> "ndeboost" <rambitesemak@...> wrote:
> Apalagi di zaman Cakrabirawa ya?
> Ngomong sedikit beda, tahu sendiri.
> Kalau CGMI yang cuap-cuap aman saja,
> namun jangan sentuh NASAKOM atau PBR,
> tabu atau berurusan sama Cakra.

Kita namakan zaman itu sebagai zaman Sukarno, bukan zaman Cakrabirawa karena 
Cakrabirawa hanyalah satu alat aja yang dibentuk Sukarno.

Sebenarnya kalo mau jujur, kerusakan Indonesia sekarang ini penyebab utamanya 
adalah Sukarno, bukan PKI, bukan NASAKOM, dan bukan Amerika.

Dimanapun didunia ini lumrah kalo ada negara mengalami krisis ekonomi, tapi hal 
itu hanyalah temporer yang bisa direhabilitasi diperbaiki sedikit2 tetap ada 
perbaikan.

Bedanya di Indonesia perbaikan itu enggak mungkin, makin lama makin parah, baik 
mental dan moral rakyatnya, apalagi pejabat2nya. Semua ini sambungan dari zaman 
Sukarno.

Betul, Amerika itu juga pemegang peran utama untuk merusak Indonesia, tapi 
bukan maksudnya ngerusak tetapi mengontrol ketat negara ini agar jangan kembali 
terjerumus kedalam situasi kepemimpinan seperti dizaman Sukarno.

Kita enggak bisa salahin Amerika karena yang salah itu memang Indonesia, yaitu 
Sukarno yang bikin perang ganyang Malaysia.

Seperti yang aku tulis berulang kali, janganlah berperang kalo enggak ada 
perlunya, sekali kalah perang seumur hidup negara ini akan merana.  Tidak ada 
ampun bagi siapapun yang kalah perang !!!

Ini juga ketololan Abbas yang bermimpi mau berdiriin negara Palestina, power 
juga enggak ada, penghasilan penduduknya dari belas kasihan, eeeeh... sok jago 
bikin syarat2 perundingan dengan Israel, gobloknya kelewatan.  Israel itu 
pemenang, punya power, enggak perlu berunding, harusnya dibujuk bukan di 
syarat2in merasa sebagai negara yang sederajat atau bahkan lebih tinggi !!!!  
Harusnya si Abbas itu yang ngejinakin Israel, bukan pake calo2 untuk mendikte 
Israel.  Akhirnya pahit hasilnya.

Begitulah apa yang dilakukan Sukarno juga blunder yang membawa negara kita 
kejurang yang enggak bisa keluar lagi.  Dalam pidato2nya, Bung Karno itu selalu 
bermimpi dirinya akan menjadi bintang sejarah dunia, wong... kalah perang 
dengan Malaysia mana bisa jadi bintang???  Malah jadi terhina se-hina2nya 
dilupakan sejarah.

Ny. Muslim binti Muskitawati.

















> --- In proletar@yahoogroups.com, "muskitawati" <muskitawati@> wrote:
> >
> >
> >
> > > "widura" a.widura@ wrote:
> > > Lho, justru para fanatisme syariah
> > > islam di indon sekarang yg
> > > memanfaatkan HAM dan demokrasi...
> > > coba kalau isu HAM dan demokrasi
> > > tidak diangkat, kelompok semacam
> > > FPI 'n the gank tentu sudah ludes
> > > dihajar TNI seperti menghajar
> > > DI/TII tempo dulu...
> >
> > Memang HAM dan Demokrasi bisa diperalat seperti itu untuk melindungi
> FPI.  Tetapi bukan karena itulah TNI dan Polri tidak mau menghajar
> mereka, karena memang mereka dilindungi untuk mengacau.
> >
> > Kalo dizaman Suharto pasukan tentara yang melakukan tindakan brutal
> bisa dianggap melanggar HAM, maka kalo dibentuk FPI oleh tentara untuk
> melakukan hal yang sama, maka kalo pelakunya pura2 dikejar atau pura2
> ditangkap tentunya tidak melanggar HAM meskipun dibelakang layar
> kemudian dilepaskan.
> >
> > Jadi FPI tidak ditindak bukan karena Demokrasi atau HAM karena
> keduanya ini bukanlah melindungi pelanggar kriminal justru menindak
> kriminal dan melindungi korban2.
> >
> > Ny. Muslim binti Muskitawati.
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > > -----Original Message-----
> > > From: "muskitawati" muskitawati@
> > > Sender: proletar@yahoogroups.com
> > > Date: Sun, 06 Mar 2011 23:39:32
> > > To: proletar@yahoogroups.com
> > > Reply-To: proletar@yahoogroups.com
> > > Subject: [proletar] Amerika Mengacak Negara Pengkhianat Dengan
> Syariah Islam !!!
> > >
> > > Amerika Mengacak Negara Pengkhianat Dengan Syariah Islam !!!
> > >
> > > Seperti juga ilmu Yudo dari Jepang, menjatuhkan lawan itu dengan
> memanfaatkan kekuatan lawan, jangan dilawan dengan kekuatan sendiri.
> > >
> > > Artinya, musuh mendorong kita betot, musuh menarik kita jorokin.
> > >
> > > Demikianlah dalam strategi politik mengalahkan atau mengontrol
> lawan, cara2 penjajahan telah ditinggalkan karena biayanya terlalu
> tinggi dan effektivitasnya sangat rendah.  Selain itu juga
> konsistensinya tidak stabil.
> > >
> > > Setiap negara punya dasar pertahanan ideologisnya pada budaya dan
> nasionalisme.  Kalo budaya dan nasionalismenya bisa dihancurkan, maka
> para pejabatnya bisa dijadikan boneka.
> > >
> > > Memang setiap negara berbeda cara mengontrolnya, tapi kalo kita
> bahas Indonesia, maka budaya dan nasionalismenya dengan gampang
> dihancurkan dengan Syariah Islam yang diimport ke Indonesia melalui Arab
> Saudia.
> > >
> > > Syariah Islam sangat ideal untuk menghancurkan dan menjadikan
> Indonesia selamanya menjadi negara boneka, karena Syariah Islam tidak
> mengenal nasionalisme tapi anti-nasionalisme, tidak mengenal batas
> negara sehingga bisa diimport bebas masuk ke Indonesia.  Syariah Islam
> juga menolak hukum negara yang berlaku, karena mereka menggunakan hukum
> Allah yang bisa difatwakan dari Arab Saudi padahal fatwanya itupun
> didesign di Amerika untuk kepentingan Amerika tentunya.  Begitulah
> sehingga jangan heran kalo Amerika sukses dan menjadi tempat
> ketergantungan semua negara2 Islam didunia sekarang ini.  Apalagi,
> dengan Syariah Islam gampang untuk bertindak meskipun melanggar HAM. 
> Musuh bisa dibunuh, diculik, dan diteror tanpa mencemong negara Amerika
> karena Amerika itu sendiri anti-Islam sehingga kalo menggunakan Islam
> untuk menghancurkan lawannya, siapa yang bisa menyalahkan Amerika????
> > >
> > > Jadi jangan salahkan Amerika, karena Amerika hanya memanfaatkan
> situasi yang ada.  Memang kepentingan Amerika adalah tujuan utamanya,
> tapi ini pun bukan kesalahan bukan dosa karena setiap negara semuanya
> punya kepentingan.
> > >
> > > > edogawa2000 - Gmail <edogawa2000@> wrote:
> > > > Jika ke pengadilan juga percuma,
> > > > karena HAKIM kita banyak yang takut
> > > > dengan intimidasi  ormas BRUTAL
> > > > tersebut.. terlebih lagi apabila
> > > > HAKIM tersebut beragama lain ...
> > > > belum lagi tekanan politis yang
> > > > nanti juga di bebankan kepada hakim
> > > > tersebut ,,,....
> > >
> > > Bukan begitu, hakim itu dilindungi aparat negara sehingga enggak
> mungkin takut.  Masalahnya justru sebaliknya, hakim2 ini memang susupan
> atau sudah disusupi oleh aliran2 agama mayoritas yang dibackingi
> tentara.  Seharusnya untuk menjadi hakim latar belakang pendidikannya
> adalah Fakultas Hukum yang bebas dari agama, tetapi hakim sekarang
> didominasi oleh hakim2 yang lulusan sekolah2 agama seperti IAIN jurusan
> Syariah atau hukum Islam.  Padahal "Hukum Islam" bukanlah ilmu hukum.
> > >
> > > Akademi Militer yang memproduksi jendral2 menyaring mahasiswanya
> yang betul2 Islam tulen, beberapa gelintir dimasukkan juga betul2
> Kristen tulen, katolik tulen, Hindu tulen, tapi mayoritas tetap Islam
> tulen tidak boleh yang agamanya abu2.  Padahal Akademi Militer itu khan
> bukan sekolah agama, tetapi kenapa penyaringannya malah ditekankan
> kepada agamanya???
> > >
> > > Hasil lulusan yang paling bisa anda saksikan adalah SBY, yaitu
> seorang jendral yang besar jasanya dalam mengexpressikan aspirasi umat
> Islam Indonesia dengan membantai mereka yang bukan Islam, mereka yang
> hanya setengah2 Islam, dan mereka yang abu2 yang tidak jelas agamanya.
> > >
> > > Memang, kita tidak bisa menutup mata, gara2 Sukarno yang khianat
> inilah yang mendorong Amerika memperalat Islam untuk menghancurkan semua
> sendi kehidupan di Indonesia.  Tidak seharusnya Sukarno mengangkat diri
> sebagai presiden seumur hidup dan mengganyang Malaysia yang tidak ada
> urusannya dengan Indonesia.
> > >
> > > Amerika memang sengaja menghancurkan kultur Indonesia dan
> Nasionalisme Indonesia dengan menggantikannya dengan Islam yang
> dikendalikannya dari Arab Saudia.
> > >
> > > Tapi itu semua tidak bisa disalahkan Amerika, karena setiap negara
> memang punya kepentingan, selama tidak dengan cara kekuatan militer
> seharusnya bangsa ini memiliki dasar budaya yang kuat dan kokoh tentunya
> tidak bisa di-acak2 dari luar.
> > >
> > > Ingat, siapapun yang memulai perang harus menanggung resiko kalah
> dan semua yang kalah selalu terjajah.  Meskipun sekarang ada HAM,
> penjajahan dilarang, tetapi kontrol cara lain tanpa menjajah akan
> menghancurkan negara ini.
> > >
> > > Jepang sebagai contohnya, setelah kalah dalam perang dunia kedua,
> negara itu hancur lebur, kaisarnya meskipun tidak dibunuh tetapi
> dijadikan boneka oleh yang menang, hingga sekarangpun Jepang tetap
> dibawah kontrol pemenang.  Tapi Jepang tetap bisa maju karena kokoh
> budaya dan nasionalismenya sehingga biarpun dikontrol ketat dalam satu
> sisi tapi bisa maju dalam sisi lainnya.
> > >
> > > Beda dengan negara2 Arab yang takabur memerangi Israel 1967
> keroyokan, ternyata dalam 6 hari keok dikalahkan Israel, maka sama
> nasibnya seperti Jepang, meskipun dari luar anda lihat mereka sepertinya
> sama seperti negara merdeka, sebetulnya sama sekali tidak, mereka
> didikte, bahkan seluruh angkatan perang Mesir adalah orang2 Amerika
> keturunan Arab.  Gimana mau memerangi Amerika kalo tentaranya saja orang
> Amerika???  Ingat deh, Sadam Hussein juga sama nasibnya, diserang
> Amerika, malah tentaranya memberi sambutan hangat dengan lambaian tangan
> persahabatan, disemua jalan tentara Amerika yang baru mendarat
> di-elu2kan, sedangkan cuma segelintir saja pasukan pengawal presiden
> yang ngacir sembunyi diwaktu tentara Amerika mendarat!!!
> > >
> > > Jadi sekali lagi, jangan memulai perang kalo memang enggak perlu
> berperang, jangan takabur dan jangan cari gara2 seperti yang dilakukan
> Sukarno yang idiot itu, dialah bapak pembawa bencana kepada bangsa ini,
> tapi malah dianggap pahlawan.  Ini sangat menggiriskan hati, dan untuk
> itulah tertutup masa depan bangsa ini.  Nasionalisme yang tadinya
> meng-gebu2 dengan gampang saja dihancurkan dengan Syariah Islam.
> > >
> > > Ny. Muslim binti Muskitawati.
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> >
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to