Menurut kriteria gw, lo matanya terlalu sipit dan otak lo terlalu dogol untuk membaca al quran. Gitu kan?
Udah cina, dogol pula.. Kesian... --- In proletar@yahoogroups.com, itemabu2 <itemabu2@...> wrote: > > auloh lu yg ngaku sbg tukang tipu akbar di Quran itu kira2 gimana menurut > kriteria lu? > > > > 2013/8/8 rezameutia <rezameutia@...> > > > ** > > > > > > Bagi kristen2 dogol di milis ini berbohong dan muka tebal sudah > > merupakancri tipikal mereka dan merupakan santapan sehari hari. Tiada hari > > tanpa berbohong. > > > > Ketika ada member di milis ini yang cerita tentang traveling, cerita > > tentang beli rumah, cerita tentang beli mobil, maka kristen2 dogol di milis > > ini juga ikutan cerita tentang kasih duit ratusan juta ke orang yang nggak > > dikenal, ada lagi yang cerita koleksi tas istrinya seharga rumah, bahkan > > ada juga cerita bohong menyedihkan, diturunin sopir taksi di jakarta karena > > macet! > > > > Sebenernya berbohong itu selayaknya dilakukan oleh orang pintar, berani, > > tegas bukannya dilakukan oleh orang2 dogol dan pecundang tolol seperti si > > item, nub, atau si kimhook. > > > > Ini ada sebuah cerita yang dikatakan oleh Buya Hamka tentang orang yang > > berbohong. Mudah2an kristen dogol di milis ini bisa mengambil hikmahnya > > jika ingin berbohong. > > > > --- > > > > Ada tiga syarat yang harus dimiliki oleh orang yang suka berbohong. > > > > Pertama, orang itu harus memiliki mental baja, berani, tegas, dan tidak > > ragu-ragu untuk berbohong. > > Kedua, tidak pelupa akan kebohongan yang diucapkannya. > > Ketiga, harus menyiapkan bahan-bahan perkataan bohong untuk melindungi > > kebenaran bohongnya yang pertama. > > > > Contoh, ada seorang teman bertanya kepada temannya, "Tadi hari Jum'at > > shalat di mana?" > > Si teman yang ditanya sebenarnya tidak ikut shalat berjamaah Jum'at, namun > > karena malu, dia berbohong, lalu menjawab, "Di Masjid Agung". > > Si teman yang bertanya kembali bertanya, "Di lantai mana kau shalat?" > > Yang ditanya kembali menjawab, "Di lantai bawah". > > Bertambah lagi bohongnya. > > "Saya juga di lantai bawah, kok. Tidak,bertemu?" > > Dengan mantap yang ditanya menjawab, "Saya di saf paling belakang". > > > > Coba kau hitung. Untuk melindungi bohongnya, berapa kali dia menambah > > bohong agar temannya percaya bahwa dia memang shalat di Masjid Agung? > > > > ---- > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/