Apalagi di zaman Cakrabirawa ya?
Ngomong sedikit beda, tahu sendiri. Kalau CGMI
yang cuap-cuap aman saja, namun jangan sentuh
NASAKOM atau PBR, tabu atau berurusan sama
Cakra.
--- In proletar@yahoogroups.com, "muskitawati" <muskitawati@...> wrote:
>
>
>
> > "widura" a.widura@ wrote:
> > Lho, justru para fanatisme syariah
> > islam di indon sekarang yg
> > memanfaatkan HAM dan demokrasi...
> > coba kalau isu HAM dan demokrasi
> > tidak diangkat, kelompok semacam
> > FPI 'n the gank tentu sudah ludes
> > dihajar TNI seperti menghajar
> > DI/TII tempo dulu...
>
> Memang HAM dan Demokrasi bisa diperalat seperti itu untuk melindungi
FPI.  Tetapi bukan karena itulah TNI dan Polri tidak mau menghajar
mereka, karena memang mereka dilindungi untuk mengacau.
>
> Kalo dizaman Suharto pasukan tentara yang melakukan tindakan brutal
bisa dianggap melanggar HAM, maka kalo dibentuk FPI oleh tentara untuk
melakukan hal yang sama, maka kalo pelakunya pura2 dikejar atau pura2
ditangkap tentunya tidak melanggar HAM meskipun dibelakang layar
kemudian dilepaskan.
>
> Jadi FPI tidak ditindak bukan karena Demokrasi atau HAM karena
keduanya ini bukanlah melindungi pelanggar kriminal justru menindak
kriminal dan melindungi korban2.
>
> Ny. Muslim binti Muskitawati.
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> > -----Original Message-----
> > From: "muskitawati" muskitawati@
> > Sender: proletar@yahoogroups.com
> > Date: Sun, 06 Mar 2011 23:39:32
> > To: proletar@yahoogroups.com
> > Reply-To: proletar@yahoogroups.com
> > Subject: [proletar] Amerika Mengacak Negara Pengkhianat Dengan
Syariah Islam !!!
> >
> > Amerika Mengacak Negara Pengkhianat Dengan Syariah Islam !!!
> >
> > Seperti juga ilmu Yudo dari Jepang, menjatuhkan lawan itu dengan
memanfaatkan kekuatan lawan, jangan dilawan dengan kekuatan sendiri.
> >
> > Artinya, musuh mendorong kita betot, musuh menarik kita jorokin.
> >
> > Demikianlah dalam strategi politik mengalahkan atau mengontrol
lawan, cara2 penjajahan telah ditinggalkan karena biayanya terlalu
tinggi dan effektivitasnya sangat rendah.  Selain itu juga
konsistensinya tidak stabil.
> >
> > Setiap negara punya dasar pertahanan ideologisnya pada budaya dan
nasionalisme.  Kalo budaya dan nasionalismenya bisa dihancurkan, maka
para pejabatnya bisa dijadikan boneka.
> >
> > Memang setiap negara berbeda cara mengontrolnya, tapi kalo kita
bahas Indonesia, maka budaya dan nasionalismenya dengan gampang
dihancurkan dengan Syariah Islam yang diimport ke Indonesia melalui Arab
Saudia.
> >
> > Syariah Islam sangat ideal untuk menghancurkan dan menjadikan
Indonesia selamanya menjadi negara boneka, karena Syariah Islam tidak
mengenal nasionalisme tapi anti-nasionalisme, tidak mengenal batas
negara sehingga bisa diimport bebas masuk ke Indonesia.  Syariah Islam
juga menolak hukum negara yang berlaku, karena mereka menggunakan hukum
Allah yang bisa difatwakan dari Arab Saudi padahal fatwanya itupun
didesign di Amerika untuk kepentingan Amerika tentunya.  Begitulah
sehingga jangan heran kalo Amerika sukses dan menjadi tempat
ketergantungan semua negara2 Islam didunia sekarang ini.  Apalagi,
dengan Syariah Islam gampang untuk bertindak meskipun melanggar HAM. 
Musuh bisa dibunuh, diculik, dan diteror tanpa mencemong negara Amerika
karena Amerika itu sendiri anti-Islam sehingga kalo menggunakan Islam
untuk menghancurkan lawannya, siapa yang bisa menyalahkan Amerika????
> >
> > Jadi jangan salahkan Amerika, karena Amerika hanya memanfaatkan
situasi yang ada.  Memang kepentingan Amerika adalah tujuan utamanya,
tapi ini pun bukan kesalahan bukan dosa karena setiap negara semuanya
punya kepentingan.
> >
> > > edogawa2000 - Gmail <edogawa2000@> wrote:
> > > Jika ke pengadilan juga percuma,
> > > karena HAKIM kita banyak yang takut
> > > dengan intimidasi  ormas BRUTAL
> > > tersebut.. terlebih lagi apabila
> > > HAKIM tersebut beragama lain ...
> > > belum lagi tekanan politis yang
> > > nanti juga di bebankan kepada hakim
> > > tersebut ,,,....
> >
> > Bukan begitu, hakim itu dilindungi aparat negara sehingga enggak
mungkin takut.  Masalahnya justru sebaliknya, hakim2 ini memang susupan
atau sudah disusupi oleh aliran2 agama mayoritas yang dibackingi
tentara.  Seharusnya untuk menjadi hakim latar belakang pendidikannya
adalah Fakultas Hukum yang bebas dari agama, tetapi hakim sekarang
didominasi oleh hakim2 yang lulusan sekolah2 agama seperti IAIN jurusan
Syariah atau hukum Islam.  Padahal "Hukum Islam" bukanlah ilmu hukum.
> >
> > Akademi Militer yang memproduksi jendral2 menyaring mahasiswanya
yang betul2 Islam tulen, beberapa gelintir dimasukkan juga betul2
Kristen tulen, katolik tulen, Hindu tulen, tapi mayoritas tetap Islam
tulen tidak boleh yang agamanya abu2.  Padahal Akademi Militer itu khan
bukan sekolah agama, tetapi kenapa penyaringannya malah ditekankan
kepada agamanya???
> >
> > Hasil lulusan yang paling bisa anda saksikan adalah SBY, yaitu
seorang jendral yang besar jasanya dalam mengexpressikan aspirasi umat
Islam Indonesia dengan membantai mereka yang bukan Islam, mereka yang
hanya setengah2 Islam, dan mereka yang abu2 yang tidak jelas agamanya.
> >
> > Memang, kita tidak bisa menutup mata, gara2 Sukarno yang khianat
inilah yang mendorong Amerika memperalat Islam untuk menghancurkan semua
sendi kehidupan di Indonesia.  Tidak seharusnya Sukarno mengangkat diri
sebagai presiden seumur hidup dan mengganyang Malaysia yang tidak ada
urusannya dengan Indonesia.
> >
> > Amerika memang sengaja menghancurkan kultur Indonesia dan
Nasionalisme Indonesia dengan menggantikannya dengan Islam yang
dikendalikannya dari Arab Saudia.
> >
> > Tapi itu semua tidak bisa disalahkan Amerika, karena setiap negara
memang punya kepentingan, selama tidak dengan cara kekuatan militer
seharusnya bangsa ini memiliki dasar budaya yang kuat dan kokoh tentunya
tidak bisa di-acak2 dari luar.
> >
> > Ingat, siapapun yang memulai perang harus menanggung resiko kalah
dan semua yang kalah selalu terjajah.  Meskipun sekarang ada HAM,
penjajahan dilarang, tetapi kontrol cara lain tanpa menjajah akan
menghancurkan negara ini.
> >
> > Jepang sebagai contohnya, setelah kalah dalam perang dunia kedua,
negara itu hancur lebur, kaisarnya meskipun tidak dibunuh tetapi
dijadikan boneka oleh yang menang, hingga sekarangpun Jepang tetap
dibawah kontrol pemenang.  Tapi Jepang tetap bisa maju karena kokoh
budaya dan nasionalismenya sehingga biarpun dikontrol ketat dalam satu
sisi tapi bisa maju dalam sisi lainnya.
> >
> > Beda dengan negara2 Arab yang takabur memerangi Israel 1967
keroyokan, ternyata dalam 6 hari keok dikalahkan Israel, maka sama
nasibnya seperti Jepang, meskipun dari luar anda lihat mereka sepertinya
sama seperti negara merdeka, sebetulnya sama sekali tidak, mereka
didikte, bahkan seluruh angkatan perang Mesir adalah orang2 Amerika
keturunan Arab.  Gimana mau memerangi Amerika kalo tentaranya saja orang
Amerika???  Ingat deh, Sadam Hussein juga sama nasibnya, diserang
Amerika, malah tentaranya memberi sambutan hangat dengan lambaian tangan
persahabatan, disemua jalan tentara Amerika yang baru mendarat
di-elu2kan, sedangkan cuma segelintir saja pasukan pengawal presiden
yang ngacir sembunyi diwaktu tentara Amerika mendarat!!!
> >
> > Jadi sekali lagi, jangan memulai perang kalo memang enggak perlu
berperang, jangan takabur dan jangan cari gara2 seperti yang dilakukan
Sukarno yang idiot itu, dialah bapak pembawa bencana kepada bangsa ini,
tapi malah dianggap pahlawan.  Ini sangat menggiriskan hati, dan untuk
itulah tertutup masa depan bangsa ini.  Nasionalisme yang tadinya
meng-gebu2 dengan gampang saja dihancurkan dengan Syariah Islam.
> >
> > Ny. Muslim binti Muskitawati.
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke