Tawang,

Kamu pake jampi-jampi ilmu gurun pasir jadi tidak ulat seperti orang kafir, 
Kamu dikibulin oleh orang Arab dengan dongeng seribu satu malam,  Pakailah dan 
belajar ilmu kafir dan jadilah orang kafir. Kalau Allah Arab itu ada maka dia 
akan memberkati mu karena kamu giat dan rajin sebagai orang Kafir Jepun. 

Kamu pakai gelar insinyur hanya bikin takut semut saja atau juga mesum-mesum 
dengan cewek-cewek di kantor. Untung tidak ketangkep, kalau ketangkep jadi 
headline seperti syeik Puji. 

Wass


  ----- Original Message ----- 
  From: Tawangalun 
  To: proletar@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, March 21, 2011 10:15 AM
  Subject: [proletar] Re: Mengapa di Jepang Tidak Ada Penjarahan Meski 
Menderita?


    
  Segala pudji jelas kagungane Gusti Allah.Saya muji wong Jepang itu akirnya 
memuji yg ngasih sifat wong Jepang kok ulet.Ning saya walupun sifatnya gak 
seulet Jepang perlu bersyukur juga,soale nanti yg dinilai Allah itu bukan 
cukongnya atau superpowernya ning TAQWAne.La saya dalam hal Taqwa ini boleh mau 
bersaing dg Jepang.Tapi jangan mimpi RI bisa nyaingi teknology Jepun,wong dia 
1945 wis enjoh ngebom Amerika kok.

  Shalom,
  Tawangalun.

  --- In proletar@yahoogroups.com, "sunny" <ambon@...> wrote:
  >
  > Tawang,
  > 
  > Kamu bilang Jepang lebih ulet, berarti kamu puji kafir dan ilmu sihir 
mereka. FPI bisa marah dan mereka bikin demo di depan rumah mu. Jadi minta maaf 
bahwa kamu keliru. hehehe
  > 
  > Wass
  > 
  > ----- Original Message ----- 
  > From: Tawangalun 
  > To: proletar@yahoogroups.com 
  > Sent: Monday, March 21, 2011 8:27 AM
  > Subject: [proletar] Re: Mengapa di Jepang Tidak Ada Penjarahan Meski 
Menderita?
  > 
  > 
  > 
  > Jepang itu lebih ulet mBon dia huruf Kangjinya saja tak kurang 5000 sedang 
Ho no Co ro ko kan cuman 20.Saya pernah ngajak tukar guling wong Jepang 
seluruhnya pindah RI,dan sebaliknya wong RI pindah ke Jepang.Sama2 hanya bawa 
koper tok pabrik mau ditinggal.
  > Nah 10 tahu kemudia RI jadi semegah Jepang sebaliknya Jepangnya jadi besi 
tua semua.makane aku gak berani lagi ngajak tukar guling sama mereka.
  > 
  > Shalom,
  > Tawangalun.
  > 
  > --- In proletar@yahoogroups.com, "sunny" <ambon@> wrote:
  > >
  > > Refleksi : Mungkin jawaban tepat terhadap pertanyaan artikel di bawah ini 
ialah karena orang Jepang adalah kafir, jadi tahu aturan kehidupan 
bermasyarakat dan oleh sebab itu sekalipun negerinya miskin sumber daya alam 
bisa maju menjadi negeri industri modern dengan berkedudukan sebagai salah 
negeri berpontensi eknomi raksasa dalam skala international. 
  > > 
  > > 
  > > 
http://www.indonesiamedia.com/2011/03/20/mengapa-di-jepang-tidak-ada-penjarahan-meski-menderita/
  > > 
  > > Mengapa di Jepang Tidak Ada Penjarahan Meski Menderita?
  > > Posted on March 20 2011 by Tjandra Ghozali / IM 
  > > 
  > > 
  > > Warga Jepang saat ini tentu saja menderita, setelah gempa dan tsunami, 
mereka kuatir dengan ledakan nuklir. Ribuan orang tewas. Jutaan lainnya kini 
terlunta-lunta. Mereka bertahan hidup tanpa rumah, kekurangan air, kekurangan 
pangan, dan obat-obatan. Meskipun begitu, ada satu hal yang menarik yaitu tidak 
adanya pemandangan penjarahan supermarket.
  > > 
  > > Padahal dalam berbagai bencana di sejumlah negara, penjarahan kerap 
terjadi. Usai gempa dahsyat di Haiti dan Chile, usai banjir besar di Inggris 
tahun 2007, indonesia, maupun usai badai Katrina di Amerika Serikat. Semua 
penduduknya menjarah bahan pangan untuk bertahan hidup. Tapi ini tidak terjadi 
di Jepang. Mengapa?
  > > 
  > > Jurnalis Ed West dalam artikelnya di Telegraph yang tengah berada di 
Jepang mengaku kaget melihat bagaimana budaya Jepang yang masih sangat disiplin 
meski di tengah bencana dan kesusahan. Ed melihat bagaimana supermarket justru 
menurunkan harga bahan makanannya, bukannya menaikkan ataupun mengambil untung. 
Bahkan di sejumlah mesin penyedia makanan dan minuman otomat juga dibuka secara 
gratis. "Rakyat bekerja sama untuk selamat semuanya," ujar Ed.
  > > 
  > > Bisa jadi ini merupakan budaya Jepang yang sudah tertanam begitu dalam di 
alam bawah sadar mereka. Ada nilai-nilai yang tetap dijalani dalam kondisi 
apapun. Tanggapan beberapa pembaca CNN mengapa warga Jepang tidak menjarah toko 
untuk bertahan hidup yaitu "Dua kata : Kebanggaan nasional. Warga Jepang sangat 
menyintai negara mereka, dan rela melakukan apapun untuk itu. Ini berbeda 
dengan Amerika Serikat. Kami warga AS memang cinta AS tapi kami melakukan apa 
saja untuk diri kami dulu." Itulah salah satunya.
  > > 
  > > Warga Jepang tidak melihat bencana ini sebagai kesempatan untuk mencuri 
apapun. Kita salut dan bangga pada mereka. Senantiasa bawa Jepang dalam doa 
Anda. Dan mari kita mulai belajar kepada rakyat Jepang, mereka memberi 'terang' 
di tengah situasi mereka yang serba susah itu.
  > > 
  > > Print PDF 
  > > 
  > > [Non-text portions of this message have been removed]
  > >
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > [Non-text portions of this message have been removed]
  >



  

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke