Kwkwkwkwk .............
Kelilipan taik onta ....................
Bukannya tersedak?
Kwkwkwk....................................
--- In proletar@yahoogroups.com, "johny_indon" <johny_indon@...> wrote:
>
>
>
> si ambon lagi ngga bisa baca, matanya kelilipan tai onta.
>
> --- In proletar@yahoogroups.com, "rezameutia" rezameutia@ wrote:
> >
> > jij baca nggak artikel ini?
> >
> > di amerika terjadi penjarahan, haiti terjadi penjarahan.  nggak ada
dalam artikel ini yang menyebut tentang penjarahan berhubungan dengan
agama, kecuali menyebut nasionailsme.
> >
> > segala macem masalah pikirannya dihubungkan ke agama islam.
> >
> > pikiran cukimai...
> >
> >
> >
> > --- In proletar@yahoogroups.com, "sunny" <ambon@> wrote:
> > >
> > > Refleksi : Mungkin jawaban tepat terhadap pertanyaan artikel di
bawah ini ialah karena orang Jepang adalah kafir, jadi tahu aturan
kehidupan bermasyarakat dan oleh sebab itu sekalipun negerinya miskin
sumber daya alam bisa maju menjadi negeri industri  modern dengan
berkedudukan sebagai salah negeri berpontensi eknomi raksasa dalam skala
international.
> > >
> > >
> > >
http://www.indonesiamedia.com/2011/03/20/mengapa-di-jepang-tidak-ada-pen\
jarahan-meski-menderita/
> > >
> > > Mengapa di Jepang Tidak Ada Penjarahan Meski Menderita?
> > > Posted on March 20 2011 by Tjandra Ghozali / IM
> > >
> > >
> > > Warga Jepang saat ini tentu saja menderita, setelah gempa dan
tsunami, mereka kuatir dengan ledakan nuklir. Ribuan orang tewas. Jutaan
lainnya kini terlunta-lunta. Mereka bertahan hidup tanpa rumah,
kekurangan air, kekurangan pangan, dan obat-obatan. Meskipun begitu, ada
satu hal yang menarik yaitu tidak adanya pemandangan penjarahan
supermarket.
> > >
> > > Padahal dalam berbagai bencana di sejumlah negara, penjarahan
kerap terjadi. Usai gempa dahsyat di Haiti dan Chile, usai banjir besar
di Inggris tahun 2007, indonesia, maupun usai badai Katrina di Amerika
Serikat. Semua penduduknya menjarah bahan pangan untuk bertahan hidup.
Tapi ini tidak terjadi di Jepang. Mengapa?
> > >
> > > Jurnalis Ed West dalam artikelnya di Telegraph yang tengah berada
di Jepang mengaku kaget melihat bagaimana budaya Jepang yang masih
sangat disiplin meski di tengah bencana dan kesusahan. Ed melihat
bagaimana supermarket justru menurunkan harga bahan makanannya, bukannya
menaikkan ataupun mengambil untung. Bahkan di sejumlah mesin penyedia
makanan dan minuman otomat juga dibuka secara gratis. "Rakyat bekerja
sama untuk selamat semuanya," ujar Ed.
> > >
> > > Bisa jadi ini merupakan budaya Jepang yang sudah tertanam begitu
dalam di alam bawah sadar mereka. Ada nilai-nilai yang tetap dijalani
dalam kondisi apapun. Tanggapan beberapa pembaca CNN mengapa warga
Jepang tidak menjarah toko untuk bertahan hidup yaitu "Dua kata :
Kebanggaan nasional. Warga Jepang sangat menyintai negara mereka, dan
rela melakukan apapun untuk itu. Ini berbeda dengan Amerika Serikat.
Kami warga AS memang cinta AS tapi kami melakukan apa saja untuk diri
kami dulu." Itulah salah satunya.
> > >
> > > Warga Jepang tidak melihat bencana ini sebagai kesempatan untuk
mencuri apapun. Kita salut dan bangga pada mereka. Senantiasa bawa
Jepang dalam doa Anda. Dan mari kita mulai belajar kepada rakyat Jepang,
mereka memberi 'terang' di tengah situasi mereka yang serba susah itu.
> > >
> > >  Print  PDF
> > >
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> >
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke