi bukanlah penyebab utama > > > bangkrutnya Detroit, namun semakin memastikan nasib yang > > > dialami oleh kota tersebut. > > > > > > Dari berbagai pelajaran di atas, dapat kita simpulkan bahwa > > > membayar pajak dengan patuh belum menjamin kesejahteraan kita > > > akan berlangsung dengan baik. Dibutuhkan upaya ekstra untuk > > > turut mengawasi penggunaan uang Negara yang dikumpulkan dari > > > pajak, agar digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. > > > Penting bagi masyarakat untuk memahami, bahwa kehidupan yang > > > saat ini kita nikmati, harus dapat diwariskan ke generasi > > > berikutnya. Oleh karena itu, semua elemen masyarakat harus > > > turut mengawasi penggunaan uang Negara guna menjamin kehidupan > > > yang berkelanjutan. > > > > > > Keberkelanjutan tersebut harus dimaknai dengan banyaknya > > > lapangan pekerjaan, kemudahan berinvestasi sekaligus menarik > > > bagi investor, serta tidak adanya korupsi. Hal ini juga berarti > > > kemandirian bangsa harus terwujud. Penting untuk diingat bahwa > > > saat ini masih banyak subsidi yang dianggarkan pemerintah untuk > > > berbagai hal yang sifatnya konsumtif. Meski masih dalam situasi > > > krisis ekonomi dunia, penerimaan pajak saat ini masih dapat > > > ditingkatkan lagi. Oleh karena itu, kepatuhan dalam membayar > > > pajak harus dibarengi dengan kepedulian untuk mengawasi > > > penggunaan uang pajak. Di akhir bulan Ramadhan ini, mari kita > > > renungkan bersama, sekaligus berdoa, agar peristiwa yang > > > dialami oleh Detroit dan Stockton tidak terjadi di negeri kita > > > tercinta. Selamat menjalankan ibadah puasa. > > > > > > ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/