Tidak Semua Syi'ah dan Ahmadiyah itu Sesat

Ini ada saya timba dari =>
http://ruzbihanhamazani.wordpress.com/2008/04/19/betulkah-doktrin-ahmadiyah-bisa\
-dianggap-blasphemy/.
Tulisan Ruzbihan Hamazani dalam situs itu menyatakan minoritas kelompok Syi'ah
harus dilarang berhubung pandangan Syi'ah tentang "kepemimpinan" (imamah)
berbeda dengan pandangan mayoritas golongan AhlusSunnah di Indonesia.

Pandangan Ruzbihan Hamazani itu terlalu naif, karena substansi imamah itu hanya
termasuk yang khilafiyah. Kita perlu tabayyun (klarifikasi) tentang Syi'ah.
Firman Allah:
-- YAYHA ALDZYN AMNWA AN JA^KM FASQ BNBA FTBYNWA AN TSHYBWA QWMA BJHALT
FTSHBHWA 'ALY MA F'ALTM NADMYN (S. ALHJRAT, 49:6), dibaca: ya-ayyuhal ladzi-na
a-manu- in ja-kum fa-siqum binabain fatabayyanu- an tushi-bu qawman bijaha-latin
fatushbihu- 'ala- ma- fa'altum na-dimi-n), artinya:
-- Hai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang-orang fasiq dengan
annaba' (informasi bernuansa provokasi), maka lakukanlah tabayyun (klarifikasi),
jangan sampai kamu tanpa pengetahuan menimpakan musibah kepada suatu kaum, lalu
kamu menyesal atas perbuatanmu.

Fasiq dari akar kata [Fa-Ra-Sin = kulit buah yang mengelupas], maknanya secara
Syar'i yaitu berpotensi keluar dari agama.

Marilah kita mengadakan tabayyun terhadap Syi'ah. Sebenarnya di dalam tubuh
Syi'ah terdapat beragam jenis aliran. Sehingga kita pun tidak bisa mengatakan
bahwa semua Syi'ah itu pasti sesat. Semua harus dirinci satu per satu, agar kita
pun tidak terjebak dengan pendiskreditan sebuah kelompok.

Sebagian kalangan Syi'ah memang ada yang sampai mengingkari kekhalifahan Abu
Bakar, 'Umar bnu Al-Khattab dan 'Utsman bin Affan R.Anhum. Bahkan ada juga yang
lebih parah dari itu, karena telah menyangkut aqidah, yaitu mereka sampai hati
mengatakan bahwa malaikat Jibril AS telah salah menurunkan wahyu, seharusnya
kepada Ali bin Abi Thalib, bukan kepada Muhammad SAW. Sebagian dari pemeluk
Syi'ah yaitu sekte Sabaisme berkeyakinan seperti itu. Ini boleh jadi berasal
dari cerita Pendawa Lima dari Hindustan yang disuntikkan ke dalam Syi'ah oleh
Abdullah bin Saba', bahwa utusan dari dewa Wisynu yang membawa senjata pamungkas
salah memberikan senjata itu yakni kepada Dipati Karna, yang sesungguhnya itu
mesti diberikannya kepada Harjuna.

Sebagian dari kelompok Syi'ah yang menyimpang dari segi aqidah adalah mereka
yang mengaku-ngaku memiliki mushaf Al-Qur'an versi mereka sendiri. Dan isinya
tidak sama dengan mushaf 'Utsmaniy.

Kalau kita telusuri ke belakang, aktor intelektual di belakang penyimpangan
aqidah tsb adalah Abdullah bin Saba', yang dalam sejarah otentik terbukti
menjadi provokator di wilayah-wilayah Islam. Tokoh ini telah menyebarkan fitnah,
berita bohong, kebencian kepada para shahabat serta menanamkan paham-paham yang
merusak aqidah. Dia tidak lain adalah yahudi Yaman yang berpura-pura masuk
Islam.

Dalam lapangan fiqh, mazhab fiqh Imam Zaid bin Ali Zainal Abidin (w. 122 H) yang
menjadi tokoh Syi'ah Zaidiyah, termasuk salah satu rujukan fiqh yang bisa
diterima, yaitu termasuk mazhab ke lima setelah keempat mazhab lainnya dalam
kalangan AhlusSunnah. Fiqih Zaidiyah ini secara umum nyaris tidak berbeda dengan
fiqh AhlusSunnah. Mereka mengharamkan mut'ah (kawin kontrak) sebagaimana
AhlusSunnah mengharamkannya.

Syi'ah Imamiyah yang memegang tampuk kekuasaan di Republik Islam Iran sekarang,
dimotori oleh Abu Abdullah Ja'far Ash-Shadiq (80-148 H), dalam banyak hal juga
punya persamaan dengan fiqh AhlusSunnah. Secara umum, pendapat mereka banyak
sekali persamaan dengan fiqh mazhab As-Syafi'iyah, kecuali pada 17 perkara.
Misalnya tentang bolehnya nikah mut'ah. Karena itu, dalam masalah pandangan kita
kepada kelompok Syi'ah, kita perlu merinci dengan detail, tidak asal menilai,
agar terhindar dari tuduhan yang bukan pada tempatnya.

Alhasil terhadap beberapa pemhaman Syi'ah yang sesat kita wajib berda'wah
meluruskannya, namun terhadap pemahaman yang hanya berbeda dengan Ahlussunnah
dalam hal "imamah"(*), tidak patut kita menyatakan itu sesat.

***

Ahmadiyah itu hanya terdiri dari dua aliran: Qadiyan dan Lahore (Anjuman).
Aliran Qadiyan (Qadiyanisme) telah merusak aqidah Islam dengan berpendapat bahwa
Mirza Ghulam Ahmad (MGH) mendapat wahyu nubuwah kenabian. Dan lagi pula penganut
Qadiyanisme percaya Isa Almasih sudah wafat, dan bahwa MGH itu merupakan sebagai
Almasih yang dijanjikan, kedatangan kedua dari Isa (The Promised Messiah, the
second coming of Jesus of Nazareth), artinya MGH itu menurut Qadiyanisme adalah
"reinkarnasi" (jelmaan) dari Almasih. Jadi Qadiyanisme yang menganut faham
"reinkarnasi" tsb tergolong kedalam Hindu Dharma dan Bhuddisme. Inilah salah
satu juga alasan kuat bahwa secara theologis Qadiyanisme itu BUKAN Islam. Jadi
Masalah Qadiyanisme bukan masalah kebebasan beragama, tetapi masalah penodaan
(blasphemy) terhadap agama Islam.

Sedangkan aliran Lahore tidaklah sesat, karena tidak mangakui MGH baik sebagai
nabi maupun sebagai reinkarnasi dari Isa, melainkan hanya sebagai mujaddid saja
seperti para mujaddid yang antara lain Imam Ghazali dan Imam Syafi'i.

Alhasil tidak semua Ahmadiyah itu sesat dan bukan mazhab dalam Islam. Qadiamisme
adalah mazhab dalam aliran kepercayaan dan Ahmadiyah Lahore tidak mempunyai
aliran fiqh tertentu, jadi juga bukan mazhab dalam Islam, melainkan sama dengan
NU, Muhammadiyah dll yang hanya berupa mazhab dalam lapangan da'wah Islam.
WaLlahu a'lamu bisshawab.
------------------------
(*)
Republik Islam Iran telah menjabarkan "urusan mereka dimusyuwaratkan sesama
mereka" (42:38) ke dalam fiqh ketata-negaraan, yang dikombinasikan dengan
prinsip "imamah". Itu dapat dilihat dalam UUD-nya. Proses pembentukan kabinet
dilakukan presiden (yang dipilih langsung oleh rakyat) bersama-sama dengan
majelis (yang juga dipilih langsung). Setelah itu hasilnya disampaikan kepada
Imam untuk persetujuan.

Shalom,
Tawangalun.



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke