Tu bidadari dikisahkan oleh sumber agama taik anjing Islam sebagai perawan 
abadi..

Jadi, dengan menurutkan sumber taik anjing Islam itu, tu bidadari cuman 
dilihat-lihat aja, nggak diajak ngentot...
 

--- In proletar@yahoogroups.com, "sunny" <ambon@...> wrote:
>
> Syukuralhamdullilah,  Antonius nanti diberikan 72 bidadari cantik dan sexy di 
> hari kemudian.
> 
>   ----- Original Message ----- 
>   From: ayub yahya 
>   To: proletar@yahoogroups.com 
>   Sent: Sunday, March 13, 2011 2:03 PM
>   Subject: Re: [proletar] Dialog KH Bahaudin vs Antonius Widuri
> 
> 
>     
>   BUKAN !!... itu bukan karangan Tawang
>   gw pernah baca postingan ini...
> 
>   endingnya...
>    yang namanya Antonius Widuri akhirnya jadi mualaf
>    dan namanya berubah jadi 'Antonius Muslim Widuri'
> 
>   topiknya.. cuma bahas Trinitas, tuhan koq ada 3.. jadul dah !!
> 
>   buruan Wang.. di posting semua,
>   kalo malu-malu ntar gw duluin loh..
>   gw udah siap2 yg "Dialog Malam ke IX" nich...
> 
>   hehehehe.....
> 
>   --- On Sun, 3/13/11, sunny <ambon@...> wrote:
> 
>    
> 
>    
> 
>   Tawang,
> 
>   Kamu karang atau diambil dari sumber mana, kasi situsnya.
> 
>   Wass
> 
>   ----- Original Message ----- 
> 
>   From: Tawangalun 
> 
>   To: proletar@yahoogroups.com 
> 
>   Sent: Sunday, March 13, 2011 10:54 AM
> 
>   Subject: [proletar] Dialog KH Bahaudin vs Antonius Widuri
> 
>   Dialog Muslim - Kristen
> 
>   KH. Bahaudin Mudhary - Antonius Widuri
> 
>   DITERBITKAN OLEH PUSTAKA DAI - SURABAYA
> 
>   MALAM PERTAMA
> 
>   Bahasan :
> 
>   Asal Mula Terjadinya Dialog
> 
>   Persetujuan Bersama
> 
>   Asal Mula Terjadinya
> 
>   Pada malam Selasa tanggal 9 Maret 1970, salah seorang santri dari Pesantren 
> Sumenep, Saudara Marzuki, mengadakan sekadar selamatan Tahun Baru Islam (1 
> Muharram tahun Hijriah) yang dihadiri oleh beberapa santri lainnya. Beberapa 
> saat kemudian datang dua orang saudara bernama Markam dan Antonius Widuri 
> (keduanya adalah tim akuntan) yang oleh kantornya di Jakarta ditugaskan di 
> PN. Garam Kalianget. Saudara Markan berasal dari Padang, beragama Islam dan 
> Saudara Antonius Widuri berasal dari Jogjakarta, beragama Kristen sejak kecil 
> dan memang dari keluarga Kristen katolik Roma.
> 
>   Kedatangan Saudara Markam dan Antonius Widuri pada selamatan tersebut ingin 
> menemui Kyai Bahaudin Mudhary yang memang sudah dikenal sebelumnya oleh 
> kawan-kawan, terutama oleh Saudara Marzuki selaku tuan rumah. Kedatangan dua 
> saudara ini disambut dengan ramah tamah dan rasa gembira.
> 
>   Kemudian Saudara Markam menerangkan kedatangannya dari Kalianget ke Sumenep 
> menyertai Saudara Antonius Widuri, sengaja untuk menemui Kyai Bahaudin 
> Mudhary, berhubung dengan keinginannya yang sudah lama terpendam untuk 
> membandingkan tentang masalah Ketuhanan dalam agama Kristen dan Islam. Juga 
> soal yang berhubungan dengan i'tikat, kepercayaan di antara kedua agama 
> tersebut.
> 
>   Menurut Saudara Markam, karena Bapak Kyai sedang berada di sini, kalau bisa 
> di lain waktu saja menemui beliau. Akan tetapi sekiranya Bapak Kyai dan Tuan 
> Rumah serta saudara-saudara di sini tidak berkeberatan, minta supaya 
> diperkenankan untuk menguraikan isi hatinya agar saudara-saudara tidak salah 
> paham karena hal tersebut, hanya dari hati-kehati saja, yakni soal keyakinan 
> pribadi semata-mata.
> 
>   Kawan-kawan tidak berkeberatan asalkan berkisar soal agama saja, dan tidak 
> ada kata-kata singgungan terhadap siapa pun. Jadi hanya merupakan soal jawab 
> antara pribadi dengan pribadi saja.
> 
>   Bapak Kyai Bahaudin menerangkan, sekiranya soal jawab antar pribadi ini 
> tidak selesai malam ini juga, apakah akan dilanjutkan pada malam yang lain? 
> Oleh Saudara Markam dan Antonius dijawab bahwa yang penting adalah kepuasan, 
> walaupun memerlukan waktu lama baik siang maupun malam. Kalau begitu, menurut 
> Kyai Bahaudin Mudhary, kita dapat menamakan pertemuan ini adalah pertemuan 
> pertama. Dengan catatan pertemuan pribadi semata, bukan pertemuan dengan 
> undangan.
> 
>   Perlu diterangkan dalam soal jawab ini nama-namanya disingkatkan. Huruf: 
> "A" untuk Bapak Kyai Bahaudin
> 
>   [kata-kata dari Kyai Bahaudin Mudhary tercetak dengan huruf tebal seperti 
> ini, pent.]
> 
>   dan huruf "B" untuk Antonius atau Saudara Markam [tercetak dengan huruf 
> biasa (standar), pent.], karena Saudara Markam sering ikut menjelaskan 
> keterangan Saudara Antonius.
> 
>   Persetujuan Bersama
> 
>   A: Sebelum diadakan pertemuan, saya pandang perlu menentukan sesuatu yang 
> dirasa penting yang patut kita atur terlebih dahulu.
> 
>   B: Hal itu kita serahkan saja kepada Bapak Kyai bagaimana baiknya pertemuan 
> kita ini.
> 
>   A: Apakah tidak sebaiknya pertemuan kita ini dicatat saja dan bila perlu 
> kita gunakan tape recorder untuk dijadikan kenang-kenangan.
> 
>   B: Baiklah, kita setuju pendapat Bapak Kyai.
> 
>   A: Kalau begitu saya akan minta bantuan kepada seorang Saudara untuk 
> mencatat pembicaraan kita masing-masing. Dan apakah Saudara tidak keberatan 
> hasil pembicaraan kita nanti sekiranya panjang perlu untuk diketahui umum 
> juga, sebaiknya kita jadikan buku (dibukukan)?
> 
>   B: Buat saya tidak keberatan asal membawa manfaat untuk umum.
> 
>   A: Jadi Saudara setuju?
> 
>   B: Ya, sangat setuju.
> 
>   A: Terima kasih. Sekarang saya ingin menanyakan maksud Saudara menemui 
> saya. Dan tadi Saudara menyebut tentang agama Kristen dan Islam.
> 
>   B: Begini Pak Kyai, secara terus terang dengan hati ikhlas saya sampaikan 
> bahwa saya adalah seorang yang beragama Kristen Katolik. Seringkali juga saya 
> membaca buku-buku agama Islam, dan majalah-majalah Islam, terutama majalah 
> Kiblat yang terbit di Jakarta. Dengan membaca buku-buku dan majalah-majalah 
> tersebut, lalu timbul keinginan saya untuk mempelajari dan meneliti agama 
> Islam. Akan tetapi keinginan itu selalu saya sembunyikan saja.
> 
>   A: Di manakah Saudara mendapat buku-buku Islam dan majalah Kiblat?
> 
>   B: Secara tidak sengaja, saya sering menemukan di meja kawan. Mula-mula 
> saya tidak menghiraukan, karena buku dan majalah tersebut berlainan dengan 
> keyakinan saya.
> 
>   Pada suatu malam saya tidak bisa tidur, padahal saya ingin istirahat, lalu 
> saya mondar-mandir di kamar tidur, keluar masuk kamar, lalu saya lihat 
> majalah Kiblat di atas meja, mungkin kepunyaan kawan yang ketinggalan waktu 
> bertamu ke tempat saya. Secara tidak sengaja saya ambil majalah tersebut, 
> tanpa kesadaran saya bawa ke tempat tidur, lalu saya buka-buka lembar demi 
> lembar, mungkin ada bacaan atau cerita-cerita yang dapat mendorong saya 
> tidur. Kemudian pada suatu halaman, saya menjadi terkejut melihat suatu 
> artikel tentang "Kristen". Tanpa pikir panjang, saya membacanya. Mula-mula 
> hati saya selaku seorang Kristen merasa tersinggung, akan tetapi seolah-olah 
> ada daya tarik yang memerintahkan saya supaya terus membacanya.
> 
>   Pada saat itulah secara tiba-tiba muncul dorongan hati saya untuk berpikir 
> dan meneliti kebenaran keyakinan saya. Entah karena apa saya lantas ingin 
> membaca buku-buku Islam dan majalah-majalah Islam. Malah seringkali saya 
> cari-cari pinjaman majalah Kiblat pada kawan-kawan yang berlangganan. Makin 
> lama, bertambah timbul dorongan hati saya untuk meneliti ajaran Islam dan 
> Kristen dan ingin membandingkan tentang masalah Ketuhanan antara dua agama 
> tersebut.
> 
>   Secara diam-diam saya terus membaca-baca buku Islam disamping membaca Kitab 
> Injil yang menjadi keharusan saya selaku pemeluk agama Kristen.
> 
>   A: Apakah Saudara telah mempelajari Kitab Injil cukup mendalam?
> 
>   B: Menurut perasaan saya, Kitab Injil itu telah saya pelajari dan saya 
> anggap cukup mendalam. Ini hanya menurut ukuran kemampuan yang ada pada saya 
> saja. Entah dalam penilaian orang lain.
> 
>   A: Kemudian bagaimana kelanjutan keinginan Saudara?
> 
>   B: Setelah saya meneliti buku-buku Islam dan Kristen yang saya temui maka 
> dorongan hati saya untuk melepaskan keinginan saya tak dapat saya tahan. Lalu 
> saya mulai bertanya-tanya tentang agama Islam pada beberapa orang yang saya 
> temui, tetapi keterangan mereka belum ada yang memuaskan hati saya.
> 
>   A: Kepada siapa saja Saudara bertanya tentang ajaran Islam?
> 
>   B: Kepada siapa saja yang saya temui, di samping pembicaraan lain. Jadi 
> saya bertanya-tanya merupakan selingan-selingan dari yang menjadi pokok 
> pembicaraan. Jadi tidak secara langsung.
> 
>   A: Setelah itu adakah suatu pengaruh pada Saudara?
> 
>   B: Ya, anehnya saya mulai tidak rajin lagi pergi ke gereja. Mungkin inilah 
> pengaruhnya.
> 
>   A: Kemudian bagaimana?
> 
>   B: Oleh karena saya tidak merasa puas dari orang-orang yang memberikan 
> keterangan tentang Islam, lalu saya bicarakan kepada Saudara Markan. Oleh 
> Saudara Markan saya diajak ke rumah Bapak Kyai Baha. Maka saya perlukan 
> datang kemari diantar oleh Saudara Markan.
> 
>   A: Mungkin Saudara belum mendalam mempelajari Kitab Injil. Apakah tidak 
> sebaiknya Saudara meneliti kembali ajaran-ajaran agama Kristen sebelum 
> diadakan pertemuan lebih lanjut?
> 
>   B: Kalau begitu apakah orang yang bukan pemeluk Islam tidak diperbolehkan 
> mempelajari agama Islam?
> 
>   A: Bukan begitu, maksud saya, agama Islam itu bersikap toleransi terhadap 
> semua agama dan pemeluknya. Memang para pemeluk Islam diwajibkan berdakwah 
> kepada siapa saja yang mau menerimanya. Tetapi Islam melarang pemaksaan pada 
> orang lain untuk memeluk agama Islam.
> 
>   B: Akan tetapi, saya pun memeluk agama Kristen bukan karena ikut-ikutan. 
> Pendirian saya, setiap orang bebas memilih agama menurut keyakinannya dan 
> berpindah agama menurut keyakinannya pula, yang tentu sebelumnya didahului 
> oleh penelitian dan pertimbangan-pertimbangan yang mendalam sesuai dengan 
> kemampuannya, baik dengan perantaraan buku-buku, kitab-kitab, maupun soal 
> jawab (diskusi) atau lainnya.
> 
>   A: Betul, akan tetapi asalkan dengan cara yang wajar sehingga tidak 
> menimbulkan salah penafsiran antara pemeluk suatu agama dan penganut agama 
> yang lain.
> 
>   B: Itulah yang saya maksudkan agar kedatangan saya kepada Bapak Kyai tidak 
> sampai timbul sangka-sangka dan dugaan-dugaan yang tidak wajar melainkan 
> dengan tujuan mencari kebenaran dalam memeluk suatu agama di atas dasar 
> penelitian dari segi rasio maupun ilmu jiwa, dari segi ilmiah, sehingga 
> menimbulkan keyakinan yang kokoh dalam jiwa saya. Keyakinan yang teguh dan 
> kokoh tentunya tidak mungkin menjadi ikut-ikutan.
> 
>   A: Memang seharusnya demikian.
> 
>   B: Ada saya jumpai, penganut suatu agama disebabkan karena keturunan karena 
> ayah dan ibunya menganut suatu agama, karena pengaruh pergaulan, lingkungan, 
> pengaruh keadaan atau bisa jadi dengan maksud untuk berlindung atau lainnya. 
> Oleh karenanya saya berani bersumpah bahwa saya tidak termasuk pada 
> orang-orang yang saya sebutkan di atas.
> 
>   A: Saya hargai pendirian Saudara.
> 
>   B: Oleh karena itulah saya menemui Bapak Kyai untuk menguraikan isi hati 
> saya yang telah lama saya pendam. Akan tetapi apakah tidak sebaiknya Bapak 
> Kyai memberikan waktu kepada saya, terserah menurut kesempatan Bapak Kyai, 
> karena sekarang sudah tengah malam. Akan tetapi sebisa-bisanya secepat 
> mungkin.
> 
>   A: Baik, besok malam saja Saudara datang lagi, dengan catatan, tidak usah 
> memberitahukan dulu pada orang lain. Saya usahakan tempatnya.
> 
>   B: Pokoknya pertemuan kita usahakan supaya tidak sampai diketahui orang 
> lain, tetapi kalau dipandang perlu saya kira boleh saja, agar hasil pertemuan 
> bisa kita beritahukan. Sekiranya besok malam ada orang datang hanya ingin 
> mendengarkan, hal itu terserah kepada mereka sendiri, pokoknya kita tidak 
> mengundang mereka dan mereka tidak mengganggu ketertiban dan kelancaran dalam 
> pertemuan kita.
> 
>   B: Baiklah, semoga pertemuan kita dapat diatur antara pribadi dengan 
> pribadi, bukan untuk umum.
> 
>   A: Memang demikianlah rencana saya dan supaya saudara-saudara yang ada di 
> sini tahu.
> 
>   B: Saya setuju pendapat Bapak Kyai.
> 
>   A: Adakah Saudara mempunyai Kitab Injil?
> 
>   B: Ya, saya mempunyai kitab: "Perjanjian Lama", "Perjanjian Baru" dan yang 
> berbahasa Inggris "The Holy Bible" dan ada juga kitab bahasa Belanda 
> "Bijbellezingen voor het Huisgezin" dan ada juga "Alkitab" terbitan tahun 
> 1968 dan yang terbitan tahun 1970 dan Kitab "Zabur".
> 
>   A: Saya harap kitab-kitab yang Saudara sebutkan itu dibawa semuanya besok 
> malam.
> 
>   B: Ya, saya akan bawa semuanya. Apakah Bapak Kyai juga mempunyai kitab 
> tersebut?
> 
>   A: Dulu pernah mempelajarinya, tetapi dipinjam oleh kawan yang sampai 
> sekarang belum dikembalikan, namun saya telah membacanya.
> 
>   B: Kalau begitu saya akan bawa semua kitab-kitab Kristen yang ada pada saya.
> 
>   A: Harapan saya memang demikian.
> 
>   Berikutnya : Dialog Malam Kedua
> 
>   Shalom,
> 
>   Tawangalun.
> 
>   [Non-text portions of this message have been removed]
> 
>   [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
>   
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke